Dihujat Karena Dinilai Tak Hargai Korban, Video Klip Lagu Corona Dihapus dari Youtube
02 Maret 2020 by Pristiqa WirastamiMemang di Indonesia, isu-isu sensitif malah jadi becandaan.
Pemberitaan tentang virus Corona beberapa bulan terakhir memang menyita perhatian dunia. Di saat seluruh dunia sedang serius dan fokus pada penanganan virus Corona, masyarakat Indonesia malah terlihat santai dengan keberadaan virus yang berasal dari Wuhan, Cina ini.
Saking santainya, seorang penyanyi dangdut bernama Alvi Ananta menyanyikan sebuah lagu yang berjudul Corona yang merupakan singkatan dari Comunitas Rondo Merana. Tak pelak, lagu ini langsung mendapat sejumlah respon negatif dari warganet.
Lagu yang diberi judul sama persis dengan virus yang saat ini sedang menjadi perhatian dunia tersebut bercerita tentang stigma negatif janda yang dianggap sering merebut suami orang lain. Selain soal isinya, lagu ini banyak mendapat hujatan karena dinilai tidak berempati dengan para korban yang terinfeksi virus Corona.
Video klip Corona yang sempat diunggah oleh Samudera Record, sebuah perusahaan rekaman asal Banyuwangi saat ini sudah tak bisa ditemukan lagi di Youtube. Video ini diduga dihapus karena banyaknya hujatan yang datang setelah video ini diunggah.
Video klip Corona sempat ditonton sebanyak kurang lebih 56 ribu kali. Namun mendapat dislikes lebih banyak dari angka likes seperti dikutip dari Suara.com.
Hujatan demi hujatan pun ditujukan untuk lagu Corona. Seorang pengguna twitter dengan akun @fidelisrestu sempat menyampaikan jokes sarkasnya soal lagu Corona di akunnya.
"Corona China : buat rumah sakit. Korea : karantina dan larangan masuk korsel. Arab : membatasi jemaah. Rusia : perketat wn china masuk. Indonesia : bikin lagu," tulis @fidelisrestu.
"GAK ADA OTAK TOLONG EMPATI LAH," tulis akun @meaniemore.
"menangis WHO mlihatnya," @titaniaaisahzky.
Update terbaru, saat ini sudah 2 orang asal Indonesia yang terjangkit virus Corona di Indonesia. Mereka adalah ibu dan anak yang tertular dari warga negara Jepang yang sempat mereka temui. Jika sudah begini kondisinya, apakah masyarakat Indonesia bisa masih santai dalam menanggapi virus Corona?