Setelah Menikah, Wanita Pakistan Ini Malah Dijadikan Budak Seks
21 Mei 2019 by Ririh DirjaMempelai wanita langsung kabur ke rumah orangtua setelah dijadikan budak seks
Jika biasanya di hari pernikahan wanita merasakan kebahagiaan, hal tersebut mungkin tidak berlaku bagi wanita asal Pakistan ini. Seorang wanita Kristen dari Pakistan ini justru dijadikan budak seks setelah pernikahannya. Dilansir dari Detik.com, wanita berusia 19 tahun tersebut melangsungkan pernikahan dengan seorang pria Kristen asal China di kota Faisalabad, Pakistan timur.
Pernikahan tersebut berjalan dengan lancar, bahkan banyak orang yang menganggap mempelai ini merupakan pasangan yang serasi. Sementara suami dari wanita asal Pakistan tersebut diketahui berumur 21 tahun.
Pernikahan menggunakan adat Pakistan
Pernikahan tersebut digelar menggunakan adat Pakistan. Karena orangtua dari mempelai wanita tidak memiliki cukup uang, pihak dari laki-lakilah yang membiayai seluruh pernikahan ini.
Orangtua mempelai wanita merasa senang karena pihak laki-laki mau mengikuti tradisi dari Pakistan. Ada proses lamaran dalam pernikahan tersebut dan dilanjutkan dengan upacara pemakaian daun pacar "henna" dan terakhir "baraat".
Tradisi pernikahan tersebut meliputi kunjungan pengantin pria ke rumah pengantin perempuan, melakukan akad nikah, lalu pengantin perempuan pergi untuk memulai kehidupan baru dengan suaminya.
Baca juga: Pria ini Menyesal Gabung ISIS Karena Tidak Dapat Budak Seks!
Dalam sebulan mempelai wanita kembali ke rumah orangtuanya
Siapa sangka pernikahan yang berlangsung dengan sakral dan indah tersebut malah berujung menyedihkan. Pasalnya mempelai wanita kembali ke rumah orangtuanya, setelah sebulan ia menikah.
Ia pulang karena suaminya dikabarkan ada upaya penipuan dan perdagangan wanita Pakistan. Ia juga mengaku bahwa dirinya dijadikan budak seks.
Saleem Iqbal selaku pegiat HAM Kristen yang menelusuri perkawinan semacam itu mengatakan, bahwa dirinya meyakini ada sekitar 700 perempuan, kebanyakan Kristen, telah menikahi pria-pria China hanya dalam waktu satu tahun.
Kelompok kriminal China memperdagangkan para perempuan Pakistan
Sebelumnya memang banyak warga Pakistan yang diketahui melakukan pernikahan palsu dengan orang China. Sampai-sampai pendeta Katolik pun ditangkap karena terlibat dalam perikahan palsu tersebut.
Badan Investigasi Federal Pakistan (FIA) mengungkapkan kepada BBC bahwa kelompok-kelompok kriminal China memperdagangkan para perempuan Pakistan dan 'menyamarkannya' dengan perkawinan lalu dimasukkan ke dalam perdagangan seks.
Dalam kelompok tersebut terdapat pria yang berperan sebagai insinyur di sebuah proyek pembangkit listrik dan mengatur pernikahan serta mengirimkan uang dengan kisaran mulai Rp173 juta sampai Rp361 juta.
Seorang wanita Kristen Pakistan harus mengalami nasib pahit setelah pernikahannya dengan warga China. Pasalnya wanita tersebut dijadikan budak seks. Akibat insiden tersebut, ia pun kabur ke rumah orangtuanya untuk meminta perlindungan.