Tak Disangka, Pakaian Ini Diciptakan dari Uji Coba Nuklir
02 Mei 2021 by Anis KhoerunnisaPakaian wanita ini memiliki sejarah panjang!
Bikini masih menjadi kontroversi di negara-negara yang masyarakatnya konservatif terutama dalam hal agama. Seperti di Indonesia, melihat perempuan berbikini masih ada saja pihak yang merasa aneh dan tidak mau menerima, meski kebiasaan berbikini di pantai atau kolam renang telah dilakukan sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu.
Kntroversi itu tidak hanya berlangsung di Indonesia, tapi juga di banyak negara lainnya sejak dulu kala. Bahkan di negara-negara Eropa yang dianggap bebas, bikini pernah dilarang karena dianggap pakaian yang tidak pantas dan “berdosa”. Lalu bagimana ceritanya pakaian renang ini sangat populer di seluruh dunia saat ini?
Bagi para perempuan yang sangat suka berlibur ke pantai, mandi matahari sambil menikmati deburan ombak yang biru, bikini adalah salah satu item pakaian yang harus dimiliki. Berbagai model bikini pun diciptakan sehingga bikini memiliki nilai fashion tersendiri.
Tak disangka, ternyata bikini memiliki sejarah yang sangat panjang, lho. Jauh sebelum bikini dipopulerkan oleh Louis Reard, seorang insinyur teknik asal Prancis, pakaian wanita yang bentuknya mirip dengan bikini sudah ada sejak tahun 5600 SM.
Gambar wanita yang memakai pakaian mirip bikini dan sedang berolahraga atletik di zaman Romawi telah ditemukan di sejumlah tempat, salah satunya adalah Villa Romana del Casale. Temuan inilah yang menjadi salah satu indikasi bahwa bikini sudah ada sejak zaman dulu.
Baca Juga: Transformasi Desain Bikini Selama 1 Abad Terakhir
Meski demikian, peran Louis Reard dalam “penemuan” bikini tentu tidak bisa diabaikan. Pada 5 Juli 1946 atau empat hari setelah uji coba nuklir Amerika Serikat di Pulau Bikini Atoll, Reard memperkenalkan pakaian yang ia sebut “lebih kecil dari baju renang terkecil di dunia”.
Reard berharap setelah ia meluncurkan bikini, popularitas pakaian ini akan “meledak”, persis seperti uji coba nuklir yang dilakukan di pulau Bikini Atoll. Reard memiliki harapan yang besar bahwa bikini yangg ia buat ini akan laris manis di pasaran.
Sayangnya, realitas tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Ketika bikini dirilis untuk pertama kali, tidak ada satu pun model wanita di Prancis yang berani mempromosikannya.
Baca Juga: Dalih Mendaur Ulang, Influencer Ini Gunakan Masker dari Bikini
Reard kemudian menemukan harapan setelah seorang penari telanjang, Micheline Bernardini, mau memakai model bikini yang ia buat. Pada 11 Juli 1946, bikini buatan Reard pertama kali dikenakan di komplek kolam renang Piscine Molitor, Paris.
Berkat Bernardini, popularitas bikini langsung menanjak. Bikini dalam sekejap langsung dikenal di berbagai penjuru dunia. Meski demikian, pemakaian bikini sempat dilarang dari kontes kecantikan karena dinilai tidak pantas.
Awalnya, Miss World Contest melarang pemakaian bikini di London pada tahun 1951. Setelah itu, Belgia, Italia, Spanyol, dan Australia pun ikut melarang bikini. Bahkan, Vatikan menyebut bikini sebagai pakaian yang berdosa.
Baca Juga: Demi Cegah Corona Gelombang 2, Pemerintah China Larang Pria Gunakan Bikini
Bikini kembali merebut popularitasnya setelah Bridget Bardot, aktris muda Prancis, beradegan dengan Kirk Douglas yang bermain-main di Pantai Cannes. Bardos lantas mendapatkan pujian karena kembali mempopulerkan bikini.
Bahkan, Bardot dianggap memberikan dampak promosi yang besar untuk Prancis dibandingkan dengan industri mobil, lho.
Meski masih ada penolakan terhadap bikini, namun itu tidak menghalangi banyak orang untuk tetap berbikini ketika di pantai atau kolam renang. Sebab hal itu sudah menjadi budaya, seperti orang ke kantor menggunakan pakaian formal, atau menggunakan jas hujan ketika hujan turun.