Sekda Jakarta Saefullah Kerap Keluarkan Pernyataan Kontroversial, Lagi Cari Panggung?

Sekda DKI Jakarta Saefullah
Sekda DKI Jakarta Saefullah | tirto.id

Hobi kok mengeluarkan pernyataan yang justru bikin blunder?!

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan selalu menjadi sasaran masyarakat sebagai penanggung jawab banjir Jakarta dan segala macam permasalahan kompleks lainnya di ibukota . Anies juga sering menjadi sasaran bully masyarakat setiap kali mengeluarkan pernyataan yang dinilai tak relevan dan ngawur.

Namun akhir-akhir ini, perhatian masyarakat tertuju pada sosok Sekda DKI Jakarta, Saefullah. Hal ini dikarenakan Saefullah kerap mengeluarkan pernyataan-pernyataan konyol dan tak masuk akal.

Pernyataannya itu tak jarang mengundang tawa dan hujatan dari masyarakat. Salah satunya adalah pernyataannya terkait banjir di Jakarta. Saefullah dengan santainya meminta masyarakat untuk menikmati banjir yang terjadi.

1.

Siapakah sosok Saefullah?

Sekda DKI Jakarta Saefullah
Saefullah | megapolitan.kompas.com

Siapakah sosok Saefullah? Nama Saefullah semakin naik usai usai digadang-gadang diangkat Partai Gerindra sebagai Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta menggantikan Sandiaga Uno. Jauh sebelum itu, Saefullah ternyata sudah malang melintang menjadi Sekda Jakarta sejak era Jokowi hingga Anies Baswedan.

Saefullah juga merupakan mantan dari Walikota Jakarta Pusat tahun 2008 hingga 2014. Hal inilah yang membuat Partai Gerindra terpikir untuk mengusung nama Saefullah sebagai Cawagub yang akan mendampingi Anies sampai tahun 2022.

Baca Juga: Kontroversi Sekda DKI Minta Warga Nikmati Banjir, DPRD DKI: Rumah Dia Harus Kebanjiran Dulu!

"Sekda mumpunilah jadi wagub," ucap Ketua DPD Partai Gerindra DKI, M. Taufik.saat dihubungi, Kamis (7/11/19).

Namun tampaknya Saefullah gagal menjadi Cawagub dikarenakan Gerindra menarik dukungannya. Alasannya, Gerindra menghindari adanya kekosongan jabatan apabila masa jabatan Anies habis di tahun 2022 nanti. Sementara Saefullah adalah sosok yang berpengalaman sebagai Sekretaris Daerah.

"Sekda jadi sekda sajalah. Setelah kami pertimbangkan, nanti kami bayangin kalau Sekdanya ikut Wagub berarti nanti 2022 berhenti, sedangkan kita perlu DKI jalan terus," pungkas Taufik, Kamis (19/12/2019).

2.

Minta masyarakat menikmati banjir

Sekda DKI Jakarta Saefullah
Saefullah | www.suara.com

Sosok Saefullah sebagai sekda DKI Jakarta semakin menanjak usai disebut sebagai cawagub yang diusung Gerindra. Sejak saat itu, Saefullah kerap disoroti masyarakat, bukan karena prestasinya namun pernyataannya yang kontroversial.

Akhir-akhir ini Saefullah menjadi sasaran bully di media sosial. Pasalnya sejak 2 bulan terakhir Jakarta yang selalu dilanda banjir ini justru dipandang sebagai sebuah masalah yang sepele oleh Saefullah.

Bagaimana tidak? Saefullah dengan santainya meminta warga Jakarta yang kebanjiran untuk menikmati datangnya banjir. Tentu saja pernyataan itu membuat warga yang kebanjiran sangat geram. Akibatnya, Saefullah dibanjiri hujatan dari warganet.

"[Banjir] dinikmati saja, itu soal manajemen air. Tubuh kita 2/3 persen air, sering keluar air. Banyak [air di] kepala, atau mana, air mata saja harus ada manajemen," kata Saefullah di Gedung Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu (26/2/2020) dilansir Tirto.id.

Baca Juga: Atasi Dampak Virus Corona, Jokowi Kucurkan Rp 72 M Untuk Influencer!

Bukankah banjir adalah sebuah bencana yang harusnya bisa segera diatasi dan dicari solusinya? Alih-alih menenangkan warga, Saefullah justru membuat keributan di dunia maya. Meminta masyarakat menikmati banjir adalah pernyataan yang sangat tidak masuk akal.

Tentunya pernyataan Saefullah itu tak hanya dikecam oleh warga, namun dari berbagai pihak salah satunya dari Ketua Fraksi PDI-P DPRD Gembong Warsono. Gembong sangat kecewa dengan pernyataan konyol yang diucapkan Saefullah. Gembong bahkan menyentil jika rumah Saefullah harus terkena banjir agar dia tahu bagaimana sebenarnya cara menikmati air banjir yang menggenangi rumah.

Tapi boleh lah kita tak langsung mengartikan ucapan Saefullah secara eskplisit. Mungkin maksud Saefullah dengan kata “menikmati banjir” yaitu itu dengan bersyukur dan tidak mengeluh saat musibah melanda. Apalagi hanya bisa menyalahkan pemimpin. Masyarakat juga harus introspeksi diri dan menjaga kebersihan lingkungan agar banjir tidak terjadi lagi.

