Pria Cangkul Pacar Setelah Ditolak Hubungan Badan, Korban Diperkosa Saat Bersimbah Darah!

Pembunuhan
Bunuh pacar dengan cangkul | regional.kompas.com

Setelah bunuh korban, pelaku tega memperkosa dalam kondisi korban yang sudah bersimbah darah.

Seorang remaja berinisial YP (19) dibekuk polisi karena telah membunuh kekasihnya yang baru dikenal seminggu. Pembunuhan ini dilatarbelakangi korban berinisial DS (14) menolak saat diajak berhubungan intim oleh YP. Emosi karena ajakannya ditolak, YP akhirnya memukul DS dengan cangkul hingga tewas.

Tak sampai di situ, timbul niatan jahat YP untuk memperkosa korban di saat DS sudah tak berdaya dan bersimbah darah.

1.

Kronologi pembunuhan

Pembunuhan
ilustrasi pembunuhan | baliexpress.jawapos.com

Saat diamankan ke Polres Siak, pelaku mengaku bahwa dirinya telah membunuh pacarnya. Pelaku mengungkapkan kronologi saat dirinya membunuh korban di sebuah pondok kosong.

Pelaku yang baru sepekan berpacaran dengan korban itu awalnya mengajak korban untuk berkencan. Pelaku menjemput korban di rumahnya di Kamp Libo Jaya, Kandis, Riau.

“Pelaku berpacaran dengan korban. Pelaku mengaku baru kenal lewat Facebook lebih kurang sepekan,” ujar Kepala Humas Polres Siak Bripka Dedek Prayoga, Senin (19/8/2019) dikutip dari Kompas.com.

Lalu muncul niat jahat dari dalam diri pelaku untuk menyetubuhi korban. Pelaku membawa korban ke sebuah pondok tak berpenghuni. Di tempat itulah pelaku melancarkan niat bejatnya, namun korban menolak ajakan pelaku untuk berhubungan badan dan membuat pelaku emosi.

Baca juga: Gadis 19 Tahun Keguguran Setelah Diperkosa 5 Pria

2.

Pelaku perkosa korban

Pembunuhan
Pelaku pembunuhan | regional.kompas.com

Sekian lama merayu korban, namun DS tak juga menuruti keinginannya. Pelaku jadi emosi dan langsung mengambil cangkul yang ada di pondok kosong itu kemudian mengarahkan ke tubuh korban.

Korban saat itu sempat melawan bahkan melarikan diri, namun pelaku langsung mengejar korban dan kembali memukulnya dengan cangkul.

Pada saat korban sudah tak berdaya dan bersimbah darah, pelaku masih saja melanjutkan perbuatan bejatnya dengan memperkosa korban yang masih di bawah umur itu.

“Korban menolak diajak berhubungan badan, kemudian mencoba melarikan diri. Pelaku selanjutnya mengejar korban dengan membawa cangkul dan memukul korban. Setelah itu korban sempat diperkosa,” ungkap Dedek.

3.

Korban sempat melarikan diri

Pembunuhan
Ilustrasi pemerkosaan | www.liputan6.com

Usai meninggalkan korban yang sudah tak bernyawa di pondok kosong, pelaku kabur dengan membawa ponsel milik korban sebelum akhirnya dijual.

“Dalam penyelidikan, pelaku diketahui kabur ke Kelurahan Telaga Sam Sam, Kandis dan menjual handphone korban,” kata Dedek.

Setelah menjual ponsel korban, pelaku sempat melihat hiburan rakyat dalam rangka HUT RI ke-74 di Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar. Pelaku kembali ke Kecamatan Kandis dan berhenti untuk minum kopi di pos sekuriti di Kamp Bekalar. Saat itulah polisi datang dan membekuk pelaku.

Artikel Lainnya

Kasus pembunuhan ini terungkap saat jasad korban ditemukan oleh Tumiran (49) sang pemilik pondok di Simpang Belutu, Kelurahan Belutu, Kecamatan Kandis. Saat itu Tumiran hendak mengambil angkong di pondoknya. Tumiran kaget saat melihat mayat wanita tergeletak di pondoknya dan langsung melaporkannya ke Polres Siak.

Dari penangkapan pelaku, polisi berhasil menyita ponsel milik korban yang dijual oleh pelaku dan juga motor milik pelaku yang digunakan saat berkencan dengan korban. Kini pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di depan hukum karena telah membunuh dan memperkosa anak di bawah umur.

Tags :