Usai Digangbang 7 Orang, Janda Muda Ini Depresi dan Pilih Bunuh Diri!

Ilustrasi depresi
Ilustrasi depresi | pixabay.com

Kasihan anaknya yang masih berusia 6 tahun!

Seorang janda muda di Bangkalan nekat bunuh diri setelah diperkosa oleh tujuh orang tak dikenal di hutan. Tak hanya memperkosa korban, tujuh pelaku itu juga masih sering menghubungi korban dan mengintimidasinya sehingga ia merasa tidak kuat lalu memilih untuk mengakhiri hidup.

Korban adalah janda muda yang masih berusia 21 tahun, ia meninggal setelah nekat meminum cairan pembersih lantai pada Rabu (1/7/2020) malam. Wanita yang merupakan warga Desa Bandang Laok, Kecamatan Kokop, Kabupaten Bangkalan tersebut meninggalkan anak yang masih berusia 6 tahun.

Baca Juga : Tragis! Duda di Bekasi Cekik Janda hingga Tewas, Mayat Didandani dan Temani Tidur Semalaman

Melansir Tribunmadura.com (3/7/2020), sepupu korban bernama Musli Mulyono bersama dengan Ketua Persatuan Mahasiswa Kokop (PMK) Samsul Hadi mendatangi Mapolres Bangkalan guna menggelar audiensi.

Korban bunuh diri pada malam hari. Ada ancaman dan intimidasi melalui telepon terhadap korban. Ponsel korban telah diserahkan ke polres, jelas Musli saat ditemui di Mapolres Bangkalan, sebagaimana dikutip dari Tribunmadura.com (2/7/2020).

Bersama dengan Kapolres Bangkalan, AKBP Rama Samtama Putra, mereka menggelar audiensi di Gedung Serbaguna Mapolres Bangkalan.

Peristiwa pemerkosaan itu sendiri terjadi di sebuah hutan yang berada di Desa Bungkek, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan. Lokasi tersebut berjarak sekitar 600 meter dari rumah korban, kejadiannya pada Jumat (26/6/2020) dini hari.

Baca Juga : 63 Tahun Terpisah, Janda Ini Akhirnya Bertemu dengan Jasad Suami Tentaranya

Keluarga korban bersama ketua PMK mendatangi Mapolres Bangkalan
Keluarga korban bersama ketua PMK mendatangi Mapolres Bangkalan | matamaduranews.com
Ilustrasi depresi
Ketua PMK Samsul Hadi (kiri) dan sepupu korban Musli Mulyono (kedua dari kiri) di lobi Mapolres Bangkalan | madura.tribunnews.com

Awalnya, korban dijemput oleh dua orang dengan menggunakan sepeda motor. Mereka hendak pergi ke minimarket untuk berbelanja pada Kamis (25/6/2020) sekitar pukul 20.00 WIB. Selesai berbelanja, mereka dihadang oleh tujuh orang yang mengaku sebagai keluarga korban.

Saat itu dua orang yang menjemput menyerahkan korban pada tujuh orang itu, alasannya karena pelaku sempat mengatakan bahwa korban sudah menghilang selama beberapa hari.

Si penjemput itu memang pernah ke rumah korban, tapi intensitasnya tidak begitu sering. Terkadang juga janjian di depan rumah, tambah Musli.

Samsul Hadi selaku ketua PMK berharap Polres Bangkalan bersungguh-sungguh dalam menangani kasus ini hingga tuntas. Meskipun korban telah meninggal, menurutnya yang namanya keadilan harus tetp ditegakkan. Pelaku harus segera ditangkap dan mendapatkan hukuman yang setimpal.

Setidaknya hingga ketujuh pelaku ditangkap dan diproses secara hukum, kata Samsul Hadi.

Baca Juga : Saking Cintanya, Kakek 70 Tahun di Madiun Nikahi Janda Muda dengan Mahar Rp50 Ribu

Ilustrasi depresi
Ilustrasi mayat | m.liputan6.com

Ia menambahkan bahwa ketujuh pelaku harus dijerat pasal berlapis yaitu Pasal 285 KUHP tentang kejahatan terhadap kesusilaan. Serta Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dan Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan.

Kami mendukung dan mendesak Polres Bangkalan untuk secepatnya menyelesaikan proses penegakan hukum kasus ini, imbuhnya.

Menurut Samsul Hadi sudah sepantasnya Polres Bangkalan memberikan jaminan keamanan serta perlindungan terhadap keluarga korban. Pihaknya menilai bahwa meninggalnya korban juga disebabkan oleh kelalaian pihak keamanan dalam memberikan jaminan keamanan dan perlindungan.

Di sisi lain, Kapolres Bangkalan AKBP Rama Samtama Putra mengatakan kehadiran PMK memberikan dukungan terhadap kepolisian supaya kasus dapat segera diselesaikan. Kasus itu sendiri baru dilaporkan pada Minggu (28/6/2020).

Artikel Lainnya

Pihaknya juga telah mengantongi identitas tiga orang dari total tujuh pelaku tersebut. Dua penjemput juga telah dimintai keterangan dan mengaku tidak mengenal para pelaku.

Kami turut berduka cita, tapi proses penyidikan terus berlanjut. Kami akan memaksimalkan, jelas Rama.

Tags :