Demi Senangkan Hati Suami, Wanita Ini Rela Operasi Miss V Tapi Berujung Miris
02 Januari 2021 by Dea DezellyndaBukanya berhasil selamatkan rumah tangganya, organ intim wanita ini malah rusak.
Nasib seorang ibu rumah tangga yang nekat operasi pengencangan miss v berakhir tragis. Wanita asal Taiwan yang tak disebut identitasnya itu tak tanggung-tanggung lakukan operasi sebanyak 6 kali. Namun bukannya berhasil, wanita itu kini malah merasakan sakit yang luar biasa dan organ intimnya dinyatakan rusak.
Bermula saat mengetahui perselingkuhan suaminya, wanita ini memutuskan untuk operasi miss v. Tindakan itu ia lakukan agar suaminya bisa kembali ke pelukannya. Usia yang tak lagi muda, membuat dirinya merasa tidak bisa lagi memuaskan suaminya secara seksual hingga mengambil langkah untuk operasi agar miss v kembali kencang.
Rela operasi demi pertahankan rumah tangga
Mahligai rumah tangga wanita itu berada di ujung tanduk saat sang suami ketahuan berselingkuh dengan wanita lain. Tak langsung meminta cerai, wanita asal Taiwan itu memutar otak bagaimana caranya agar sang suami kembali ke pelukannya. Wanita berusia 47 tahun itu terpikir untuk melakukan operasi pengencangan vagina.
Dilansir dari World of Buzz, dalam kurun waktu 3 tahun dirinya melakukan operasi sebanyak 6 kali. Sayangnya, meski telah melakukan operasi sebanyak itu, wanita ini tetap tak bisa menyelamatkan rumah tangganya. Ia dan sang suami akhirnya memutuskan untuk bercerai.
Sialnya, operasi vagina yang dilakukan wanita ini malah berakhir tragis. Kondisinya ini diceritakan oleh dokter kandungan yang menolak disebutkan namanya. Ia mengatakan organ intim wanita itu telah mengalami kerusakan permanen.
Baca juga: Ada Baju Zirah Khusus "Senjata Pria", Katanya Manjur Hentikan Ketagihan Masturbasi
Merasakan sakit di organ intimnya
Wanita itu merasakan ada yang tidak beres dengan organ intimnya. Saat duduk atau mengendarai motor terasa ada yang menyembul dari dalam vagina. Hal itu menyebabkan rasa sakit yang membuat wanita itu tak bisa duduk terlalu lama. Oleh karena itu, dirinya harus berdiri dan jalan-jalan setiap 1,5 jam untuk hilangkan rasa sakit.
Merasa terganggu dengan rasa sakit tersebut, akhirnya ia datang ke dokter kandungan. Kemudian saat diperiksa, sang dokter menemukan ada banyak luka bekas operasi pada vagina.
Baca Juga: Video Viral Wanita Diduga Gangguan Jiwa Melahirkan Di Tepi Jalan!
Lubang kelaminnya juga sangat sempit, lebarnya hanya 1,2 cm dan muat satu jari manusia saja. Wanita itu akhirnya menceritakan bahwa dirinya pernah operasi pengencangan vagina sebanyak 6 kali.
Dokter sudah tak bisa berbuat banyak termasuk tindakan operasi yang ditakutkan malah memperparah kondisi wanita itu. Dokter hanya bisa memberikan perawatan dan suntikan steroid untuk mengurangi rasa sakit.
Operasi vagina sangat berisiko
Operasi pengencangan vagina atau Vaginoplasty biasanya dilakukan oleh ibu rumah tangga yang sudah pernah melahirkan. Operasi tersebut bertujuan untuk mengencangkan kembali organ intim supaya kembali kencang.
Dikutip dari Wolipop Detik, operasi pengencangan vagina umumnya dilakukan agar wanita bisa mendapatkan sensitivitas lagi saat menerima rangsangan.
Selain itu juga membantu wanita mengontrol otot-otot pada vagina dan panggul - dengan harapan mendapatkan kembali kepuasan bagi wanita maupun pasangannya saat berhubungan seksual.
Baca Juga: Bukannya Menyesal, Suami Ini Malah Aniaya Istri Karena Terpergok Selingkuh
Vaginoplasty tak bisa dilakukan sembarangan dan harus dengan dokter yang sudah ahli. Meski begitu, Vaginoplasty tetap saja berisiko.
"Efek sampingnya bisa infeksi di vaginanya, metode laser yang dosis tidak tepat, ditambah peralatan-peralatan yang tidak stabil, bisa membuat vagina si pasien mengalami luka hingga penyempitan," tutur dr Ni Komang Yeni Dhanasari, SpOG.
Vaginoplasty harus dilakukan sesuai prosedur dan tak boleh terlalu sering seperti yang dilakukan wanita di Taiwan yang berujung tragis tersebut.
Sudah jatuh tertimpa tangga, wanita itu harus merelakan rumah tangganya berakhir di meja hijau. Tak hanya menerima kenyataan pahit perceraian, dirinya juga harus menerima organ intimnya rusak secara permanen.