Viral Anggota DPRD Medan Ngamuk ke Polisi: Aku nggak Takut Mati, Mana Corona Biar Kutelan!

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja | Detik.com

Anggota DPRD tak terima saat polisi larang salatkan jenazah

Sebuah video memperlihatkan anggota DPRD Kota Medan marah-marah ke aparat kepolisian. Hal ini dikarenakan polisi melarang pelayat mensalatkan jenazah PDP corona. Polisi bermaksud meminta keluarga untuk segera memakamkan jenazah. Namun anggota DPRD itu justru marah-marah menuduh polisi mempersulit pemakaman jenazah PDP corona.

1.

Polisi minta jenazah segera dimakamkan

Edy Saputra saat cekcok dengan polisi | Tribunnews.com

Dilansir dari Detik.com, Selasa (31/03/20), sebuah video yang menunjukkan keributan antara anggota DPRD Kota Medan Edi Saputra dengan aparat kepolisian jelang pemakaman salah satu pasien dalam pengawasan (PDP) Corona yang meninggal di Medan viral.

Terlihat Edi Saputra yang mengenakan baju warna biru itu marah-marah ke aparat polisi yang berjaga di rumah duka. Edi protes kepada polisi karena tidak diizinkan untuk mensalati jenazah PDP corona yang meninggal di RS Madani, Medan, Senin (30/03/20).

Baca Juga: Viral Video Polisi Ngamuk Bubarkan Arisan Guru: Malah Enak-enak Pesta, Otakmu di Mana!

“Cara abang itu salah, nanti abang kutuntut,” ucap Edi dengan menunjuk ke arah aparat kepolisian.

2.

Tak terima dengan tindakan polisi

Edy Saputra anggap polisi persulit pemakaman jenazah | Tribunnews.com

Terdengar dalam video keributan itu, Edi menyebut jika ia tak takut mati dan menantang polisi. Edi tak terima jenazah yang belum dipastikan positif terinfeksi corona tak boleh disalati.

"Aku aja nggak takut mati. Kalau mati ya matinya itu. Tembak aja, kamu kupanggil kau nanti. Siapa yang bilang positif? Terlalu berlebihan kalian. Orang sudah panik, sedih. Siapa bilang rupanya positif? Kedua, kalau positif, bisa rupanya terbang virus corona?” teriak Edi.

Baca Juga: Viral Pria Tergeletak dan Meninggal di Titik Nol Jogja, Korban Dievakuasi Pakai APD!

Ia terus saja menyudutkan aparat kepolisian dan membuat suasana semakin gaduh. Meski sudah ditenangkan oleh warga, Edi terus saja berbicara.

“Mana corona itu biar kutelan. Aku wakil rakyat, kalian tembak aja aku biar mati, tembak aku sekarang, Bang. Jadi panik kalian buat, terlalu berlebihan kalian aparat ini,” imbuhnhya.

3.

Klarifikasi polisi

Polisi saat jelaskan maksud kedatangan mereka | Tribunnews.com

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja menyampaikan jika kedatangan anggotanya ke rumah duka untuk memberikan penjelasan kepada keluarga tentang protokol kesehatan terkait penanganan jenazah PDP corona.

Baca Juga: Viral Pocong Jaga Desa di Purworejo Supaya Taat Isolasi Diri, Warga: Agar Ingat pada Kematian!

"Iya, kemarin itu kan masalah keluarga dari salah satu anggota dewan, yang meninggal dunia kemudian dalam prosesnya kemarin itu terjadi perdebatan karena aparat kepolisian meminta untuk melaksanakan aturan protokoler kesehatan," kata Tatan.

Imbauan ini dilakukan polisi mengingat hasil laboratorium PDP corona belum keluar. Namun keluarga tetap harus segera memakamkan pasien untuk mengantisipasi apabila jenazah positif terinfeksi corona.

Artikel Lainnya

Aparat kepolisian tidak bermaksud mempersulit pemakaman jenazah PDP corona. Namun ada baiknya juga keluarga untuk mematuhi protokoler kesehatan.

Tags :