7 Film Eropa dengan Ide Cerita yang Bagusnya Nggak Umum
03 September 2020 by Dwi Ayu SilawatiDijamin terkesima.
Sedikit berbeda dengan film produksi Hollywood, banyak film Eropa menyuguhkan kisah nggak biasa dan cenderung apa adanya. Banyak pula yang adegannya dibuat senyata mungkin, sampai-sampai nggak cocok buat anak di bawah umur.
Film Eropa terkenal dengan watak para aktornya dan permainan cerita yang nggak mengangkat isu yang tabu. Kebanyakan dari mereka bahkan nggak peduli dengan keuntungan. Ini membuat membuat karya mereka condong ke arah indie.
Dari lautan film Eropa yang sudah dirilis, berikut beberapa judul yang layak dapat predikat terbaik. Simak langsung daftarnya di bawah ini!
The Tribe, film bisu dari Ukraina yang menang banyak penghargaan
Sesuai dengan namanya, The Tribe mengisahkan kehidupan siswa SMA di sekolah asrama khusus untuk anak-anak bisu tuli. Lakon utamanya adalah seorang murid baru yang berusaha beradaptasi dengan sistem hirarki gang yang menguasai sekolah tersebut.
Hampir semua pemerannya tuli, jadi jangan harap kamu akan mendengar satu patah dialog. Dengan emosi dan sinematografi yang memukau, siapapun bisa paham alurnya meski tak mempelajari bahasa isyarat.
Film asal Ukraina ini dirilis 2015 terbatas di beberapa negara Eropa saja. Namun, kamu bisa menemukannya di kanal streaming film berbayar. Jangan terkecoh dengan pemerannya yang didominasi remaja, sebab film ini mengandung adegan vulgar yang nggak cocok ditonton anak di bawah umur.
Phoenix, ceritanya tak terduga
Film Eropa ini sempat diputar di beberapa festival film Eropa dan dapat ulasan positif. Dikisahkan seorang wanita yang baru keluar dari kamp konsentrasi Nazi setelah Perang Dunia II berakhir. Wajahnya berubah karena operasi untuk memulihkan dari penyiksaan yang dialaminya.
Wanita ini kembali ke rumah lamanya dan mencari keberadaan suaminya. Saat akhirnya bertemu, sang suami tak mengenalinya lagi. Film anti-klimak ini sanggup bikin haru yang menonton.
Heartstone, kenyataan pahit yang harus dihadapi remaja terangkum di sini
Film asal Islandia ini mengisahkan dua sahabat yang berkawan sejak kecil. Salah satu dari mereka adalah gay, namun mereka berusaha untuk menutupi karena lingkungan yang tak mendukung. Mereka saling membantu untuk agar hidup mereka bisa normal. Namun, semua tidak semudah yang dibayangkan.
Film ini berusaha mengangkat sisi lain kehidupan remaja yang sedang dalam proses mencari jati diri mereka. Film coming-age yang cocok ditonton di kala bosan.
Sami Blood, kisahkan secuplik rasisme di Eropa
Mengangkat latar 1930-an di Swedia, seorang anak perempuan yang berdarah campuran harus menghadapi tindakan rasis kawan-kawannya di sekolah asrama baru. Tubuh kecil dan rambut gelapnya membuat dia berbeda.
Penampilannya terlihat mencolok dibanding siswa lain yang punya traits unggulan khas Eropa Utara. Ia pun dihadapkan pada pilihan untuk meninggalkan identitasnya dan beradaptasi atau mempertahankan jati dirinya.
By The Grace of God, lagi-lagi bahas isu yang jarang digubris orang
Film yang baru dirilis di Perancis pada Februari 2019 ini menceritakan perjuangan 5 pria dewasa yang menuntut seorang pastur atas pelecehan seksual yang ia lakukan pada mereka. Jalannya tidak mudah, sebab pastur ini mendapat banyak perlindungan.
Belum lagi sebagai laki-laki pengakuan mereka sebagai korban sering tak dipercaya orang. Beda dengan film serupa macam Spotlight, film ini menggunakan sudut pandang korban sebagai elemen utamanya.
The Guilty, salah satu nominasi Golden Globes 2019
The Guilty mengajak kita mengikuti kisah seorang petugas operator panggilan darurat di Denmark yang bekerja setiap malam. Untuk melakukan tugasnya, ia sudah terlatih untuk menenangkan kepanikan para penelpon. Suatu hari, ia mendapat panggilan darurat dari istrinya sendiri.
Jadilah malam itu jadi malam paling kelam dan menegangkan dalam hidupnya. Film ini masuk dalam salah satu daftar nominasi Golden Globes 2019 untuk kategori film asing.
Take It Or Leave It sajikan drama yang menyentuh
Dikisahkan seorang lelaki yang gemar berpesta dan berkelahi tiba-tiba diberikan kepercayaan untuk mengurus bayi dari kekasihnya yang dulu. Awalnya sempat kepikiran untuk menyerahkannya ke panti asuhan, sang pria pun menyadari bahwa putrinya mengubah hidupnya sepenuhnya.
Salah satu film yang menyajikan chemistry antara ayah dan anak perempuan. Nonton trailernya saja bikin orang penasaran.
Kebanyakan film Eropa diputar perdana di festival film, bukan di bioskop. Jadi wajar kalau nggak banyak yang tahu film-film tadi padahal ide ceritanya menarik semua nih. Tinggal pilih saja mana yang kiranya bakal kamu tonton di akhir pekan melalui platform streaming berbayar yang ada di gadget-mu. Nggak akan rugi!