Staff PBB Kepergok Mesum di Mobil, Satu Pegang Kemudi, Dua Lainnya Berhubungan Intim!

Ilustrasi adegan mesum di mobil bertanda PBB
Ilustrasi adegan mesum di mobil bertanda PBB | www.wowkeren.com

Sejumlah anggota PBB juga ditengarai lakukan pelecehan seksual!

Tersebarnya video mesum yang dilakukan di dalam mobil bertanda Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tempo hari berbuntut panjang. Kasus asusila yang dianggap memalukan tersebut menyebabkan dua staff kena skors tanpa diberi gaji.

Di dalam rekaman tersebut, terdapat dua pria di dalam mobil, yang mana salah satunya tengah memangku gadis bergaun merah di jok belakang, sedangkan satunya lagi ada di kursi pengemudi. Mobil itu terparkir di tepi jalan dekat pantai di Tel Aviv.

Baca Juga : Pemerintah Arab Saudi Bebaskan Tiga Aktivis Perempuan yang Ditahan

Ilustrasi adegan mesum di mobil bertanda PBB
Skandal seks di mobil PBB yang terekam warga | www.tribunnews.com

Setelah menyebarnya video berdurasi 18 detik tersebut PBB pun melakukan investigasinya. Bahkan Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB, Stephane Dujarric mengungkapkan dirinya sangat terganggu serta terkejut oleh adanya video tersebut.

Dikutip dari detik.com (3/7/2020), identitas kedua pelaku telah diketahui. Keduanya merupakan staf Organisasi Pengawasan Gencatan Senjata PBB (UNTSO), badan pengawas militer PBB yang basisnya di Israel.

Dujarric menegaskan keduanya pantas mendapatkan hukuman “mengingat betapa seriusnya tuduhan gagal menerapkan standar perilaku pegawai sipil internasional”. Menurut PBB, keduanya telah diskors tanpa mendapatkan gaji hingga investigasi terhadap kejadian itu benar-benar selesai.

UNTSO kembali melakoni rangkaian aksi peningkatan kesadaran untuk mengingatkan para personel mengenai kewajiban mereka pada Tatanan Perilaku PBB, jelas Dujarric.

Baca Juga : Kronologi Sepasang ASN Yang Ditemukan Pingsan Di Dalam Mobil, Keduanya Bukan Suami Istri

Ilustrasi adegan mesum di mobil bertanda PBB
Ilustrasi bercinta | m.cnnindonesia.com

Sanksi yang tegas diberikan terhadap Staf PBB yang melanggar aturan perilaku. Mereka bisa dikembalikan ke negara asalnya bahkan dilarang mengikuti operasi penjagaan perdamaian PBB. Kemudian, mengenai sanksi yang diberikan akan menjadi tanggung jawab negara masing-masing pelanggar.

Di sisi lain, Sekjen PBB António Guterres mengatakan tidak adanya toleransi bagi para pelanggar aturan soal seks. PBB memiliki rangkaian kebijakan yang ketat perihal hubungan seks di antara pegawainya.

Beberapa tahun terakhir ini PBB memang mendapatkan sorotan terkait pelanggaran aturan seks yang dilakukan oleh penjaga perdamaian serta staf yang lain.

Menurut laporan, terhitung pada 2019 lalu terdapat 175 tuduhan pelecehan seksual dan eksploitasi terhadap beberapa staf PBB. Dari 175 tuduhan tersebut, ada 16 bukti kuat, 15 tidak ada bukti dan lainnya masih dalam proses investigasi.

Baca Juga : Foto Mesum PNS Berhijab Pemrov Jabar Viral, Netizen: Adem Tenan!

Ilustrasi adegan mesum di mobil bertanda PBB
Sekjen PBB António Guterres | sumbar.antaranews.com

Sebelumnya sempat dilaporkan bahwa kejadian itu berlangsung di HaYarkon Street, area yang terlihat ramai dan sejajar dengan kawasan pejalan kaki.

Co-director divisi hak-hak perempuan Human Rights Watch, Heather Barr mengatakan ia tidak terkejut dengan adanya video syur itu.

Menurutnya PBB memang sudah seharusnya melakukan penyelidikan terkait kasus video itu. Namun sebenarnya ada kasus lebih besar yang membutuhkan investigasi PBB, yaitu terkait eksploitasi dan pelecehan seksual terhadap staff PBB.

Survei pelecehan seksual karyawati PBB

Sebanyak satu dari tiga koresponden yang merupakan karyawati PBB, atau sekitar 33 persen dari hasil survei mengaku bahwa mereka pernah menjadi korban pelecehan seksual. Di luar tenggat waktu dua tahun, jumlahnya pun naik menjadi 38,7 persen.

Dikutip dari CNN Indonesia (16/1/2019), bentuk pelecehan yang paling umum seperti lelucon atau cerita cabul yang menyinggung, juga disertai ucapan ofensif mengenai penampilan, aktivitas seksual bahkan tubuh.

Artikel Lainnya

Dari survei tersebut, satu dari empat pelaku merupakan manajer, satu dari sepuluh pelaku adalah yang memiliki jabatan pemimpin senior. Namun survei itu memiliki tingkat responden yang rendah, yaitu 17 persen, di mana 30.364 responden merahasiakan identitasnya.

Tags :