Tak Boleh Salahkan Pemerintah, Warga Korea Utara Pilih Masak Anaknya Sendiri Karena Dilanda Kelaparan
07 Desember 2020 by Ike DewiKelaparan bisa menyebabkan seseorang bertindak gegabah.
Mungkin bagi yang tidak pernah menderita kelaparan, tidak akan percaya bahwa rasa lapar yang parah bisa membuat seseorang berubah menjadi kanibal. Faktanya itulah yang terjadi di Korea Utara. Di mana saat rakyat dipaksa untuk terus bungkam dan setia pada pemimpin, mereka juga menderita kelaparan yang berujung pada kanibalisme.
Ada beberapa kejadian miris yang terjadi di sana, misalnya seorang ayah yang tega membunuh kedua anaknya untuk dimakan gara-gara kelaparan.
BACA JUGA: Bukannya Menyesal, Ayah yang Cabuli Putri Kandungnya hingga Melahirkan Malah Kutip Ayat Al-Quran
Terlalu banyak peraturan yang membuat warga tidak bisa berbuat banyak. Bahkan jika melayangkan protes pada pemerintahan, mereka juga akan diberi sanksi.
Mengutip dari Sosok.id, bencana kelaparan melanda Provinsi pertanian di Hawanghae Utara dan Selatan. Di mana ada sekitar 10.000 korban yang meninggal.
Banyak yang merasa khawatir akan munculnya kembali kasus kanibalisme di negara komunis itu. Kisah ayah yang membunuh anakanya saat kelaparan itu hanyalah satu dari sekian banyak kisah ketika penduduk harus bertahan mengalami kekeringan dan kelaparan. Apalagi hasil pertanian terkena imbas dan mereka tetap harus menyiapkan beras bagi para pejabat partai.
BACA JUGA: Mengidap Penyakit Langka, Gadis Ini Hilang Ingatan Setiap Dua Jam!
Ada beberapa reporter dari Asia Press yang menyamar dan mengungkapkan kepada Sunday Times bahwa ada seorang pria yang berani melakukan penggalian di kuburan cucunya, karena ingin memakan mayat dari cucunya tersebut. Tentu hal ini menunjukkan bahwa mereka telah diserang kelaparan yang parah.
Selain itu, seorang pria juga merebus anaknya untuk dimakan. Si ayah membunuh anak perempuannya yang tertua ketika istrinya tidak berada di rumah. Bahkan ia juga menghabisi nyawa anak laki-lakinya yang melihat tindakan brutal yang ia lakukan.
Ketika sang istri kembali, lelaki itu mengatakan bahwa ia mempunyai daging. Sang istri merasa curiga dan menghubungi pejabat berwenang hingga akhirnya ditemukan kembali potongan tubuh lain.
Menurut keterangan beberapa jurnalis, stok makanan dari dua provinsi disita untuk diberikan pada penduduk di Pyongyang. Bahkan di kawasan Chongdan, ada pria yang menjadi gila karena kelaparan. Ia merebus anaknya dan memakan daging tersebut, hingga akhirnya ditangkap.
BACA JUGA: Prostitusi Melibatkan Mahasiswi, Kim Jong Un Murka dan Eksekusi Mati Enam Pelaku
Beberapa tahun lalu sempat ada imbauan dari pihak pemerintah bahwa penduduk Korea Utara harus bersiap untuk makan akar rumput supaya sanggup menghadapi musim kelaparan yang akan tiba.
Di dalam koran tersebut juga dituliskan bahwa masyarakat tidak boleh menyalahkan pemimpin mereka apapun yang terjadi.
"Bahkan jika kita sampai tidak sanggup lagi, kita tetap harus menunjukkan kesetiaan kepada pemimpin kita, Kim Jong-Un, hingga ajal tiba," tulis koran tersebut.
Menurut kabar dari Surat Kabar The Telegraph, rakyat Pyongyang diperintahkan untuk memberikan beras 1 kilogram kepada negara.
Di sisi lain, Kim Jong Un telah menghabsikan sekian banyak uang untuk melakukan peluncuran dua roket. Demikian berdasarkan laporan yang dikutip dari situs DailyMail.