6 Film Berlatar Negara Berkembang Ini Bakal Buka Cakrawala dan Wawasanmu
03 Februari 2019 by Dwi Ayu Silawati
Bukan negara maju yang serba modern.
Film yang mendominasi industri hiburan diproduksi oleh production house asal negara maju, utamanya Amerika Serikat dan Inggris. Mengambil latar negara tersebut sebagai setting-nya jadi hal yang biasa. Selain menghemat budget, mereka sekalian mempromosikan wisata dan budayanya.
Namun, rasanya nggak adil nih kalau semua film hanya mengambil latar negara maju yang hidupnya tertata. Bakal lebih menantang bila film menggunakan negara berkembang dengan budaya dan situasi politik yang jauh dari hingar bingar modernitas sebagai latarnya.
Film berlatar negara berkembang ternyata ada banyak juga jumlahnya. Dengan menonton karya ini, pengetahuan dan cakrawalamu bakal terbuka dari sebelumnya.
Timbuktu, mengangkat kehidupan warga di negara yang sering disebut sebagai antah berantah
Timbuktu merupakan nama sebuah kota di Mali, Afrika Barat. Negara tersebut seringkali disebut ketika membicarakan negara dunia ketiga. Daripada cuma berangan-angan, alangkah baiknya jika menonton langsung film yang menceritakan pergolakan sosial dan politik di wilayah gurun pasir.
Film yang mengisahkan kehidupan penduduk Timbuktu yang harus hidup di bawah pemerintahan kelompok agama radikal ini meraih penghargaan sebagai film berbahasa asing terbaik di ajang 87th Academy Awards.
Mengenal sejarah perdagangan kokain di Kolombia lewat Bird of Passage
Film ini menceritakan sejarah rantai perdagangan obat-obatan terlarang di Kolombia. Tak hanya melibatkan kartel dan gang kriminal, ternyata bisnis haram ini juga menjadi salah satu sumber kehidupan kelompok etnis yang mendiami wilayah perbatasan Kolombia.
Bird of Passage masuk salah satu nominasi Golden Globes 2019 untuk kategori film berbahasa asing. Namun, ia masih kalah pamor dibanding yang lainnya. Meski begitu, film yang menyajikan keragaman kultur di Kolombia ini pantas ditonton siapapun yang jengah dengan film Hollywood.
Film Aquarius berhasil gambarkan polemik kehidupan di wilayah urban Brasil
Mengambil latar negara Brasil yang sangat beragam, film ini mampu menyajikan tontonan yang benar-benar alamiah. Baik lokasi syuting juga performa para aktornya membuat kita seperti mengamati sebuah kehidupan nyata bukannya film yang dibuat-buat.
Mengisahkan seorang ibu paruh baya yang sangat keras kepala. Ia tak sudi menjual apartemen yang ia tinggali padahal gedung tersebut sudah akan dirobohkan untuk beralih guna.
Sanggupkah ia bertahan di tengah tekanan para makelar dan kontraktor yang terus menerornya? Selain isu terbatasnya ruang di wilayah perkotaan Brasil, film ini berhasil pula menyinggung isu feminisme.
Mustang, gambaran Turki yang jauh beda dengan modernisme di Istanbul
Jika kamu salah satu penggemar drama Turki, mungkin kamu hanya melihat Turki dari sudut pandang warga Istanbul yang modern dan kebarat-baratan. Bertolak belakang dengan apa yang kamu lihat di Istanbul, kehidupan rural Turki masih sangat tradisional. Mustang berusaha menggambarkannya dengan cukup apik.
Dikisahkan lima bersaudara yang semuanya perempuan berusaha melawan patriarki dan pernikahan muda yang masih dipegang teguh oleh penduduk di tempat tinggal mereka.
The Salesman, film Iran yang berhasil raih penghargaan Oscar
Film ini juga salah satu pemenang Oscars 2016 lalu. Film ini berkisah tentang seorang guru sekaligus pementas drama yang tinggal di Teheran, Iran bersama sang istri. Apartemen lawas mereka sudah tak layak huni karena mengalami keretakan parah di banyak sisinya. Mereka pun terpaksa pindah ke sebuah apartemen baru yang jauh lebih sederhana.
Di luar dugaan, beberapa hari setelah mendiami apartemen tersebut terjadi insiden tidak mengenakan menimpa istrinya. Ia tak lagi percaya pada polisi yang dianggapnya lambat dan berusaha mencari tahu sendiri siapa pelaku tindak kriminal itu.
Bollywod tapi underrated, Dangal siap bikin kamu paham tentang tradisi nikah muda di sana
Bukan hal aneh lagi kalau industri perfilman India termasuk salah satu yang cukup populer di dunia. Kebanyakan, film India bertemakan cinta dengan segala intrik dan dramanya. Namun, beda dengan Dangal yang dirilis 2016 lalu ini. Film ini diangkat dari sebuah kisah nyata dari seorang mantan atlet gulat yang berambisi meneruskan bakatnya pada dua anak perempuannya.
Awalnya, ini terlihat seperti pemaksaan. Tetapi seiring kita mengikuti film ini, kita pun mengerti bahwa tindakan sang Ayah mampu mendobrak tradisi pernikahan muda dan budaya patriarki yang melekat kuat di India.
Belajar tak hanya di sekolah atau kampus. Kamu bisa menyerap banyak ilmu di mana pun, termasuk lewat deretan film di atas yang mampu membuka wawasanmu lebih luas lagi.
Tak melulu di negara maju, negara berkembang justru memiliki banyak intrik dan budaya yang bisa kita jadikan media belajar.
