Kisah Horor Rumah Sakit Gonjiam, Tempat Paling Angker di Korea Selatan
05 Oktober 2019 by Rina Siti RahayuKisah Rumah Sakit Gonjiam ini bikin merinding!
Ingin liburan tapi bosan pergi ke tempat yang itu-itu saja? Kalau kamu punya nyali, tempat menyeramkan bisa kamu jadikan tujuan liburan, lho! Jika Jepang punya hutan Aokigahara sebagai tempat menyeramkan, maka Korea Selatan punya Rumah Sakit Gonjiam. Memangnya seberapa seram sih rumah sakit yang konon katakan sebagai tempat terseram di Korea Selatan ini?
Korea Selatan memang dikenal memiliki tempat-tempat indah nan romantis seperti yang ada di film dramanya. Namun tak sedikit tempat seram yang biasa dijadikan tempat uji nyali. Salah satunya adalah Rumah Sakit Gonjiam. Dijamin cocok banget buat kamu pecinta kisah seram atau urban legend.
Gonjiam sering dijadikan tempat uji nyali oleh masyarakat setempat atau luar negeri secara sembunyi-sembunyi. Bahkan tak sedikit YouTuber yang datang untuk merekam aktivitas gaib yang dikabarkan sering terjadi di bekas rumah sakit jiwa tersebut.
Sama seperti tempat angker lainnya, keadaan rumah sakit yang terletak di Gwangju ini tak terawat, rusak, dan dipenuhi oleh rimbunan tanaman yang membuat suasana tempat tersebut menjadi terasa sangat angker.
Baca juga: Dijuluki Tanah Kafir, Kuburan Massal PKI Ini Dianggap Angker oleh Warga
Ada sebuah rumor beredar bahwa seorang dokter yang gila menjadikan pasien di rumah sakit tersebut sebagai kelinci percobaan dalam eksperimen kejamnya. Selain itu, kematian pasien yang misterius diyakini sebagai pembalasan dendam hantu-hantu pasien terdahulu. Namun hingga kini, cerita-cerita itu belum terbukti kebenarannya.
Saking seramnya, tempat ini sempat diangkat ke layar lebar. Salah satunya adalah film yang berjudul “Gonjiam Haunted Asylum”. Film tersebut berhasil mendapatkan penonton yang luar biasa banyak di minggu awal penayangan kala itu.
Namun kamu harus mikir dua kali untuk berkunjung ke Gonjiam. Kamu harus mempelajari rutenya dengan baik karena penduduk setempat tidak akan memberi tahu lokasi Gonjiam. Bahkan mereka akan membohongi pengunjung dengan memberi alamat yang salah. Entah apa alasan yang membuat warga melakukan hal tersebut.
Baca juga: Kisah Horor di Fancy Night ITB, Konon yang Datang Bukan Cuma Manusia
Tapi jika kamu sudah berhasil menemukan gerbang besar Gonjiam yang tertutup rapat, kamu bisa masuk ke dalamnya melalui celah kecil. Setelah merangkak, kamu akan menemukan jalan kecil menuju ke bangunan utama Gonjiam.
Para pengunjung Gonjiam mengatakan bawa mereka selalu merinding ketika berada di dalam area rumah sakit tersebut. Warga sekitar juga sering mendengar teriakan minta tolong yang konon dari pasien di Gonjiam seolah-olah mereka sedang disiksa.
Baca juga: Jadi Sarang Jin dan Kampung Dedemit, 5 Kawasan Mistis Ini Dekat dengan Permukiman Warga
Dilansir dari National Geographic, rumah sakit yang berdiri pada pertengahan tahun 1950 ini merupakan rumah sakit jiwa. Gonjiam Psychiatric Hospital ini dikenal memiliki reputasi yang baik pada masanya. Tak hanya pasien gangguan jiwa biasa, banyak tentara yang mengalami depresi yang dirawat di rumah sakit ini.
Namun beredar isu bahwa banyak pasien dan perawat yang dirawat di rumah sakit ini meninggal secara misterius. Misalnya meninggal di ruangan atau di dalam kantor mereka.
Kejanggalan tersebut diperparah dengan tidak adanya keluarga pasien atau perawat yang mau buka suara untuk menjelaskan kejadian aneh tersebut. Hal itu menambah rumor horor yang telah disematkan pada rumah sakit Gonjiam sejak lama.
Pada tahun 1990, rumah sakit jiwa Gonjiam berhenti beroperasi secara tiba-tiba. Dikabarkan, pemiliknya langsung menutup tempat ini karena pemerintah telah mengetahui eksperimen yang dilakukan di dalam rumah sakit. Setelah menutup rumah sakit, ia kabur ke Amerika Serikat untuk melarikan diri.
Sedangkan Atlas Obscura mengatakan bahwa Gonjiam ditutup karena adanya masalah ekonomi, sistem pembuangan limbah, dan sanitasi. Masalah ini tambah parah dan membuat pemiliknya kabur ke luar negeri. Akibatnya, rumah sakit ini terbengkalai dan ditutup hingga lebih dari 20 tahun lamanya.