Viral Handphone Sitaan Dipukuli Pakai Palu, Santri Cuma Bisa Teriak Histeris
26 Juni 2019 by Dea DezellyndaVideo guru pukul hp sitaan para santri mengaku sudah kesepakatan dari orangtua
Beberapa waktu lalu, media sosial dihebohkan dengan sebuah video yang memperlihatkan beberapa handphone atau HP dikumpulkan di sebuah meja lalu dihancurkan dengan menggunakan palu. Kabarnya video tersebut diambil di Pondok Pesantren Wali Songo, Ngabar, Ponorogo.
HP di meja tersebut merupakan hasil sitaan dari santri yang nekat membawa ponsel. Setelah viral, video tersebut dipenuhi pro dan kontra dari netizen. Pihak pesantren telah memberikan klarifikasi terkait berita-berita yang muncul di media sosial.
Ponsel hasil sitaan dari santri pondok pesantren
Beredarnya video perusakan HP tersebut dibenarkan oleh pihak Ponpes Wali Songo Ngabar. Berdasarkan informasi, pihak Ponpes menjelaskan bahwa HP yang dihancurkan tersebut adalah hasil sitaan dari santri yang nekat membawa HP.
Keputusan tersebut dilakukan berdasarkan kesepakatan dari santri saat masuk ke Ponpes Ngabar. Saat ketahuan membawa HP resikonya adalah HP disita atau keluar dari Ponpes saat itu juga.
Dilansir Detik.com, dalam video tersebut terlihat para santri tengah bergerombol di sebuah halaman sedang menyaksikan penghancuran HP sitaan.
HP tersebut diletakan dalam sebuah meja lalu terlihat dua guru yang memukul HP sitaan tersebut dengan palu hingga rusak. Santri terlihat berteriak histeris namun ada pula yang pasrah melihat HP-nya dipukul dengan palu.
"Handphone yang dipecahkan dalam video tersebut merupakan barang sitaan yang dilarang untuk santri yang berusaha melanggar disiplin dengan membawa HP ke dalam pondok secara diam-diam yang dapat mengganggu proses pendidikan di pesantren," kata Humas Biro Sekretariat Pondok Pesantren "Wali Songo" Ngabar, Senin (24/6).
Baca juga: Kronologi 3 Guru SMP Rutin Pesta Seks dengan 3 Siswinya
Wali murid sepakat untuk menghancurkan HP santri
Banyak asumsi yang beredar di masyarakat bahwa tindakan perusakan HP sitaan milik santri tersebut tak seharusnya dilakukan karena merugikan pihak orangtua.
Namun pihak Ponpes langsung menampik asumsi tersebut, karena tindakan penghancuran HP santri berdasarkan kesepakatan dari pihak wali murid, santri dan Ponpes.
"Adanya video tersebut kami buat untuk membuktikan ke wali murid kalau barang sitaan santri, pihak pondok tidak mengambil keuntungan sedikitpun," tutur Humas Ponpes Walisongo Ngabar Mohammad Khoirul saat ditemui di lokasi, Selasa (25/6).
Ponpes Ngabar juga mengeluarkan surat klarifikasi terkait perusakan HP sitaan yang ditulis dalam beberapa poin. Di salah satu poin disebutkan bahwa yang menyebarkan video perusakan HP sitaan tersebut bukan dari kalangan Ponpes.
Menurutnya, permasalahan HP santri yang dihancurkan menggunakan palu sudah selesai dan ditutup. Hal itu sudah jadi kebijakan pesantren tidak bisa dimasuki oleh publik sebagai mana mestinya.
"Baik santri maupun wali santri mengetahui aturan tersebut, kami cukupkan di sini semoga jadi pembelajaran semua," tegasnya.
Pro dan kontra dari masyarakat
Setelah viral di media sosial, video tersebut dihujani berbagai komentar dari masyarakat. Salah satu akun Twitter bernama @Dayatpiliang mencuitkan komentar terkait perusakan HP sitaan tersebut.
“Seperti pisau yang bisa digunakan untuk memotong sayuran atau membunuh seseorang, begitu juga dengan handphone. Benda itu netral. Jika ada penyalahgunaan, yang salah ya manusianya. Bukan bendanya,” cuit @dayatpiliang
Video tersebut juga diunggah kembali di akun @Makassar_iinfo pada hari Senin (26/6) lalu. Hingga kini video tersebut telah disukai lebih dari 29 ribu likes dan dibanjiri komentar netizen terkait pro dan kontra perusakan HP sitaan.
@_nurhasanah.97: “tu gak lebay.. Karena memang di pesantren sudah ditegaskan di peraturan.. SANTRI TIDAK DIPERKENANKAN MEMBAWA HANDPHONE. Dan itu disanggupi oleh orangtua dan santri... Jika tidak ingin dihancurkan hp nya yah jangan dibawa atuh... Kan di pesantren sudah disediakan hp untuk nelvon orangtua dan keluarga.. Di pesantren memang seperti itu.. Peraturannya tegas dan mendidik supaya disiplin.. Agar mencetak generasi yang berkualitas.."
@nikitafajrianysalimh_19: “Saya tdak setuju, msh bisa di bicara baik" bagi siswa yang melanggar, hp dibeli pake uang pak, uang di cari pake kerja kerasa, segampang itu mau di hancurkan sma dengan tdk menghargai jeri paya orang tua siswa dong”
@k.artinii_: “Ini namanya Hukum sebab akibat.... Tidak akan ada akibat, kalau tidak ada sebab....”
Meskipun bermunculan berbagai asumsi dari masyarakat terkait perusakan HP sitaan, pihak Ponpes menyampaikan bahwa tindakan tersebut dilakukan berdasarkan kesepakatan wali murid dan santri dengan pihak Ponpes. Sehingga hal tersebut dilakukan dengan sepengetahuan dan persetujuan kedua belah pihak.