Sudah Susah Cari Rezeki akibat Corona, Sweeping Warung di Bulan Ramadan Viral!
30 April 2020 by Mabruri Pudyas SalimPadahal warung sudah ditutup agar tidak terlihat dari luar
Akibat wabah virus corona, Ramadan yang biasanya ramai dengan orang-orang yang pergi salat berjamaah di masjid atau hanya sekadar berburu takjil sekarang sudah tidak ada lagi. Suasana yang biasanya ramai menjadi sepi karena orang-orang harus menjalani physical distancing demi memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
Kendati demikian, ada satu hal yang tidak berubah setiap Ramadan datang, yakni sweeping warung yang buka di siang hari. Hal ini amat disayangkan, karena selain mencederai semangat toleransi, sweeping warung hanya akan membuat orang yang sudah kesulitan cari rezeki akibat corona, menjadi semakin sulit.
Baru-baru ini, sebuah video viral di Twitter. Video tersebut menampakkan sebuah kedai di Deli Serdang, Sumatera Utara, yang dipaksa tutup oleh sekelompok orang. Kedai tersebut dipaksa tutup karena diduga menjual tuak di bulan Ramadan.
Diunggah oleh akun Twitter @SammiSoh pada 29 April 2020, video tersebut menunjukkan seorang wanita yang mencoba mempertahankan kedainya agar tidak ditutup dan diambil barang-barangnya.
Baca Juga: Kehilangan Pekerjaan dan Tak Punya Uang, Kakek Ini Bersepeda 630 Km untuk Pulang Kampung
Dia bahkan mengatakan bawa dirinya membuka kedai hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang semakin sulit akibat wabah corona.
"Pak, saya makan dari mana. Saya warga sini loh. Saya makan dari mana. Bapak ini bagaimana? Bisa bapak kasih aku makan? Pak, bisa Bapak kasih aku makan?" kata wanita dalam video itu.
Wanita itu juga mengatakan bahwa tidak ada yang salah untuk membuka warungnya. Bahkan dia telah menutupi warungnya agar tidak terlihat sedang buka di bulan Ramadan.
Baca Juga: Cegah Corona ala Kampung di Pasuruan: Warga Dilarang Kunjungi Istri Muda
"Kan itu ditutup Pak. Kan katanya harus ditutup, saya tutup. Jangan bawa barang-barang itu, bisa kalian kasih saya makan?" katanya.
Dilansir dari Detik.com (29/04/2020), Kapolresta Deli Serdang Kombes Yemi Mandagi pun telah mengkonfirmasi kejadian itu. Yemi menjelaskan bahwa kasus tersebut sudah ditangani oleh pihak Polresta.
"Iya benar. Kejadiannya kemarin (28/4) pukul 17.30 WIB. Saat ini permasalahannya sudah ditangani oleh Muspika Batang Kuis dan Polresta Deli Serdang," ujar Yemi.
Baca Juga: Viral Video Pria Beri Bantuan Nasi Kotak ke PSK, Saat Dibuka Isinya Kosong
Yemi mengatakan peristiwa itu terjadi karena warung tetap buka di bulan Ramadan. Namun dia menjelaskan bahwa saat ini situasi di lokasi kejadian sudah aman.
"Pemilik warung menjual tuak saat puasa. Saat ini situasi sudah aman dan kondusif," jelas Yemi.
Yemi juga menambahkan bahwa peristiwa itu diduga terjadi karena inisiasi dari Ketua FPI setempat sebagai pihak yang diduga pemaksa kedai tutup. Namun sekarang pihak FPI telah meminta maaf atas kejadian tersebut.
"Sudah dua kali pertemuan di Polsek Batang Kuis sampai hari ini dan Ketua FPI Batang Kuis juga sudah membuat permohonan maaf secara tertulis dan tidak akan mengulangi perbuatannya," kata Yemi.
Sang pemilik kedai itu pun sudah memaafkan para pelaku. Meski begitu, dia tidak akan mencabut laporan polisi yang telah ia buat di Polresta Deli Serdang.
Baca Juga: Viral Aksi Jambret di Jambi Terekam CCTV, Korban Terseret hingga Pelaku Ditabrak Mobil
"Di sisi lain pihak pemilik warung sudah memaafkan tetapi terap membuat laporannya di Polresta Deli Serdang dan dampingi Kapolsek serta kuasa hukumnya," ucapnya.
Yemi menyebut peristiwa itu dipicu oleh kedai tuak yang tetap buka saat Ramadan. Menurutnya, kepala lingkungan setempat juga sudah mengingatkan pemilik kedai.