Tak Kuat Diganggu Terus-terusan, Rektor UNY Curhat Pengalaman Horor di Rumah Dinasnya!
04 Oktober 2019 by Amadeus BimaGangguan sampai membuat cucunya menangis!
Paranormal experience bisa dialami oleh siapa saja. Mulai dari anak kos biasa, sampai para pejabat. Biasanya, hal ini terjadi karena mereka telah "ketempelan" makhluk halus dan membawanya ke rumah, atau karena emang rumah yang dia tinggal berhantu. Apalagi kalau kondisinya digabung, wah bisa makin menjadi-jadi aja pengalaman horor di rumahnya.
Salah satu yang turut membagikan kisah seram seputar hunian yang ditinggali adalah, Sutrisna Wibawa, rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Rektor gaul ini selain sering membagikan kisah unik dan mendorong mahasiswanya agar cepat lulus, ternyata juga suka menceritakan kisah horor. Kali ini, dia membagikan pengalaman horornya saat menempati rumah dinas rektor UNY.
Rumah dinas adalah salah satu fasilitas yang diberikan oleh pihak kampus supaya para petinggi universitas tidak perlu repot membeli atau menyewa rumah di dekat kampus.
Namanya rumah dinas, ya kalau masa dinasnya selesai berarti harus rela diserahkan ke orang lain. Jadi, orang yang tinggal di rumah dinas biasanya akan berbeda-beda.
Baca juga: Makin Ditatap Mikin Seram, Siapkan Nyali Saat Lihat Lukisan Ini!
Pak Sutrisna memaparkan bahwa rumah rektor UNY terletak di Jl. Colombo No.1, Karang Malang, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kisah ini dimulai beberapa tahun yang lalu. Kala itu, dia memboyong keluarganya untuk menempati rumah dinas tersebut. Namun, entah kenapa Almeera yang masih bayi terus menangis di tengah malam.
Cucu Pak Sutrisna ini sepertinya tidak nyaman berada di rumah dinas tersebut, seperti ada yang terus-menerus mengganggunya. Selain itu, Almeera juga tidak bisa diam saat berada di rumah itu.
Dia terus gelisah, seperti ada yang mencoba mengajak bermain. Kejanggalan demi kejanggalan ini pada akhirnya membuat Pak Sutrisna ikut tidak nyaman juga.
Akhirnya, dia memutuskan untuk pulang kembali ke rumah pribadinya di daerah perkampungan. Uniknya, di rumah pribadi tersebut, Almeera malah tidak pernah menangis setiap tengah malam.
Dia selalu tertidur pulas, dan sehari-harinya juga lebih anteng. Pak Sutrisna mencoba berpikir positif kalau Almeera hanya belum terbiasa berada di rumah baru.
Baca juga: 5 Film Horor Hollywood Terbaik yang Semakin Seram Seiring Waktu
Meskipun terkesan menyeramkan, rumah dinas tersebut masih sering digunakan oleh Pak Sutrisna. Bukan untuk ditinggali, tapi untuk dijadikan tempat kegiatan acara pengajian, berkumpul dengan anak BEM, pertemuan dengan pimpinan lain hingga acara jamuan dengan mahasiswa. Beliau juga nggak pengen rumah tersebut malah dibiarkan begitu saja yang menambah kesan seram.
Jika ingin uji nyali... ya silahkan dari luar saja. tapi sebelum uji nyali di Rumdin Rektor UNY, sebaiknya latihan uji nyali dulu dengan penampakan dosen pembimbing dan suara-suara pertanyaan “Kapan revisi? dan kapan lulus?”" tutup Sutrisna Wibawa di akun media sosialnya.