Warga Italia Tetap Bepergian Saat Corona, Tim Medis China: Aku Tak Tahu Apa yang Kalian Pikirkan

Shuepeng, Ketua Palang Merah China | time.com

Tim medis China minta warga Italia menghentikan aktivitas di luar rumah

Kasus virus corona di Italia melonjak drastis hanya dalam beberapa minggu. Bahkan meski pemerintah Italia telah memberlakukan lockdown. Tenaga medis China yang dikirim ke Italia pun mengeluhkan membludaknya pasien. Hal ini dikarenakan lockdown di Italia tidak maksimal dan masyarakat nekat berkumpul di tempat umum.

1.

Tim medis China kewalahan

Dilansir dari Time via Suara.com, Jumat (20/03/20), Italia mencatat sedikitnya 3405 kasus kematian akibat Covid-19. Lebih banyak 150 kasus dari yang dialami China. Tim Palang Merah China pun mengirim bantuan tenaga medis untuk membantu menangani para pasien Covid-19 sejak 17 Maret lalu.

Beberapa hari membantu penanganan virus corona di Italia, tim medis China mengeluh kewalahan merawat pasien corona karena terus bertambah banyak. Hal ini diungkapkan dalam konferensi pers yang digelar pada hari Kamis (19/03/20) lalu.

Baca Juga: Balita di DIY yang Sembuh Corona Hendak Dibuatkan Film oleh Dinkes, Netizen: Banyak Gaya

"Saat ini kami menemukan banyak masalah di Italia. Kalian punya banyak kelonggaran dalam melakukan lockdown,” ujar Ketua Pelaksana Tim Palang Merah China, Sun Shuopeng.

2.

Minta masyarakat tinggal di rumah

Ilustrasi penanganan corona | www.suara.com

Tim medis China tak habis pikir dengan warga Italia yang tetap beraktivitas di luar bahkan berkumpul di tempat umum. Pemerintah Italia juga diminta untuk tidak mengoperasikan transportasi publik untuk memaksimalkan lockdown.

"Transportasi publik masih beroperasi, orang-orang masih keluar rumah dan berkumpul di hotel, dan tidak mengenakan masker. Aku tidak tahu apa yang kalian pikirkan,” imbuhnya.

Baca Juga: Semangati Ilmuwan, Bintang Porno Ini Janji Beri Layanan 'Gituan' Gratis Bagi Penemu Vaksin Corona

Shuopeng mengimbau masyarakat Italia untuk melakukan karantina di rumah agar pasien corona tidak bertambah.

“Kita harus menghentikan aktifitas ekonomi dan interaksi sosial untuk karantina di rumah. Kita butuh kerjasama semua orang bersiap untuk menyelamatkan hidup mereka,” tutup Shuopeng.

3.

Tingkat kematian di Italia tinggi

Ilustrasi penanganan corona | kabar24.bisnis.com

Hingga kini pasien corona di Italia terus bertambah. Bahkan tingkat kematian di Italia sangat tinggi meski memiliki alat medis yang canggih. Kini kasus kematian karena virus corona di Italia sudah mencapai 3.405 orang. Angka kematian ini melebihi kasus kematian di China.

Baca Juga: Heboh Mayat Tergeletak di Jalan Dekat Pasar Jakarta, Polisi Temukan Obat Penurun Demam!

Hal ini dikarenakan mereka tidak mematuhi imbauan pemerintah. Rumah sakit di Italia mulai kewalahan menerima banyaknya pasien yang terinfeksi virus corona.

Artikel Lainnya

Apa yang terjadi di Italia ini agaknya bisa menjadi pembelajaran bagi rakyat Indonesia. Masyarakat harus bekerja sama dengan pemerintah untuk menghentikan penularan virus corona dengan mengurangi aktivitas di luar rumah.

Tags :