Virus Corona Terus Bermutasi Ribuan Kali, Pengembangan Vaksin Diperkirakan Terhambat

Ilustrasi pengembangan vaksin virus corona
Ilustrasi pengembangan vaksin virus corona | pixabay.com

Cobaan untuk umat manusia semakin berat saja

Pandemi virus corona masih menjadi masalah serius yang dihadapi dunia pada tahun 2020 ini. Berdasarkan data pada Selasa (28/4),jumlah kasus terinfeksi virus corona sudah tembus 3 juta, tepatnya 3.064.838. Sementara itu, jumlah meninggal dunia sebanyak 211.609, dan yang sembuh sebanyak 922.403. Saat ini, para ilmuwan sedang berlomba untuk menciptakan vaksin Covid-19.

Namun, hasil penelitian dari Taiwan dan Australia justru mengungkap bahwa sebuah strain virus corona penyebab Covid-19 di India mengalami mutasi yang berpotensi mengancam pengembangan vaksin. Mutasi virus corona ini terdapat pada seorang mahasiswa kedokteran Kerala yang baru datang dari Wuhan. Anehnya, strain virus tersebut tidak terkait dengan strain virus awal di Wuhan.

Berdasarkan laporan yang dipublikasikan di situs biorxiv.org, mutasi terjadi pada bagian protein spike (tonjolan mahkota) virus corona. Mutasi terjadi pada struktur receptor-binding domain (RBD) yang mengait pada reseptor ACE2 di sel manusia agar virus bisa menginfeksi. Hasil mutasi membuat virus corona ini membuang satu ikatan hidrogen pada protein spike.

Dengan begitu, virus dapat mengikat pada reseptor ACE2 yang ditemukan pada jaringan paru-paru dan organ lainnya. Orang yang terinfeksi virus corona mutasi baru ini, tidak bisa disembuhkan dengan vaksin yang saat ini sedang dikembangkan. Pasalnya, vaksin saat ini dibuat berdasarkan data strain virus awal yang didapatkan oleh peneliti dari beberapa negara.

Baca Juga: Karma! Politisi Ini Menentang Vaksin Cacar Air, Eh Malah Kena. Masih Menentang, Pak?

Ilustrasi pengembangan vaksin virus corona
Ilustrasi pengembangan vaksin virus corona | pixabay.com

Tim peneliti dari National Changhua University of Education Taiwan dan Murdoch University Australia, menyebut bahwa ini adalah mutasi paling signifikan pada virus corona. Memang mutasi pada virus adalah hal yang biasa. virus corona juga sudah bermutasi puluhan kali ketika menyebar ke seluruh dunia. Namun, baru kali ini ada yang berpotensi menghambat pengembangan vaksin.

Ini artinya, pengembangan vaksin terhadap SARS-CoV-2 saat ini berisiko tinggi menjadi sia-sia, ujar salah seorang peneliti.

Baca Juga: Demi Vaksin Virus Corona, Iran Rela PDKT ke Israel, Sang Musuh Bebuyutan

Namun, hasil penelitian ini turut mengundang kritik. Sejumlah pakar mengkritisi lambatnya peneliti dalam mengurutkan dan memublikasikan urutan genom strain ini. Strain ini telah ditemukan peneliti di awal Januari, tapi baru diurutkan serta dipublikasikan secara global pada bulan lalu. Karena itu, temuan ini harus diverifikasi lebih lanjut.

Sejak virus corona mewabah di Wuhan hingga menjadi pandemi global seperti sekarang, China National Centre for Bioinformation telah mengumpulkan lebih dari 3.500 mutasi SARS-CoV-2 atau virus Covid-19. Komunitas ilmuwan khawatir kalau sebenarnya masih ada lebih banyak mutasi di luar sana yang belum terdeteksi.

Baca Juga: Nggak Takut Kafir, Kader PDIP ini Malah Minta Pemerintah Beli Vaksin dari Israel!

Ilustrasi pengembangan vaksin virus corona
Ilustrasi pengembangan vaksin virus corona | pixabay.com
Artikel Lainnya

Semoga saja ilmuwan dapat menemukan solusi untuk mengatasi mutasi terus menerus dari virus corona ini. Jadi, vaksin bisa segera ditemukan dan diberikan kepada pasien sehingga kondisi saat ini bisa berangsur-angsur pulih seperti sedia kala. Bagaimana tanggapanmu?

Tags :