Sosok Marie Thomas, Perempuan Pertama yang Jadi Dokter di Masa Penjajahan Dan Enggan Dibayar

Marie Thomas
Marie Thomas | www.boombastis.com

Setiap generasi pasti ada ya orang-orang baik

Membahas tentang perempuan sebagai tokoh inspiratif, ada banyak perempuan hebat yang patut menjadi contoh di Indonesia. Selain RA Kartini, ternyata ada tokoh perempuan inspiratif lain yang pernah memberikan kontribusi besar bagi masyarakat Indonesia.

Perempuat hebat yang dimaksud adalah Marie Thomas, seorang perempuan pertama yang menjadi dokter di Indonesia. Berikut adalah beberapa fakta terkait Marie Thomas yang telah berkontribusi besar bagi kesehatan pribumi di masa penjajahan.

Baca Juga : Sederet Fakta Suram "Kebun Binatang Manusia" Di Era Kolonial. Tak Berperikemanusiaan!

1.

Bersekolah di STOVIA

Marie Thomas
Marie Thomas | www.boombastis.com

School tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA) merupakan sekolah kedokteran pada masa Hindia Belanda. Dari situlah Marie lulus dan mengabdikan diri pada masyarakat.

Namun perjuangannya memasuki sekolah tersebut tidak mudah. Sebelum berhasil ke sekolah itu, ia benar-benar harus berusaha keras.

Marie Thomas lahir pada 17 Februari 1896 di Likoepang, Hindia Belanda. Menjadi seorang dokter di masa penjajahan bukanlah hal yang mudah. Para petinggi di sekolah tersebut diyakinkan berkali-kali untuk bersedia menerima Marie.

Tentu saja banyak yang awalnya menentang kehadiran Marie di STOVIA. Aletta Jacobs juga berperan dalam penerimaan Marie di sekolah dokter itu. Ia mendesak Gubernur Jenderal A.W.F. Idenburg untuk menerima Marie yang merupakan pribumi. Akhirnya Marie mendapatkan kesempatan menjadi perempuan pertama yang bersekolah di situ dan menjadi dokter.

Baca Juga : Tokoh Berpengaruh di Dunia yang Nggak Berprestasi Saat Masih Sekolah

Artikel Lainnya
2.

Tidak meminta bayaran

Marie Thomas
Marie Thomas | www.boombastis.com

Jika dokter identik dengan bayaran yang mahal, Marie justru sebaliknya. Seakan ingin memberikan sumbangsih besar untuk kesehatan wanita pribumi kala itu, ia berhati lapang karena tidak meminta bayaran kepada pasiennya.

Apalagi saat itu belum ada perempuan yang menjadi dokter. Padahal yang lebih mengerti masalah kesehatan perempuan adalah para perempuan.

Marie juga menjadi tonggak awal perempuan bisa bersekolah dokter di masa itu. Contohnya seperti Anna Warouw yang masuk STOVIA dua tahun setelahnya.

Baca Juga : Membaur Dengan Warga Biasa, Berikut 4 Kisah Tokoh Negara Indonesia yang Doyan Menyamar

3.

Jarang dikenal

Marie Thomas
Marie Thomas | www.boombastis.com

Sebagai perempuan berjasa di bidang kesehatan, sayangnya nama Marie Thomas jarang diketahui. Marie Thomas juga tidak dikenang di sekolah kebidanan yang sempat ia dirikan.

Justru namanya dikenang salam sebuah karya sastra Indonesia. Dalam novel Nh. Dini yang berjudul “Amir Hamzah, Pangeran dari Seberan”, ada sosok Marie Thomas yang diceritakan di dalamnya.

Marie wafat pada tahun 1966, sedangkan suaminya yang merupakan rekan sekolahnya telah wafat pada tahun 1958. Walaupun telah tiada, tetapi jasanya akan selalu dikenang.

Marie Thomas merupakan bukti bahwa ada orang berhati baik yang tulus dan berjasa besar bagi bangsa. Mungkin Kita memang tidak bisa sehebat Marie Thomas, tapi ada beberapa langkah kecil bagi sekitar yang bisa membuat keberadaan Kita lebih bermanfaat bagi lingkungan.

Tags :