Yakin Akan Kiamat, Warga di Ponorogo Lakukan 'Bedol Desa' Menuju Ponpes Malang

Warga Desa Watubonang
Warga Desa Watubonang | news.detik.com

Warga Desa Watubonang hijrah ke Malang

Ramalan mengenai kiamat rupanya masih mengena untuk sebagian orang. Salah satunya adalah warga Desa Watubonang, Kecamatan Badegan, Ponorogo, Jawa Timur. Para warga desa ini terkena doktrin bahwa di desanya akan terjadi kiamat. Akibatnya, warga Desa Watubonang berbondong-bondong mengungsi.

1.

Puluhan warga desa mengungsi karena takut kiamat

Warga Desa Watubonang
Desa Watubonang | madiun.solopos.com

Sejumlah 52 warga Desa Watubonang melakukan bedol desa untuk mencari perlindungan. Mereka mengungsi ke pondok pesantren di Kabupaten Malang. Kabarnya, warga Desa Watubonang bahkan sudah mulai mengungsi sejak satu bulan yang lalu.

Terakhir, warga desa yang mengungsi ke Kabupaten Malang pergi dari desanya pada tanggal 7 Februari 2019. Kabar mengenai warga Desa Watubonang yang mengungsi ini kemudian menjadi viral di media sosial.

Santernya kabar ini hingga terdengar di telinga pihak kepolisian setempat dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Mereka pun akhirnya harus turun tangan untuk menangani isu kiamat yang rupanya sangat meresahkan warga Desa Watubonang ini.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, juga ikut buka suara dan terheran-heran dengan doktrin kiamat tersebut.

“Itu kerentanan masyarakat ketika menerima informasi-informasi yang mereka tidak sempat tabayyun, tidak sempat klarifikasi atau mereka salah referensi,” ujar Khofifah saat menjamu kader GP Ansor se-wilayah Jawa Timur dalam penutupan Rapat Koordinasi Wilayah di Grahadi, Surabaya, Kami (14/3).

2.

Elemen masyarakat harus saling sapa

Warga Desa Watubonang
Pihak kepolisian berikan tanggapan kasus Desa Watubonang | pojoksatu.id

Lanjut Khofifah, para warga yang mendapatkan informasi ini sudah mempunyai kepercayaan yang kuat pada si pemberi informasi. Akibatnya, mereka langsung menelan bulat-bulat informasi yang diberikan tanpa klarifikasi dan tabayyun.

“Sehingga ketika orang yang merasa menjadi top reference dalam hidupnya itu menyampaikan sesuatu, ya sudah mereka langsung percaya, dianggap kebenaran,” ucap Khofifah.

Untuk mengatasi peristiwa semacam ini, mantan Menteri Sosial ini pun menyarahkan agar setiap elemen masyarakat selalu saling sapa. Baik dari pihak pemerintah, ormas, kelompok agama, dan komponen masyarakat lainnya.

“Saya rasa fenomena-fenomena ini menjadikan kita semua harus makin banyak berkomunikasi dan bersapa dengan masyarakat,” saran Khofifah.

3.

Pendapat Bupati Ponorogo

Warga Desa Watubonang
Berbagai pihak memberikan tanggapan untuk kasus Desa Watubonang | pojoksatu.id

Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, juga mengaku prihatin dengan adanya doktrin kiamat yang begitu dipercaya oleh warganya. Sampai-sampai warganya melakukan bedol desa dan memilih berlindung ke Pondok Pesantren Miftahul Falahil Mubtadi’in di Kabupaten Malang.

Ipong Muchlissoni yang juga menjabat sebagai Ketua Bappilu DPW NasDem Jawa Timur ini memaparkan bahwa sejumlah 52 warga Desa Watubonang ini percaya bahwa kiamat sebentar lagi akan terjadi dan mereka merasa harus pindah dari Ponorogo.

“Mereka percaya akan ada kiamat dan kalau di pondok itu enggak ikut kiamat,” kata Ipong.

Menurut Ipong, pihaknya sudah berupaya memberikan pemahaman kepada warga Watubonang. Namun ternyata bukanlah perkara mudah meluruskan pemahaman mereka karena mereka sudah terlanjur sangat percaya dan meyakini kabar tersebut.

Ipong berharap agar semua pihak ikut menangani masalah ini dengan cara memberikan pembinaan kepada warga. Ipong ingin upaya yang serius dari kelompok-kelompok keagamaan, MUI, pemerintah provinsi, dan pemerintah Kabupaten Malang.

Artikel Lainnya

Informasi ini disinyalir datang dari sosok bernama Katimun, anggota Pondok Pesantren Miftahul Fallahil Mubtadin, hingga warga Desa Watubonang begitu meyakininya dan rela meninggalkan rumahnya untuk menyelamatkan diri. Mereka yakin pondok pesantren di Kabupaten Malang tersebut tidak terkena kiamat.

Tags :