Demi Cita-cita, Cewek Afghanistan Ini Ikut Ujian Sambil Gendong Bayi. Kisahnya Viral!
09 Agustus 2020 by Boy N.Luar biasa. The Power Emak-emak!
Demi menggapai cita-cita, terkadang apapun akan dilakukan. Contohnya saja Ibu muda asal Afganistan yang satu ini. Demi keinginannya untuk jadi dokter, cewek ini rela duduk di bawah dan mengerjakan soal ujian sambil membawa anaknya yang masih bayi.
Berita ini sempat vital di tahun 2018 silam. Dilansir dalam Channel News Asia, seorang profesor di universitas swasta Nasir Khusraw, Afghanistan, memperlihatkan sosok wanita yang duduk di lantai sambil memangku seorang bayi. Sedangkan dia sendiri terlihat fokus pada kertas ujian masuk sebuah perguruan tinggi di ibu kota Afghanistan.
Baca Juga: Kakek Ini Melakukan Hal yang Tidak Kamu Bayangkan terhadap Bayi
Foto cewek bernama Ahmadi tersebut menuai pujian karena di negaranya sebagian besar wanita buta huruf, justru masih ada wanita yang bertekad untuk terus sekolah dan meraih pendidikan tertinggi. Kepada media, Ahmadi menyebut jika dirinya tidak mau sekolahnya terputus karena masalah gender.
Foto-foto tersebut pun langsung menuai kekaguman banyak orang. Bahkan banyak warganet yang memberikan tawaran bantuan keuangan untuk ibu tiga anak berusia 25 tahun tersebut agar dia bisa tetap melanjutkan studinya di universitas impiannya.
Baca Juga: Miris! Tak Tahu Siapa yang Menghamili, Wanita Ini Nekat Jual Bayinya untuk Beli Ponsel
"Aku tak ingin studiku terputus, Aku ingin bekerja di luar rumah. Aku ingin menjadi dokter, seseorang yang melayani wanita di komunitas atau masyarakatku," kata Ahmadi
Beruntung, usaha Ahmadi tersebut tidak sia-sia. Dia berhasil masuk ke perguruan tinggi impiannya, dan berpeluang jadi dokter wanita Afganistan di masa depan nanti.
Demi menggapai cita-citanya, Ahmadi harus berjuang ekstra keras. Sebelum masuk perguruan tinggi, wanita yang berasal dari desa pertanian terpencil di Provinsi Daikundi ini harus berjalan jauh dari kampung halamannya menuju ibu kota Provinsi Nili.
Nggak main-main, dia berjalan kaki kaki melintasi gunung selama 2 jam dan menaiki angkutan umum dengan jalan bergelombang selama 9 jam.
Perjuangan yang sangat keras bukan? Bagaimana denganmu?