Udah Serobot Trotoar, Pemotor ini Malah Melakukan Tindak Kekerasan ke Pejalan Kaki!
15 September 2019 by Amadeus BimaOrang yang salah jauh lebih ngotot
Berdasarkan UU Nomor 22 tahun 2009 Pasal 45, trotoar adalah fasilitas yang diperuntukkan untuk pejalan kaki. Sayangnya, pada prakteknya yang banyak mengggunakan trotoar malah PKL dan pemotor. Para pejalan kaki kehilangan haknya di trotoar.
Bahkan, tidak jarang pemotor justru memarahi pejalan kaki yang berjalan di trotoar. Padahal, harusnya pejalan kaki yang berhak marah.
Baru-baru ini, Seorang pejalan kaki mengalami serangan dari seorang pemotor yang naik trotoar. Insiden ini terjadi di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat. Kala itu, Hinto dan anak-istrinya sedang berjalan di trotoar dan hendak menyeberang ke Sarinah.
Pada saat melewati jalur kuning di trotoar, ada motor dari belakang yang tiba-tiba mengerem dan nyaris menabrak anaknya.
Anak Hinto pun menangis karena nyaris ketabrak. Hal ini membuat Hinto berang dan marah-marah kepada pemotor tersebut. Kok bisa ada motor lewat trotoar dan sampai nyaris menabrak pejalan kaki. Pengendara berinisial HGT itu pun terlibat cekcok dengan Hinto.
Malah HGT yang lebih galak dan protes melihat anak Hinto yang berlarian di trotoar. Logika yang nggak bisa dipahami.
Hinto pun memutuskan untuk merekam aksi pengendara motor tersebut, namun saat hendak pergi, pengendara itu memukul ponselnya. Video ini kemudian diunggah ke media sosial dan menuai kecaman dari netizen. Video ini juga menjadi dasar bagi polisi untuk melakukan penangkapan.
Pelaku ditangkap di rumahnya di kawasan Bekasi setelah mendapat laporan dari korban soal perbuatan tidak menyenangkan.
Namun, pada akhirnya kasus ini berakhir damai. Hinto memilih untuk memaafkan HGT dan mencabut laporannya. Dia merasa kasihan terhadap HGT dan tidak mau memperpanjang masalah. Apalagi, pelaku ternyata sudah berkeluarga dan memiliki anak. Jadi, atas dasar kemanusiaan Hinto memaafkan HGT dan mencabut laporannya di polisi.
HGT sendiri meminta maaf atas perbuatan arogannya karena nyaris menabrak anak-anak di trotoar, dan juga bersikap arogan padahal sudah jelas-jelas salah.
Dia akhirnya menyadari kalau dia telah menjadi contoh buruk karena berkendara di trotoar yang bukan peruntukannya. HGT meminta maaf kepada Hinto, dan juga masyarakat luas.
Saya tidak menyalahkan banyak masyarakat, tapi saya minta maaf kepada, terutama kepada bapak (Hinto) dan keluarga," imbuh HGT.
HGT juga mengklaim bahwa saat kejadian, dia sebenarnya sudah meminta maaf. Namun, Hinto mungkin tidak mendengar ucapannya karena sedang dalam kondisi emosi melihat anaknya menangis.
Baca juga: Mengacu Pergub Zaman Ahok, Anies: PKL Diperbolehkan Ada di Trotoar
Pengendara Motor Barbar..
— Koalisi Pejalan Kaki (@trotoarian) September 7, 2019
Berkendara diatas Trotoar, dan Menyerang Pejalan Kaki.. ?
B 3525 KSY
menunggu Penegak Hukum apakah akan bertindak atau memang ini akan jadi angin lalu saja? @aniesbaswedan @ntmc_polri @tmcpoldametro @dishubdkijakarta @dkijakarta @DivisiHumasPol1 pic.twitter.com/U8jd7WmgYW
Saya sudah, kronologisnya, saya sudah minta maaf pak, tapi mungkin karena bapak masih emosi, bapak tidak tahu, tidak mendengar kata maaf saya dan saya kepancing juga oleh omongan, perkataan bapak. Tapi saya minta maaf," tutupnya.
Semoga ini bisa menjadi pelajaran untuk kita semua agar lebih menghormati pejalan kaki. Berkendaralah di jalan raya sesuai peruntukannya. Jalan raya itu udah luas banget, loh. Masa masih nyerobot trotoar yang lebarnya nggak seberapa dan kadang malah dihadang pohon.