Sederet Fakta Mengejutkan Kasus Mutilasi di Kalibata City, Pelaku Wanita Ternyata Seorang Pelakor
21 September 2020 by Ike DewiTerlalu sadis, keduanya pantas dihukum seberat-beratnya.
Bak film thriller, sebuah pembunuhan dan mutilasi kembali menghebohkan masyarakat Indonesia. Hal itu bermula ketika seorang pria yang bernama Rinaldy Harley Wismanu (32) ditemukan dalam keadaan sudah tak bernyawa dengan kondisi telah dimutilasi. Ternyata pelakunya adalah dua orang yang merupakan sepasang kekasih.
Ada sederet fakta mengejutkan mengenai pembunuhan tersebut, terutama mengenai latar belakang dan masa lalu dari sang pelaku wanita. Berikut adalah kronologi lengkap dari kasus mutilasi kejam yang terjadi di apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan.
BACA JUGA: Deretan Aksi Lecehkan Bendera Merah Putih, Disiram Darah Menstruasi Hingga Digunting
Ada laporan orang hilang
Kasus pembunuhan kejam yang menimpa Rinaldy itu dapat terbongkar setelah polisi mendapat laporan orang hilang. Laporan yang didapat pada 9 September lalu tersebut berakhir dengan penemuan mayat korban yang telah dimutilasi dengan sangat kejam menjadi 11 bagian. Ternyata korban telah dibunuh oleh kedua tersangka di apartemen Kalibata City.
BACA JUGA: Viral Wanita Buat Video Tutorial Cara Jadi Pelakor, Netizen Emosi: Shame On You!
Motif pembunuhan
Kedua tersangka yang tega membunuh Rinaldy adalah Laeli Atik Supriyatin (27) dan Djumadil Fajri (26). Keduanya merupakan sepasang kekasih yang membunuh dengan motif ekonomi, sebab keduanya sama-sama menginginkan harta yang dimiliki oleh korban. Hal itu dibuktikan dengan kedua tersangka yang berhasil menguras sekitar Rp 97 juta uang yang dimiliki korban di rekeningnya.
"Mereka menguras rekening korban dengan membeli logam mulia berbagai ukuran, emas, motor N-max dan menyewa rumah di Depok untuk mengubur korban," jelas Kpolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana, sebagaimana dikutip dari CNN Indonesia (17/9/2020).
Kronologi kejadian
Awalnya, Laeli dan korban saling berkenalan melalui aplikasi Tinder hingga akhirnya bertukar nomor WhatsApp dan semakin intens berkomunikasi. Lalu pada tanggal 7 September, keduanya pun sepakat untuk bertemu di sebuah apartemen di Pasar Baru.
Laeli bersama dengan korban menyewa apartemen tersebut untuk 5 hari, yaitu mulai tanggal 7 sampai dengan 12 September 2020. Pada tanggal 9 September, korban dan Laeli telah berada di dalam apartemen. Ternyata, tersangka satunya yang bernama Djumadli Fajri juga telah berada di lokasi namun dalam kondisi bersembunyi.
Di dalam kamar apartemen, korban dan Laeli mengobrol beberapa saat sebelum akhirnya melakukan hubungan badan. Setelah itu, Fajri keluar dari persembunyian dan memukul kepala korban sebanyak tiga kali sebelum menusuknya sebanyak 7 kali sampai tewas.
Bahkan, tersangka sempat membeli gergaji dan golok untuk memutilasi tubuh korban menjadi 11 bagian. Di mana setiap bagian dimasukkan ke dalam tas kresek yang kemudian dimasukkan ke dalam 2 koper serta 1 ransel.
Akibat perbuatan kejinya tersebut, kedua tersangka dijerat Pasal 340 KUHP jo Pasal 338 KUHP jo Pasal 365 KUHP dengan ancaman maksimal hukuman mati.
BACA JUGA: Deretan Aksi Lecehkan Bendera Merah Putih, Disiram Darah Menstruasi Hingga Digunting
Pelaku wanita adalah pelakor
Ternyata nama Laeli sempat menjadi viral di media sosial lantaran telah merebut Fajri (tersangka lelaki) dari istri sahnya. Sebagaimana sebuah thread yang dibagikan oleh akun twitter @rara19925 pada Jumat (18/9/2020), di situ terdapat beberapa tangkapan layar yang memperlihatkan curahan hati wanita yang disakiti oleh Laeli.
Thread yang juga sempat viral tahun lalu itu masih tetap menggunakan hashtag #AkuMensJanganSentuhAkuYa, di mana semua unggahan tangkapan layar di dalamnya memperlihatkan betapa Laeli dan Fajri telah melakukan perselingkuhan yang sudah melewati batas, mereka bahkan secara terang-terangan menunjukkan perselingkuhan yang dilakukan terhadap sang istri sah.
Per Jumat (18/9/2020), cuitan tersebut telah disukai oleh lebih dari 9 ribu warganet twitter dan telah di-retweet lebih dari 5 ribu kali. Para warganet juga menunjukkan rasa geram mereka pada kedua tersangka melalui beberapa komentar yang dilontarkan.
"When someone hits you, karma will hit them harder," tulis akun @jnessy.
"thread ini terlalu gila. Too crazy to be true, meskipun faktanya begitu. damn," timpal akun @chya_ne.
Nemu ini di FB #AkuMensJanganSentuhAkuYa pic.twitter.com/pFO1clu3hJ
— rara1992 (@rara19925) September 18, 2020
Pelaku wanita lulusan FMIPA UI
Wanita yang juga sempat bekerja di PT Sanofi Adventis Indonesia itu ternyata merupakan lulusan Universitas Indonesia Fakultas MIPA angkatan 2012. Laeli juga dikenal sebagai wanita yang pintar, kritis, dan aktif berorganisasi. Bahkan Laeli juga memiliki kegemaran menulis yang ia tuangkan dalam wordpress yang ia miliki.
Kita memang tidak boleh menilai seseorang hanya dari luarnya saja, atau dari tingkat pendidikan serta kecerdasan yang dimiliki. Tidak menutup kemungkinan, banyak orang-orang berpendidikan yang tega melakukan hal-hal keji. Salah satunya adalah Laeli ini sendiri.