3.

Sejumlah pernyataan Saefullah yang kontroversial

Sekda DKI Jakarta Saefullah
Saefullah | news.detik.com

Ternyata tak hanya pernyataan Saefullah tentang banjir saja yang menarik perhatian masyarakat. Sebelumnya, Saefullah menjadi sorotan karena kerap pasang badan untuk sang Gubernur Anies Baswedan. Saat kisruh tudingan anggaran DKI Jakarta yang tidak transparan, Anies diserang habis-habisan oleh masyarakat. Namun Saefullah langsung membela Anies dan menampik tuduhan tersebut.

"Jadi dituduh kalau kita sebagai tidak transparan, itu salah besar. Karena yang kita lakukan sekarang ini persis sama dan sebangun dengan apa yang kita lakukan dahulu, tidak ada yang diumpet-umpetin," kata Saefullah, Jakarta, Kamis (7/11/19) dilansir dari Merdeka.com.

Tak hanya itu, Saefullah juga pasang badan saat Anies diserang netizen saat memberikan penghargaan Adikarya Wisata kepada Diskotek Colosseum beberapa waktu lalu. Masyarakat menilai penghargaan itu tak layak diberikan terhadap diskotek yang memiliki stigma negatif di mata masyarakat.

Saefullah menjelaskan penghargaan itu murni diberikan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI, bukan dari Anies sendiri. Saefullah juga mengatakan jika tanda tangan yang dibubuhkan dalam penghargaan hanyalah tanda tangan Anies yang dicetak, bukan tanda tangan basah.

Baca Juga: Kala KPAI Bilang Berenang Bisa Bikin Hamil, Apakah Ini Sebuah Mukjizat?

Kenapa sebenarnya Saefullah senang sekali membela Anies Baswedan. Apakah tugas seorang Sekda memang demikian? Ataukah karena saat itu dicalonkan sebagai cawagub? Namun setelah batal duduk di kursi orang nomor 2 di DKI Jakarta, Saefullah tetap saja membela Anies Baswedan.

Salah satunya adalah keputusan Anies untuk mempercantik Monas. Meski revitalisasi Monas itu menuai kecaman dari publik, namun Saefullah kekeuh bahwa revitalisasi Monas sangat dibutuhkan. Seperti yang diketahui, kecaman itu muncul karena revitalisasi Monas harus mengorbankan pohon-pohon yang harus ditebang serta mengganti paving dengan aspal.

Saefullah menyayangkan banyak pihak yang justru mengecam usaha pemerintah DKI Jakarta untuk mempercantik Monas.

“Kami kan mempercantik Monas, mau mempercantik kok dipersulit!” ketus Saefullah.

Pernyataan kontroversial selanjutnya adalah pernyataan yang berhubungan dengan Formula E yang akan diselenggarakan di Monas. Saefullah menyebutkan alasan mengapa Formula E digelar di Monas. Menurutnya, Indonesia tak hanya ingin dikenal di dunia, namun juga di akhirat.

"Kan kita ingin Indonesia ini dikenal ya di dunia dan akhirat. Ngapain tanggung-tanggung, terkenal di dunia, terkenal di dunia dan akhirat. Kan kita percaya setelah ada dunia, ada akhirat," ucap Saefullah kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2020).

4.

Apa tujuannya?

Sekda DKI Jakarta Saefullah
Saefullah | tirto.id

Pernyataan Saefullah yang dianggap tak masuk akal dan lebih sering ngawur itu membuat masyarakat geleng-geleng kepala dan geram. Banyak netizen beranggapan bahwa pernyataan Saefullah itu justru menunjukan kebodohannya. Padahal Saefullah adalah lulusan S3 dari Universitas Padjajaran Bandung.

Sebenarnya kenapa Saefullah hobi sekali mengeluarkan pernyataan kontroversial yang justru berakhir blunder? Apakah memang demikian ciri khas Saefullah dalam memberikan pernyataan dalam setiap permasalahan? Apakah Saefullah adalah sosok yang polos?

Baca Juga: Jakarta Banjir Terus, Anies Tetap Jadi Kandidat Capres 2024 Paling Potensial. Kok Bisa?

Ataukah Saefullah sengaja mengeluarkan pernyataan kontroversial untuk mencari panggung? Tak hanya ingin menjadi cawagub, jangan-jangan Saefullah ingin mencalonkan diri menjadi Gubenur DKI Jakarta Selanjutnya? Sehingga Saefullah sibuk mem-branding dirinya agar dikenal warga. Entahlah. Tak ada yang tahu.

Apapun itu alasannya, seorang pemimpin harusnya bisa menjaga hati rakyatnya dengan tidak sembarangan mengeluarkan pernyataan yang bisa menimbulkan keributan atau memantik kemarahan warga. Saefullah bisa kehilangan respect dari masyarakat apabila terus-terusan mengeluarkan pernyataan ngawur tanpa dipikir terlebih dahulu dampaknya.

Artikel Lainnya

Terlebih pernyataannya terkait banjir Jakarta. Kita semua tahu bahwa pemerintah sedang bekerja keras menangani banjir, namun pernyataan Saefullah sama sekali tak menunjukan empati untuk masyarakat korban banjir.

Tags :