Salami Komandan Upacara HUT RI, Jokowi Dianggap Rusak Kesakralan?
19 Agustus 2019 by Mabruri Pudyas Salim
Padahal Jokowi salami komandan upacara setelah prosesi selesai.
Indonesia baru saja memperingati hari kemerdekaannya yang ke-74. Seperti biasa, untuk memperingati Hari Kemerdekaan RI selalu diperingati dengan upacara bendera yang dilaksanakan setiap tanggal 17 Agustus setiap tahunnya.
Hanya saja ada yang berbeda dengan Upacara Peringatan Kemeredekaan RI ke-74 tahun ini. Sosok Kolonel Laut (P) Hariyo Poernomo menjadi sorotan setelah tiba-tiba disalami oleh Presiden Joko Widodo usai upacara HUT Kemerdekaan RI di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (17/8/2019).
Kolonel Laut (P.) Hariyo Pernomo lahir di Jakarta, 31 Juli 1976. Ia merupakan alumni Akademi Angkatan Laut angkatan ke-43 tahun 1997. Selain itu dia juga berasal dari Korps Pelaut.
Saat ini dia tengah menjabat sebagai Kepala Departemen Strategi Seskoal. Selain jabatan tersebut, ia juga pernah memegang jabatan penting, di antaranya Danlanal Tanjung Balai Karimun (2016) dan Wakapusjianmar Seskoal (2019).
Pada upacara HUT Kemerdekaan RI di Istana Merdeka, Sabtu (17/8/2019), Hariyo Poernomo bertindak sebagai komandan upacara. Hal yang membuatnya terlihat istimewa adalah selepas upacara. Saat itu Presiden Jokowi turun dari mimbar kehormatan menyalami para tamu sekaligus menghampiri sang komandan.
Baca juga: Kaki Tertusuk Paku, Paskibraka Cantik Ini Tetap Bertugas dengan Menahan Perih
Menyadari bahwa Presiden Jokowi berjalan menghampirinya, dia lantas menyarungkan pedang di tangannya dan hormat pada Presiden Jokowi. Sementara itu, Presiden Jokowi menyalami Hariyo dan menepuk lengannya. Aksi Presiden Jokowi itu pun mendapat sambutan positif dari para tamu undangan yang bertepuk tangan.
Adegan bersalaman dengan sang komandan upacara ini dilakukan setelah Presiden Jokowi dan Jusuf Kalla menyalami para tamu undangan yang hadir. Banyak di antara mereka yang cukup antusias sampai berebut bersalaman dan berfoto bersama Jokowi.
Adegan Jokowi yang menyalami Kolonel Hariyo Poernomo pun mendapat berbagai tanggapan dari para netizen. Banyak dari mereka menganggap bahwa aksi Jokowi menyalami sang komandan telah mengurangi kesakralan upacara. Padahal hal itu Jokowi lakukan setelah semua prosesi upacara selesai.
@fikri_vix: "Knpa hari sakral jadi selerti (red: seperti) itu"
@_nk_93: "Itu sedang berlangsung upacara apa sudah di bubarkan.ko masih posisi siap semua apa kurang sakral ya"
Meski begitu, banyak juga netizen yang mengapresiasi aksi Jokowi untuk menyalami sang komandan upacara.
@pitaaa.18: "Memberikan selamat kepada yang sudah berhasil menjalankan tugasnya dengan baik itu tidak ada yang salah, yang salah adalah yang juliddddd..."
@rully_tarigan: "Salute dgn Presiden Jokowi, memberikan apresiasi sm Komandan Upacaranya, gak semua orng punya fisik kuat bisa berdiri tegap selama itu panas2an dilapangan pula, apalagi pangkat Kolonel notabene pd umumnya usia sdh kepala 40an semua."
@lulutekwanto: "Baru kali ini sepanjang sejarah Indonesia berdiri....Presiden mengapresiasi komandan upacara...salute.."
Nah, kalau menurut kalian bagaimana guys? Apakah kesakralan upacara rusak hanya karena Jokowi turun untuk menyalami sang komandan? Perlu dicatat juga hal ini dilakukan setelah upacara dan semua prosesi selesai, ya.
