Viral Remaja Bangunkan Sahur Pakai Petasan, Netizen: "Pasti Rumah Mantannya"
03 Mei 2020 by Dea DezellyndaRemaja ini bangunkan sahur dengan memasukan petasan ke dalam rumah warga
Kegiatan membangunkan sahur memang sudah menjadi rutinitas para anak-anak hingga remaja saat bulan Ramadhan. Biasanya membangunkan sahur dengan menggunakan toa masjid atau keliling kampung dengan menggunakan kentongan, bedug, atau alat-alat lain buatan sendiri yang sekiranya bisa untuk membangunkan sahur.
Namun bagaimana kalau membangunkan sahur dengan menggunakan petasan? seperti yang dilakukan oleh sekelompok remaja yang videonya tengah viral di media sosial setelah membangunkan sahur dengan menyalakan petasan dan dimasukan ke dalam rumah warga.
Membangunkan sahur dengan petasan
Bangunin sahurnya ngga gini juga kali... pic.twitter.com/5dHQPuLRR6
— Paman Bajay (@jayakabajay) May 23, 2019
Video tersebut viral di media sosial, sekelompok remaja sedang membangunkan sahur menggunakan petasan. Dalam video tersebut terlihat seorang remaja yang tidak diketahui identitasnya sedang menyalakan petasan dan melemparnya ke dalam ventilasi rumah warga. Langsung saja setelah itu segerombolan remaja tersebut kabur setelah melempar petasan ke dalam rumah.
Belum diketahui di mana video tersebut diambil dan rumah siapa yang dilempar petasan. Awalnya video tersebut diunggah oleh akun Twitter @jayakabajay.
“Bangunin sahurnya enggak gini juga kali,” tulis @jayakabajay dalam video unggahannya.
Namun belum ada yang mengonfirmasi rumah siapa yang sebenarnya dilempar petasan dan apakah betul remaja tersebut berniat membangunkan sahur atau hanya iseng.
Dibanjiri komentar netizen
Video gerombolan remaja membangunkan sahur dengan petasan tersebut dibanjiri komentar dari para netizen mulai dari menanggapi dengan santai hingga mereka yang menyayangkan tindakan berbahaya tersebut.
"Pasti rumah mantannya inih nih tulis" akun @monikagst.
"Bangunin sahur sama ngajak ribut beda beda tipis," ujar @ramapratams_.
“Inilah penting ASI 6 bulan,” kata @maulanaariswibowo.
Ada pula netizen yang meramalkan apa yang terjadi ke depannya setelah membangunkan sahur pakai petasan.
"Di tunggu video permohanan maafnya sembari nangis wkwkwk,” jelas @gusti_cil
Namun tak sampai di situ, ada pula netizen yang geram dengan kelakuan para remaja tersebut.
“Yg pada komen ‘pasti kalo diupload di akun lawak dan sejenisnya pasti banyak ketawanya drpd diupload disini.’ Hey bocah, ini tuh ga ada lucu2nya sama sekali yaaa. Itu masih mending ga kebakaran dan ga ada yg meninggal gara2 kaget. Kalo kebakaran atau ada yg meninggal kan kasian keluarganya, ngerugiin warga yg lain juga. Kyk gitu tuh udah bisa dipidana yaaa. Paham ga sih?! Kesel bets hal kayak gitu dianggep bercanda,” tulis @wulansetyongrm.
“Kalo petasannya kena benda yang mudah terbakar apa ga kebakaran malah, satu RT bangun semua,” sambung @sufahmi_ardhika.
Di luar perdebatan tersebut, tetap saja tindakan ini tidak dibenarkan karena bisa berbahaya jika percikan api terkena benda-benda yang bisa menyebabkan kebakaran.
Sebelumnya ada membangunkan sahur dengan lagu-lagu K-Pop
Boy with luv versi bangunin saur pic.twitter.com/5IPbbxPBsZ
— IG : Bagascahya_ (@bagasdc3) May 15, 2019
Daripada menggunakan petasan, lebih baik kalau memang niatnya membangunkan sahur pakai perlengkapan dan alat-alat yang aman saja.
Di Indonesia sendiri tradisi membangunkan sahur di tiap daerah berbeda-beda, mulai dari yang biasa dilakukan dengan menggunakan toa masjid hingga keliling kampung menggunakan kentongan atau bedug.
Beberapa waktu lalu video segerombolan remaja membangunkan sahur dengan menyanyikan lagu dari boyband terkenal asal Korea Selatan yaitu lagu BTS, berjudul "Boy with Luv" sukses menarik perhatian warganet dan menuai pujian.
Tidak hanya lagu dari BTS, ada juga video di mana segerombolan remaja tersebut saat membangunkan sahur dengan menyanyikan lagu dari boyband Ikon yang berjudul "Love Scenario" hingga menyanyikan lagu "Heart Shaker" dari Twice.
Meskipun hanya dengan peralatan sederhana seperti ember, botol, gelas, dan sebilah kayu namun cara membangunkan sahur dari remaja-remaja ini patut diapresiasi, dibandingkan membangunkan sahur dengan petasan atau dengan peralatan yang bisa membahayakan orang lain.