Santuy! Jumlah Korban Corona Naik, Pasar Tomohon Manado Tetap Jualan Kelelawar!
16 Maret 2020 by Ike DewiBenar-benar Berani, Salah Satu Pasar di Sulawesi ini Tetap Jual Daging Kelelawar
Kelelawar dipercaya sebagai salah satu hewan perantara penyebaran virus corona. Kelelawar sendiri merupakan hewan yang jarang dikonsumsi orang Indonesia secara umum. Namun, tak sedikit juga masyarakat yang menjadikan kelelawar sebagai bahan makanan. Daging kelelawar juga dianggap sebagai perantara yang menybebakan munculnya coronavirus di Wuhan. Pasalnya pasar makanan disana juga menjual daging-daging ekstrem untuk dikonsumsi.
Nah, ditengah ramainya persebaran coronavirus yang semakin meningkat, ternyata masih ada pasar yang berani melakukan transaksi daging kelelawar. Bukan di Wuhan, tapi pasar tradisional itu da di Indonesia. Dilansir dari VOA Indonesia (12/03/2020), Pasar tradisional yang masih melakukan jual beli tak biasa tersebut terletak di Sulawesi Utara. Dikenal sebagai Pasar Ekstrem Tomohon, sebab pasar ini memang menjual daging-daging hewan yang tidak umum dimakan, seperti daging kelelawar, tikus sawah, ular dan anjing.
Baca Juga: Ngeri! Selain Corona, 13 Virus Baru Ditemukan di Kelelawar, Masyarakat Diminta Waspada!
Harga yang dibandrol untuk per kilogram kelelawar yang sudah dipanggang tersebut adalah Rp. 50.000,-. Salah satu pedagang di pasar itu menerangkan kelelawar yang mereka jual dibakar 3 kali lalu dimasak dengan santan. Sebagian besar daging kelelawar yang dijual di Pasar Tomohon ternyata dikirim dari Sulawei Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
Pedagang juga mengaku jika sekarang mereka mengalami penurunan dalam penjualan.
"Omsetnya agak menurun sedikit," ungkap salah satu pedagang di pasar Tomohon. Mereka juga berpendapat jika disana belum ada kasus coronavirus sehingga mereka meras baik-baik saja dengan penjualan daging-daging ekstrem tersebut. Lagipula mereka juga telah menjual daging kelelawar lama bahkan sebelum muncul kasus Coronavirus (COVID-19).
Sebagai salah satu upaya mencegah penularan coronavirus dari hewan, Animal riends Manado Indonesia (AFMI) sebagai salah satu organissi penyayang binatang Indonesia mengajak masyarakat untuk tidak sembarangan menjadikan hewan sebagai konsumsi. Salah satu anggota AFMI juga mengatakan bahwa pemerintah seharusnya mengambil tindakan tegas terhadap penjualan daging hewan yang bukan kategori pangan asal hewan tersebut.
Kita berharap dengan membawa isu ini ke pemerintah dan edukasi ke msyarakat bisa mengurangi kebiasaan atau lebih bagus kalau bisa menghentikan kebiasn mengkonsumsi dging yng bukan termasuk kategori pangan asal hewan, ungkap salah satu anggota.
Baca Juga: Pasar Wuhan Ditutup Akibat Virus Corona, Pasar Tomohan Apa Kabar?
Untuk mengantisipasi penyebaran corona, pemerintah setempat telah membentuk Tim Gerak Cepat Corona yang bertugas untuk mengehentikan pengiriman daging ular dan kelelawar ke Pasar Ekstrem Tomohon tersebut.