Viral Foto Prof Tokuda Bocorkan Kecurangan KPU, Setelah Dicek Ternyata Bintang Film Panas
23 Juni 2019 by Dea DezellyndaProfesor asal Jepang yang dinarasikan dukung Prabowo ternyata adalah bintang film porno
Pendukung paslon 02 dihebohkan dengan kabar Profesor dari Jepang yang menyatakan dukungannya kepada Prabowo. Dalam sebuah foto yang diunggah oleh akun Facebook Reza Ananta yang dikirim ke akun Prabowo Subianto Presiden RI 2019-2024 memperlihatkan seorang kakek berusia 84 tahun yang dituliskan bernama Prof. Tokuda.
Sontak foto tersebut menjadi heboh, baik para pendukung paslon 02 yang berterimakasih dan ada juga netizen yang menertawakan foto tersebut.
Ternyata hanyalah hoax
Akun Facebook Reza Ananta memposting foto tersebut di akun Prabowo Subianto Presiden RI 2019-2024. Sontak unggahan tersebut menuai pro-kontra hingga gelak tawa netizen.
Dilansir dari Tribunnews.com, Prof. Tokuda dinarasikan sebagai ahli demokrasi dari Jepang yang merasa bersalah karena pendahulunya telah menjajah Indonesia.
Untuk itu, ia berdedikasi untuk membantu Indonesia yang saat ini dianggap tengah berada di bawah jajahan China.
"Prof. Tokuda (84) terseyum ketika memperlihatkan data kecurangan KPU. Beliau mengatakan 'Prabowo?????????????' (Prabowo wa Dikku o motte imasen) yang artinya Prabowo adalah Harimau Perkasa yang belum bangkit.
Ia memperlihatkan bahwa Prabowo (61%) adalah pemenang asli dari pilpres di Indonesia mengalahkan Jokowi (38%).
Tak lupa pula ia mencantumkan#PrabowoWithoutDick2019 di akhir dokumennya Bagi yang belum tau Prof. Tokuda adalah ahli Demokrasi di Jepang, sejak kecil ia merasa bersalah karena kakek neneknya dulu menjajah Indonesia.
Di usianya yang tidak lagi muda (84 tahun) ia ingin menolong Indonesia agar tidak dijajah oleh China. Semoga ia diberikan umur panjang dan sehat selalu Amin."
Unggahan tersebut sudah dibagikan lebih dari 8.300 kali. Namun foto tersebut ternyata hanyalah hoax semata. Kakek dalam foto tersebut ternyata bukanlah seorang Profesor.
Tulisan dalam kertas yang dibawa kakek tersebut adalah hasil editan pihak tak bertanggung-jawab.
Baca juga: Bukti Tidak Kuat, Bawaslu RI Tolak Laporan Dugaan Kecurangan Pemilu dari BPN!
Kakek Tokuda adalah pemain film porno
Kakek dalam foto tersebut memang sangat terkenal di Indonesia terlebih di kalangan anak muda. Namun kakek Tokuda yang bernama lengkap Shigeo Tokuda (84) tersebut bukanlah seorang Profesor melainkan adalah seorang bintang film porno asal Jepang.
Di Indonesia sendiri kakek Tokuda lebih dikenal dengan nama kakek Sugiono. Tak diketahui dari mana asal sebutan kakek Sugiono tersebut.
Kakek Sugiono juga sering muncul di meme-meme yang tersebar di media sosial dengan berbagai narasi. Bahkan tak jarang digambarkan sebagai seorang kakek yang payah dan dirawat oleh 'cucu' perempuannya.
Shigeo Tokuda sendiri juga sudah mengetahui julukannya di Indonesia sebagai kakek Sugiono. Tokuda pun mengaku bahwa ia memiliki banyak fans di Indonesia.
Editan pihak tak bertanggung jawab
Foto yang memperlihatkan Tokuda sedang memegang selembar kertas yang berisi dukungan terhadap Prabowo tersebut hanyalah editan. Dalam foto yang sebenarnya, kakek Tokuda sedang memegang salah satu poster dalam adegan film pornonya.
Kompas.com mencoba menelusuri asal mula gambar itu menggunakan tools untuk pencarian gambar atau reverse image, dan menemukan gambar dalam versi aslinya dari Getty Images.
Dari keterangan foto yang dapat diakses, foto tersebut diambil oleh Yoshikazu Tsuno dan dijual di Getty Images dengan harga 499 dollar. Foto itu diambil di sebuah toko video di Tokyo pada Maret 2009. Dia tersenyum sambil menunjukan salah satu poster videonya.
Belum diketahui sampai saat ini siapa penyebar dan pengedit foto tersebut hingga membuat heboh pendukung paslon 02. Tak ada yang tahu editan foto kakek Tokuda tersebut hanyalah sebuah lelucon satire atau memang sengaja menyebar hoax terkait Pemilu 2019.
Media sosial sangat mempermudah persebaran hoax terlebih saat Pemilu 2019. Hoax sering sekali dibuat oleh pihak tak bertanggung-jawab. Bahkan seorang bintang film porno pun ikut dibawa dalam narasi Pemilu 2019. Untuk itu masyarakat harus cerdas tak boleh percaya begitu saja apalagi membagikan kabar-kabar yang kebenarannya perlu dipertannyakan.