Sebelumnya Hidup Enak, Mengapa Pria di Hong Kong Ini Pilih Jadi Gelandangan?

gelandangan
Lee memilih meninggalkan semuanya atas nama kebebasan | internasional.kompas.com

Dia merasa bebas, lantas dia menuliskan kisahnya menjadi gelandangan.

Pria di Hong Kong ini mempunyai kisah yang unik hingga akhirnya dia memilih menjadi gelandangan dan hidup di jalanan. Pekerjaan yang sebelumnya mapan, membuatnya stres hingga dia berpindah-pindah tempat. Sampai akhirnya dia menetapkan hatinya untuk menjadi seorang geladangan.

Pria ini bernama Simon Lee. Dia sampai-sampai sudah menyusuri kawasan di Hong Kong sebagai gelandangan. Tujuh tahun bukan waktu yang singkat untuk melakukannya semua itu. Apalagi, dia melakukannya bukan karena dalam keadaan terpaksa. Ini adalah pilihan hidupnya.

Lee bahkan harus meninggalkan kemakmuran dan kemewahan hidup. Selain itu, dia harus merelakan kenyamannya sebagai seorang yang punya uang. Pria yang memiliki pendidikan mentereng di jurusan Kimia ini juga punya karir yang mapan. Hal itu diwartakan Oddity Central Kamis (18/4/2019).

Diberitakan pula oleh Kompas.com, ada suatu hari di mana Lee merasa tidak membutuhkan status sebagai karyawan. Dia merasa stres atas hidupnya. Keputusan pun diambilnya, dia berhenti kemudian pindah ke kawasan tetangga di Macau. Di sana, dia memberikan les kepada anak-anak setempat. Walau akhirnya dia pindah lagi di Zhuhai selama dua tahun.

Setelah itu, Lee pindah ke Macau lagi. Saat itu, di sana tumbuh subur Kasino, sehingga para pemenang judi, biasanya memberikan sedikit kemenangannya kepada orang yang tidak beruntung nasibnya. Lantas, hal itulah yang membuatnya bisa hidup dengan bergantung kepada kedermawanan orang kaya.

gelandangan
Ilustrasi gelandangan yang bisa tidur di mana saja | www.kbknews.id
Artikel Lainnya

Akan tetapi, aparat Macau menemukannya. Kemudian dia dideportasi ke Hong Kong pada 2010. Di Hong Kong kehidupannya tidak berubah karena dia lebih senang dan nyaman sebagai seorang gelandangan.

Untuk makan, Lee biasa mencari dari sisa-sisa makanan cepat saji di restoran. Walau terasa hidupnya tidak ideal. Lee merasa hidupnya menjadi bebas.

"Bagi saya, inilah kebebasan," ucap Lee kepada SCMP.

"Saya pikir saya menyelamatkan sumber daya bagi masyarakat ini karena saya tidak menghasilkan uang maupun berusaha mencari pengaruh," jelasnya.

Lee biasanya tidur di jalanan maupun taman. Dia mendapatkan pakaian dari orang-orang. Dia juga berkeliaran di Hong Kong Island. Daerah itu adalah kawasan mewah, di sanalah dia menemukan benda-benda yang dibuang orang, padahal benda itu masih berguna.

Setiap hari hari dia bakal pergi ke Perpustakaan Pusat di Causeway Bay. Di sana, dia bisa mengakses internet gratis. Kemudian, dia menuliskan segala pengalamannya hidupnya. Saat ini tulisannya sudah dibaca sekitar 6.000 orang.

"Jika Anda ingin bahagia, daripada menjadi manusia yang selalu membawa beban harga diri dan kebanggaan, Anda bisa berpikir laksana hewan," ujarnya.

Tags :