Namai Diri Brigade Muslim Indonesia, Sekelompok Orang Razia Buku Berbau 'Kiri'

Brigade Muslim Indonesia
Brigade Muslim Indonesia saat razia buku berbau kiri | www.instagram.com

Kelompok Brigade Muslim Indonesia razia buku yang dinilai berbau kiri.

Sekelompok orang yang menamai dirinya Brigade Muslim Indonesia merazia buku-buku berbau kiri di sebuah toko buku di Makassar. Dalam video berdurasi singkat yang diunggah oleh akun Instagram @tanah.merdeka memperlihatkan pernyataan dari 4 pria anggota Brigade Muslim Indonesia dan juga terlihat seorang karyawan toko buku.

Salah satu anggota berbaju biru menyampaikan bahwa aksi mereka merupakan bentuk dukungan kota Makassar bebas dari paham Marxisme.

1.

Bebaskan Makassar dari paham Marxisme

Video berdurasi singkat tersebut diunggah oleh akun Instagram @tanah.merdeka pada hari Minggu (4/8). Video itu diambil di Gramedia Trans Mal Makassar pada hari Sabtu (3/8) lalu.

“Organisasi yang menamai diri mereka BRIGADE MUSLIM INDONESIA, pada 03 Agustus 2019 mendatangi toko buku terbesar di Indonesia yaitu Gramedia. Mereka menyisir buku2 layaknya badan sensor, kemudian membawa beberapa buku yang dituding mengajarkan Marxisme & Leninisme untuk tidak dijual di Gramedia lagi,” tulis caption unggahan tersebut.

Empat orang anggota Brigade Muslim Indonesia itu terlihat berdiri dengan membawa buku-buku hasil razia. Menurut mereka, aksi tersebut merupakan bentuk dukungan kota Makassar bebas dari paham Marxisme.

Baca juga: Foto Ibu Meninggal Tersenyum Usai Melahirkan, Begini Curhatan Manis Suami

2.

Razia buku berpaham marxisme hingga buku karya Franz Magnis

Brigade Muslim Indonesia
Razia buku berpaham marxisme hingga buku karya Franz Magnis | www.tagar.id

Seorang pria berbaju biru yang menyebut dirinya ketua Brigade Muslim Indonesia menyampaikan bahwa kelompoknya telah bekerja sama dengan pihak Gramedia. Mereka merazia buku berbau radikal yang mengajarkan Marxisme dan akan mengembalikannya ke penerbit.

"Jadi menganggap buku-buku seperti ini adalah bagian dari penyebaran paham itu dan alhamdulillah kami bekerja sama dengan pihak Gramedia untuk menarik buku ini dan mengembalikan ke percetakannya. Kita sepakat bahwa Makassar harus bebas dari paham Marxisme dan Leninisme," ujar pria berbaju biru.

Empat orang pria dalam video itu tampak memegang beberapa buku yang salah satunya bergambar Karl Marx. Namun tak hanya buku berpaham Marxisme saja, kelompok tersebut juga merazia buku-buku karya Franz Magnis Suseno.

"Buku-bukunya Franz Magnis kalau tidak salah yang salah satunya mereka sita. Kalau tidak salah 'kan ini kan buku ilmiah," kata GM Corporate Communication Gramedia, Saiful Bahri, kepada Detik.com, Senin (5/8).

3.

Kekesalan netizen atas aksi tersebut

Brigade Muslim Indonesia
razia buku kiri | www.instagram.com

Unggahan akun @tanah.merdeka ini telah disukai lebih dari 77 ribu akun dan dihujani komentar netizen. Mereka menyayangkan aksi yang dilakukan Brigade Muslim Indonesia karena telah merazia buku-buku Marxisme.

@humanexterminator: “Sebagai umat Muslim, saya sangat malu”

@gumilangmulaputra: “Saya rasa tidak ada buku yang menyesatkan hanya paradigma kita saja yang tersesatkan .”

@aslanabidin_: “Bodoh tapi merasa benar dan sok kuasa benar-benar perpaduan yang mengerikan.”

@juli.savan4: “Menurut saya, kelompok yang menarik buku tersebut, kelimpok yg kurang pengetahuan, tetapi sok benar, berrindak seperti orang yg sudah suci, dan tindakan yg lain itu ssalah, harusnya mereka sadar yang salah itu cara pikir dan tindakan mereka ...”

@setiyadifredy: “Literasi di larang itu sama dengan menutup jendela dunia, bodohnya kok kaya gituh dibalut dengan atas nama agama”

Artikel Lainnya

Para netizen mempertanyakan apakah kelompok tersebut memiliki hak untuk merazia buku-buku yang diduga beraliran ‘kiri’. Bahkan aksi yang telah dilakukan Brigade Muslim Indonesia dinilai mencederai demokrasi.

Tags :