Kerap Dicekoki Narkoba, Diperkosa hingga 'Dijual', Remaja 17 Tahun Nekat Ingin Bunuh Diri

ilustrasi
korban kekerasan seksual nekat lakukan percobaan bunuh diri | calmatters.org

Sering alami kekerasan seksual hingga dicekoki narkoba membuat korban nekat ingin bunuh diri

Seorang remaja perempuan nekat melompat dari jembatan penyeberangan orang (JPO) Margonda, Depok. Petugas yang sedang berjaga di sekitar JPO langsung berlari ke arah perempuan berinisial AF (17) tersebut. Beruntung AF tersangkut di besi-besi JPO sehingga bisa langsung diamankan petugas.

Saat dimintai keterangan, AF mengaku depresi karena menjadi korban perbudakan seksual hingga dicekoki narkoba. Tak hanya itu, AF juga mengaku diminta untuk menjual narkoba.

1.

Kronologi remaja lompat dari JPO

ilustrasi
nekat coba lompat dari JPO | megapolitan.kompas.com

Kejadian percobaan bunuh diri oleh AF dilakukan pada hari Rabu (10/7) di JPO Margonda Depok. Dilansir dari Kompas.com, Kasie Ketentraman Masyarakat dan Ketertiban Umum (Transmatibum) Satpol PP Depok, Agus Muhammad menceritakan, awalnya pihaknya tengah berjaga di depan terminal Margonda.

Agus mengamati AF dari terminal Depok yang berlari menuju JPO Margonda. Tak basa-basi, sesampai di atas penyebarangan AF langsung melompat ke bawah. Beruntungnya AF tak terjatuh ke jalan raya. Ia tersangkut pada besi-besi JPO sehingga masih bisa dievakuasi petugas dengan selamat.

“Alhamdullilah anggota saya langsung kejar dan bawa wanita ini ke Dinas Sosial,” ujar Agus

Setelah itu, AF langsung diamankan ke Dinas Sosial Depok untuk dimintai keterangan.

Baca juga: Pimpinan Pesantren dan Guru Ngaji di Aceh Diduga Sodomi 15 Santri

2.

Depresi karena dipaksa layani pria hidung belang

ilustrasi
depresi karena dipaksa layani pria hidung belang | mediaindonesia.com

Usai diperiksa oleh Dinas Sosial, AF menceritakan kehidupannya yang penuh pilu. Ia dipaksa menjadi budak seks oleh seorang lelaki. Tak hanya itu, AF juga sering dijual ke lelaki hidung belang dan dicekoki narkoba hingga tak sadarkan diri.

“Jadi kalau tak dipenuhi kemauan laki-laki ini, kata korban dia diancam di bunuh,” ujar Kepala Dinas Sosial Depok, Usman Haliyana.

Lelaki tersebut diketahui bernama Sobar yang merupakan pengasuh AF. Sobar memaksa AF untuk menjual sabu-sabu ke pelanggan.

“Pokoknya saya ambil sabu satu gie (sekitar 1 gram-red) atau dua gie terus saya kasih ke pelanggan yang diarahkan sobar,” ucap AF di Rumah Aman, Depok, Jumat (12/7).

AF mengaku dipaksa untuk menuruti semua kemauan Sobar yang kerap mengancam akan mencelakakan sang ibu jika AF tak menurutnya. Karena tak kuat lagi dan tak tahu harus mengadu ke mana, AF pun menderita depresi hingga berniat mengakhiri hidupnya.

3.

KPAI akan dampingi AF

ilustrasi
Tanggapan dari KPAI | nasional.tempo.co

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti akan turun langsung untuk mengatasi masalah ini. Retno akan mengawasi pihak kepolisian untuk menangkap pelaku.

“Kami juga akan memastikan proses hukum ditegakan dengan menuntut pelaku di hukum maksimal sesuai UU Perlindungan Anak,” ujar Retno.

Retno juga meminta kepada kepada Pemerintah kota Depok untuk memenuhi hak korban dengan memberikan rehabilitasi medis, psikis dan hak melanjutkan pendidikan dari sang anak. Retno mengaku prihatin dengan kisah hidup AF yang dipaksa melayani seks hingga dicekoki narkoba.

“Kasus kekerasan seksual yang dialami ananda AF secara terus menerus selama beberapa waktu sehingga menimbulkan depresi, karena tidak ditangani maka depresi tersebut telah memicu ananda melakukan percobaan bunuh diri,” ujar Retno.

Artikel Lainnya

Saat ini kasus yang menimpa AF sedang diselidiki oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Depok. KPAI menekankan kepada pihak berwajib untuk segera menangkap pelaku kekerasan seksual ini.

Tags :