Tak Bisa Bayar Rumah Sakit, Motor Ibu Ini Jadi Jaminan untuk Pulangkan Jenazah Suami

Tak Bisa Bayar Rumah Sakit, Motor Ibu Ini Jadi Jaminan untuk Pulangkan Jenazah Suami
Tak Bisa Bayar Rumah Sakit, Motor Ibu Ini Jadi Jaminan untuk Pulangkan Jenazah Suami | regional.kompas.com

Motor jadikan jaminan untuk pulangkan jenazah suaminya.

Layanan kesehatan tampaknya memang menjadi fasilitas yang mewah, khususnya bagi orang yang kurang mampu. Bagaimana tidak, seorang warga harus meninggalkan sepeda motornya sebagai jaminan agar bisa membawa pulang jenazah suaminya dari rumah sakit. Lagi-lagi alasannya adalah kurangnya biaya.

Hal itu dialami oleh Suparni (52), warga Desa Gondang, Kecamatan Karangrejo, Magetan. Pihak Rumah Sakit Siti Aisyah Madiun menahan sepeda motornya, lantaran Suparni tidak memiliki cukup uang untuk membayar biaya perawatan suaminya.

"Ya, ini terpaksa motor anak saya buat jaminan karena tidak punya uang untuk membayar biaya rumah sakit dan membawa pulang jenazah suami saya," ujar Suparni kepada Detik.com di rumahnya, Selasa, (6/8/2019).

Sang suami, almarhum Sabarudin (62) dibawa ke RSI Siti Aisyah pada hari Sabtu (3/8). Akibat komplikasi dari penyakit jantung dan ginjal, nyawa Sabarudin tak tertolong lagi hingga akhirnya meninggal sehari kemudian, Minggu (4/8).

Tak Bisa Bayar Rumah Sakit, Motor Ibu Ini Jadi Jaminan untuk Pulangkan Jenazah Suami
Tak Bisa Bayar Rumah Sakit | lh3.googleusercontent.com

Saat ingin membawa jenazah suaminya pulang, pihak rumah sakit menahan sepeda motor milik anaknya, Lilik Puryani (40). Penahanan sepeda motor dilakukan oleh pihak rumah sakit karena Suparni tidak memiliki cukup uang untuk membayar total biaya perawatan sejumlah Rp 6,8 juta.

Baca juga: Foto Mbah Moen yang Dipajang di Gereja Katolik Mojokerto Viral!

"Uangnya kurang. Karena panik dan ingin segera memakamkan jenazah, apa yang ada suruh buat jaminan," kata Suparni.

"Saat itu uang tinggal Rp 500 ribu. Karena kurang, petugas minta motor dan STNK di tinggal. Gugup waktu itu, pengen gawa mulih dikuburne jenazah bojoku (Red: Panik waktu itu ingin segera bawa pulang dan memakamkan jenazah suamiku)," ujarnya dengan bahasa Jawa.

Menanggapi kejadian itu, Kabag Humas dan Protokol, Wahyu Saptawati Budi Utami, mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaen Magetan akan segeran turun tangan untuk membantu menyelesaikan masalah biaya perawatan Sabarudin di RSI Siti Aisyiah Madiun.

“Pemkab Magetan akan berupaya untuk membantu penyelesaian terkait permasalahan yang dihadapi oleh keluarga almarhum," ujarnya, seperti dikutip dari Kompas.com Rabu (7/8/2019).

Tak Bisa Bayar Rumah Sakit, Motor Ibu Ini Jadi Jaminan untuk Pulangkan Jenazah Suami
Suparni (52), warga Desa Gondang, Kecamatan Karangrejo, Magetan. | asset.kompas.com

Menantu Sabarudin, Sugeng Widodo mengaku bahwa keluarga almarhum telah menerima kunjungan dari Dinas Sosial terkait. Pihak dinas bahkan telah menanyakan tentang jumlah biaya yang harus dilunasi keluarga almarhum untuk perwatan Sabarudin.

Sugeng mengatakan bahwa jumlah yang harus dilunasi saat ini adalah sekitar Rp 5,9 juta, dari jumlah biaya total Rp 6,8 juta.

“Awalnya 6,8 kemudian dikurangi pengembalian obat terakhir tinggal sekitar 5,9,” katanya.

Artikel Lainnya

Bagaimanapun juga, setiap masyarakat berhak untuk mendapat layanan kesehatan yang layak. Dan tidak seharusnya pihak rumah sakit sampai menahan sepeda motor milik keluarga pasien hanya karena kurangnya biaya. Beruntung, Pemkab Magetan cepat tanggap atas kejadian ini dan mau turun tangan untuk melunasi biaya perawatan Sabarudin di RSI Siti Aisyiah Madium.

Tags :