Tengah Malam Cari Belalang di Hutan, Warga Pacitan Hilang. Korban Diduga Masuk Gua Misterius!
21 Maret 2019 by Ade FatimahAda jejak kaki di mulut gua.
Kasus hilangnya orang secara misterius pernah kita dengar sebelumnya. Selain menjadi tanda tanya besar bagi polisi, masyarakat pun tidak sedikit yang berusaha mengkait-kaitkan kepada hal mistis. Baru-baru ini sebuah berita orang hilang secara misterius pun terdengar lagi.
Seorang pria bernama Joko Suharyono, yang merupakan warga Pacitan dilaporkan hilang. Warga Desa Watukarung, Kecamatan Pringkuku ini dinyatakan hilang tak jauh dari pemukiman saat berburu belalang di hutan Dusun Sempon.
Dilansir Detik.com, korban bersama beberapa temannya berangkat ke hutan untuk berburu belalang sekitar pukul 19.30 WIB malam (19/03/2019). Mereka berpencar ketika berburu belalang. Namun untuk mendapatkan lebih banyak belalang, korban sengaja mengambil jalur berbeda yang belum pernah orang lalui.
Kemudian sampai pukul 22.00 WIB, teman-teman korban hendak pulang namun korban tidak bersama mereka. Mereka pun melapor kepada warga sekitar untuk sama-sama melakukan pencarian.
Rasa cemas pun semakin dirasakan setelah keluarga berusaha menghubungi korban melalui telepon genggamnya namun tak berhasil karena nomor korban tidak aktif.
"Setelah jam 10 yang bersangkutan belum pulang. Warga dan keluarga melakukan pencarian. Sebelumnya ditelepon, HP-nya sudah nggak aktif," kata Kapolsek Pringkuku, Iptu Sunaryo.
Pencarian belum selesai sampai salah satu teman-teman korban memberikan informasi adanya luweng (gua vertikal) yang bisa jadi korban masuk ke dalamnya.
Pencarian pun mengarah ke gua misterius tersebut dan benar saja, warga menemukan jejak kaki di mulut luweng. Jejak kaki di tanah basah tersebut diikuti bekas guratan memanjang mengarah ke mulut luweng bergaris tengah seritar 3 meter.
"Ada bekas injakan kaki yang terpeleset di pinggir lubang (luweng) itu. Kira-kira (korban) masuk ke lubang itu. Sekali lagi baru dugaan," imbuh kapolsek yang melihat langsung ke lokasi kejadian.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD dikerahkan dan sudah di lokasi sejak pukul 02.00 WIB. Walaupun begitu, mereka baru dapat melakukan observasi awal yang menggunakan alat penerangan seadanya.
Lembaga yang menangani kedaruratan dan kebencanaan tersebut belum dapat melakukan upaya lebih lanjut karena kondisi medan berbahaya karena cukup terjal. Koordinasi tersebut dilakukan bersama TNI/Polri, Satlinmas dan pemerintah desa untuk melancarkan langkah selanjutnya.
"Kita sudah koordinasi dengan polsek, koramil, satlinmas, perangkat desa dan keluarga. Hari ini kita kirimkan tim yang lebih lengkap untuk nanti kita ambil tindakan di lapangan," kata Kepala Pelaksana BPBD Pacitan, Didik Alih Wibowo.
Hingga dini hari, Rabu (20/3/2019) proses pencarian masih berlangsung. Rupanya bagi sebagian warga Pacitan, berburu belang merupakan mata pencaharian sampingan.
Biasanya pemburuan belalang dilakukan saat pada pertengahan musim hujan dimana populasi belalang mencapai puncak. Hasil buruan lalu dijual dengan harga puluhan ribu rupiah per kg.
Hilangnya orang secara misterius ini menjadi kesekian banyak kasus yang telah terjadi di negara kita. Tentu hal ini membuat orang berspekulasi banyak ide. Di antaranya ada yang menganggap kasus pembunuhan berantau atau hal-hal mistis yang ikut campur di dalamnya. Semoga korban cepat ditemukan dan dengan kondisi yang baik-baik saja.