Viral Video 'Kawin Boleh Hamil Jangan' dari Petugas Puskesmas, Ini Penjelasan Dinkes Semarang!

Ilustrasi ibu hamil | unsplash.com

Diksi yang dipilih kurang tepat, jadi rentan kesalahpahaman.

Sosialisasi yang dilakukan oleh seorang petugas kesehatan di Kota Semarang viral setelah videonya tersebar di media sosial. Sesuatu yang membuatnya menarik perhatian banyak netizen adalah pesan yang disampaikan oleh petugas kesehatan tersebut.

Bagaimana tidak, dalam video tersebut sang petugas menyampaikan pesan yang dinilai cukup ambigu yang rentan terjadi kesalahpahaman di tengah masyarakat. Sang petugas mengatakan bahwa boleh saja kawin, tapi jangan hamil.

Screenshot video | twitter.com

Dilansir dari Kompas.com, Kamis (28/5/2020), video berdurasi 55 detik itu menampakkan seorang perempuan petugas Puskesmas Purwoyoso yang menyampaikan imbauan kepada masyarakat melalui pengeras suara yang ada di sebuah mobil sambil berkeliling.

Imbauan itu berisi tentang anjuran untuk menunda kehamilan di tengah pandemi Covid-19, khususnya bagi ibu-ibu warga Kelurahan Purwoyoso RW 003.

Baca Juga: Ngaku Berhubungan Seks dengan 2.000 Pria Tanpa Hamil, Wanita Ini Buat Pengakuan Mengejutkan

"Bu, kami dari Puskesmas Purwoyoso Dinas Kesehatan Kota Semarang ingin mengimbau untuk ibu-ibu di Kelurahan Purwoyoso, khususnya di RW 003 untuk jangan hamil dulu nggeh di masa pandemi ini," kata sang petugas seperti yang terdengar dalam video.

"Ingat, hamil muda itu rawan dan banyak keluhan. Daya tahan tubuh ibu-ibu nanti bisa turun. Ibu-ibu bisa mual, muntah, dan mudah terserang Covid-19. Tunda hamil dulu, kawin boleh, nikah boleh, tapi hamil jangan. Ingat ya ibu-ibu, sekali lagi tunda hamil dulu, kawin boleh, nikah boleh, hamil jangan. Bapak-bapaknya ditahan dulu nggih. Boleh nikah, boleh kawin asal pakai kontrasepsi,” lanjutnya.

Namun karena pemilihan diksi yang dirasa kurang tepat, pesan tersebut dinilai salah sasaran dan rentan memunculkan kesalahpahaman.

Baca Juga: Guru SMA Tega Bully Muridnya Sendiri Sampai Meninggal, Pelaku Malah Salahkan Orangtua

Maka tidak mengherankan jika cara sang petugas dalam menyampaikan imbauan untuk menunda kehamilan menjadi sorotan masyarakat. Bahkan peristiwa ini juga membuat Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam angkat suara.

Dia mengatakan bahwa sosialisasi yang dilakukan oleh Gasurkes KIA tersebut adalah bagian dari upaya pencegahan penularan Covid-19 untuk ibu hamil.

Sosialisasi tersebut meneruskan imbauan dari BKKBN pusat terkait tunda kehamilan selama pandemi Covid-19. Penundaan kehamilan bertujuan untuk menghindari komplikasi kehamilan dan kelahiran selama pandemi.

Baca Juga: Beda 36 Tahun, Viral Nenek 10 Cucu Nikahi Berondong Tampan

"Kami akui, bahasa sosialisasi petugas kami terlalu apa adanya. Hal tersebut menjadi koreksi kami ke depan dalam melakukan sosialisasi. Tapi, pada dasarnya, tidak ada maksud apa pun selain untuk memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat," kata Hakam.

Oleh karena itu, pihaknya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan akibat video sosialisasi yang viral tersebut. Kendati demikian, Hakam meminta masyarakat untuk tidak khawatir, terutama ibu hamil.

Artikel Lainnya

“Sampai saat ini, belum ada bukti janin yang ada di dalam kandungan bisa tertular dari ibu yang positif Covid-19. Namun, upaya pencegahan tetap dilakukan. Terus lakukan upaya pencegahan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Gunakan masker saat terpaksa keluar rumah dan tetap jaga jarak aman," pungkas Hakam.

Tags :