Usia 12 Tahun Jadi Pemulung Hingga Juru Parkir, Perjuangan Hidup Anak Ini Sungguh Pilu
10 Juni 2019 by Ardina BarataJulian melakukan ini semua setelah ayahnya telah tiada
Kisah hidup tentu beraneka ragam bentuknya dan juga rasanya. Kadang emosi kita bisa terkuras karena melihat kejadian getir yang menimpa seseorang. Apalagi kalau orang tersebut tidak layak mendapatkan hal yang seperti itu. Rasa kasihan tentu ada walaupun hidup itu memang keras. Akan tetapi, kelembutan kita juga masih ada.
Dilansir dari Tribunnews.com, ada sebuah kisah yang sangat menyentuh hati kita karena ada seorang anak yang baru dua belas tahun berjuang untuk mendapatkan rupiah. Dia bahkan sampai menjadi juru parkir atau pun pemulung.
TWITTER, PLEASE DO YOUR MAGIC!
— Kitabisa.com (@kitabisacom) April 23, 2019
Namanya Julian. Umurnya masih 12 tahun. Julian mutusin buat berhenti sekolah buat bekerja menafkahi keluarga setelah ayahnya meninggal.
A THREAD pic.twitter.com/lXjEnxs6VP
Bocah ini ramai dibicarakan setelah situs donasi dan penggalangan dana Kitabisa.com menceritakan kisah seorang yang bernama Julian dan baru berumur 12 tahun itu. Julian juga disebut terpaksa sampai berhenti sekolah setelah sang ayah meninggal dunia. Dia pun menafkahi keluarganya dengan cara yang dia tahu dan bisa.
"TWITTER, PLEASE DO YOUR MAGIC!. Namanya Julian. Umurnya masih 12 tahun. Julian mutusin buat berhenti sekolah buat bekerja menafkahi keluarga setelah ayahnya meninggal," tulis akun Twitter Kitabisa.com.
Dalam situs tersebut juga menceritakan tentang Julian yang bekerja sebagai pemulung, tukang parkir, hingga kuli panggul di Sukabumi, Jawa Barat.
"Julian rela bekerja sebagai pemulung, tukang parkir sampai kuli panggul di pusat Kota Sukabumi buat menafkahi keluarganya," tulis akun Twitter Kitabisa.com.
Julian hanya mampu menghasilkan uang Rp30 ribu per hari dari sederet pekerjaannya itu. Setelah seminggu berada di Kota untuk mencari uang, Julian pun pulang ke rumah orangtuanya di Desa Munjul, Kabupaten Sukabumi. Uang yang didapatkannya diberikannya kepada ibunya.
"Julian rela bekerja sebagai pemulung, tukang parkir sampai kuli panggul di pusat Kota Sukabumi buat menafkahi keluarganya. Dalam sehari, dia bisa ngumpulin Rp 30 ribu. Seminggu sekali, dia pulang ke rumah di Desa Munjul (Kab. Sukabumi) buat nganterin uangnya ke sang ibu," tulis akun Twitter Kitabisa.com.
Dari akun Twitter Kitabisa.com dikatakan kalau Julian melihat sendiri ketika ayahnya dipanggil yang Maha Kuasa di emperan toko. Dia pun mengambil peran ayahnya untuk menjadi tulang punggung keluarga.
“Setelah ayahnya meninggal, Julian meneruskan pekerjaan ayahnya sebagai pemulung, juru parkir, dan kuli panggul di pasar," tulis akun Twitter Kitabisa.com.
Akun Twitter Kitabisa.com lalu mengajak para pengikutnya untuk membantu Julian, agar anak itu dapat kembali melanjutkan sekolah.
"Admin pingin banget Julian bisa sekolah lagi. Buat temen-temen yang tinggal deket rumah Julian atau mungkin kenal sama Julian, yuk kita bikin keajaiban bareng buat Julian dan keluarganya. Kasih tahu kita dengan reply tweet ini ya! Ini saatnya kita berbuat kebaikan bersama," tulis akun Twitter Kitabisa.com.