Viral Passport Sunda Empire, Dua Putri Berfoto Pakai Mahkota, Klaim Bukan WNI
20 Juni 2020 by refa dewa
Keduanya juga tidak mengakui sebagai WNI!
Ditangkapkan Rangga Sasana sebagai pemimpin Sunda Empire (SE), otomatis membuat kerajaan fantasi seumur jagung tersebut bubar. Meski beberapa pengikutnya masih kekeh bahwa apa yang telah diwahyukan pemimpin mereka benar, namun tetap saja komunitas yang menganggap kerjaan terbesar di dunia ini telah menyalahi aturan yang ada.
Runtuhnya SE bukan berarti netizen bebas dari pemberitaan dari kerajaan fiktif tersebut, pasalnya baru-baru ini netizen dihebohkan kembali dengan kabar terbaru terkait SE, yakni sebelum SE seterkenal sekarang, hingga masuk salah satu acara di statsiun TV swasta. Tepatnya pada 2007, dua wanita yang mengklaim sebagai anak pendiri Sunda Empire menghebohkan negara tetangga, Malaysia.
Kabar ini tentu dibenarkan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, Malaysia, yang menyebutkan keduanya ditahan karena melanggar aturan keimigrasian Malaysia dengan membawa pasport fiktif bertuliskan Sunda Empire yang tidak diakui oleh negara manapun.
Lebih lanjut menurut Koordinator Fungsi Penerangan Sosial Budaya dari KBRI Kuala Lumpur, Agung Cahaya Sumirat saat dihubungi mengatakan hingga kini keduanya masih berada di tahanan imigrasi Malaysia.
Saudari. Fathia Reza (36) dan Saudari Lamira Roro (34) memang ada di tahanan Imigrasi Malaysia sejak tahun 2007, ujarnya, Jumat (19/6/2020).
Namun, mereka menolak mengaku sebagai warga negara Indonesia (WNI) dan tetap bersikukuh mengaku sebagai warga negara SE.
Imigrasi Malaysia menyatakan status mereka sebagai stateless (tanpa kewarganegaraan), ungkap Agung.
Mereka ketika ditanya tidak mau mengaku sebagai WNI. Maunya diakui sabagai Warga Negara Sunda Empire. Ini sudah dilakukan setidaknya 3 kali interview, ujar Agung.
Baca juga : Raja Keraton Sejagat Pernah Jadi Member Sunda Empire, Emang Ada Berapa Kerajaan Halu di Indonesia Ya?

Dalam dakwaannya, kedua gadis tersebut mempercayai jika mereka berasal dari Sunda Empire yang dikisahkan oleh kedua orang tuanya, Nasri Banks dan Rd Ratnaningrum.
Oleh pihak kerabat, Rd Setiawati, juga tidak tahu menahu bagaimana bisa kedua keponakannya itu berada di Brunei Darussallam hingga ditangkap oleh otoritas Malaysia.
Sampai detik ini saya tidak tahu dan sampai detik ini juga saya belum bertemu lagi dengan dua anak itu. Sudah 14 tahun, ujarnya.
Dilansir dari Tribunnews, Sabtu (20/6/20), awak media juga sebelumnya sudah mencoba melakukan penelusuran di internet terkait Fathia Reza dan Lamia Roro, dan hasilnya beberapa media online asal Negeri Jiran Malaysia juga sempat memberitakan kasus tersebut pada 2007.
Situs berita thestar.com pada 2007 memberitakan soal dua perempuan perempuan membawa paspor Sunda Democratic Empire. Hanya saja, otoritas setempat kebingungan karena kerajaan SE tidak terdapaftar di Malaysia dan PBB.
Saat diinterogasi, keduanya mengaku tinggal di Swiss dan hendak ke Jepang dari Brunei Darussalam namun belum sempat menginjakkan tanah negeri Matahari Terbit, keduanya sudah tertangkap saat mengendarai sepeda motor di perbatasan.
Tidak mengakui sebagai WNI
Keberadaan keduanya juga sempat diberitakan kembali pada 2014, lewat sebuah forum di cari.com tepatnya mforum1.cari.com/forum yang mengutip dari situs berita Metro Ahad.
Di kisahkan jika keduanya kini ditahan di Depoh Tahanan Imigresen Machap Umbo di Serawak sejak tahun 2007.
Mereka adalah salah satu tahanan di 12 negara yang belum dipulangkan karena tidak bisa membuktikan status kewarganegaraan, tulis situs tersebut.
Baca juga : Kaisar Sunda Empire Klaim Bisa Hentikan Perang Nuklir!

Bila dibandingkan dengan ketiga petinggi SE yang kini mendekam di penjara dan hendak disidang pada Pengadilan Negeri Bandung, Fahtia Reza dan Lamia Roro memang kurang tersorot media dalam negeri.