Arab Saudi dan MUI Tiadakan Salat Berjamaah, Ustaz Derry: Mal nggak Ditutup? Kenapa Masjid?
19 Maret 2020 by Dea DezellyndaUstaz Derry keberatan pemerintah meniadakan salat Jumat
Virus corona yang sudah mewabah di beberapa daerah di Indonesia kini semakin menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat. Pemerintah sudah menghimbau warga untuk tidak beraktivitas di luar rumah dan menerapkan social distancing.
Pemerintah juga meminta masyarakat untuk beribadah di rumah. Namun himbauan pemerintah ini menimbulkan kontroversi di sejumlah pihak.
Larangan salat berjamaah di Masjid
Kebijakan serupa juga diterapkan oleh pemerintah Arab Saudi. Dilansir dari Tempo.co, Rabu (18/03/20), pemerintah Arab Saudi memutuskan menunda pelaksanaan salat berjamaah di seluruh masjid di Kerajaan Arab Saudi, kecuali di dua masjid suci di Kota Makkah dan Madinah.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun mengeluarkan fatwa untuk beribadah di rumah mengingat daerah persebaran virus corona semakin meluas.
Baca Juga: Ngaku Sudah Coba Masukkan Virus Corona ke Tubuh, Ningsih Tinampi: Rasanya Apek-apek Sesek
"Kita punya tanggung jawab untuk mencegah peredaran (virus), ini bagian dari tugas keagamaan. Jangan sampai kemudian kita menyebabkan kepanikan," kata Sekretaris Komisi Fatwa MUI, Asrorun Niam Sholeh saat jumpa pers, di Graha BNPB, Jakarta Timur, Kamis (19/3/2020)
Tanggapan ustaz Derry Sulaiman
Pemerintah Arab Saudi juga menutup Mekkah dan melarang aktivitas umroh bagi umat Islam. Ustaz Derry Sulaiman pun menanggapi kebijakan pemerintah Arab Saudi tersebut.
"Allah mau bersihkan dulu rumahnya di Mekah. Ini kan ujian dari Allah, siapa yang sukses dia yang dekat sama Allah. Kalau kita semakin jauh dari Allah gagallah kita," ungkap Derry Sulaiman dilansir dari Detik.com, Rabu (18/3/2020).
Baca Juga: Heboh Mayat Tergeletak di Jalan Dekat Pasar Jakarta, Polisi Temukan Obat Penurun Demam!
Ustaz Derry juga memprotes pemerintah Indonesia karena ikut melarang umat Muslim salat berjamaah di masjid. Ia menyayangkan pemerintah tidak serta menutup mal-mal namun justru menutup masjid.
"Kita tinggalkan masjid, masjid nggak salah apa-apa. Kenapa mal-mal nggak ditutup? Kenapa harus masjid?" imbuhnya.
Tak setuju salat Jumat ditiadakan
Ustaz Derry juga mengatakan jika ia tak setuju salat Jumat ditiadakan. Ia mendukung langkah pemerintah untuk social distancing, namun meniadakan salat Jumat dinilai sangat berlebihan.
Baca Juga: Heboh WNA di Bali Dievakuasi Pakai APD Diduga Terjangkit Corona
"Alhamdulillah mereka (dengan mengeluarkan fatwa) mau jaga, tapi jangan berlebihanlah. Masa salat jarak satu meter itu kan sunah Nabi harus rapat. Kalau yang nggak takut, silakan ke masjid," tegasnya.
Ustaz Derry menambahkan jika selama ini belum ada laporan pasien corona meninggal setelah salat di masjid. Ustaz Derry pun menghimbau kepada umat Muslim selalu mengingat Allah SWT.
Larangan salat berjamaah di masjid memang menjadi kontroversi. Hal ini dilakukan pemerintah guna mengantisipasi penularan corona secara masif seperti yang terjadi di Malaysia beberapa waktu lalu setelah tabligh akbar.