Rayakan Hidup Barunya di Kanada, Wanita dari Arab Ini Langsung Buka Aurat Berbikini
31 Juli 2020 by Mabruri Pudyas SalimDia melarikan diri dari keluarganya karena pelecehan.
Meski dengan maksud baik, aturan yang begitu ketat dan mengekang memang terasa begitu menyiksa bagi sebagian besar orang. Maka tidak mengherankan jika seseorang akan merayakan kehidupan barunya usai terbebas dari aturan yang membelenggunya. Namun sayangnya tidak setiap perayaan berakhir dengan baik.
Seorang remaja putri menuai kritik pedas dari para netizen, setelah membagikan foto before after dirinya, sebagai bentuk perayaan karena mendapatkan kehidupan barunya di Kanada setelah meninggalkan Arab Saudi.
Gadis yang diketahui bernama Rahaf Mohammed al-Qunun berpose mengenakan bikini. Tepat di sebelah foto itu, ada foto dirinya yang lain dengan citranya lama, saat dia masih mengenakan niqab.
Menyertai foto tersebut, dia mengatakan bahwa itu telah menjadi perubahan terbesar dalam hidupnya. Dia merasa bahwa sebelumnya dia terpaksa mengenakan pakaian hitam untuk menutupi seluruh tubuhnya.
Baca juga: Penuh Haru! Tak Bisa Bicara, Pria Ini Ijab Kabul dengan Bahasa Isyarat
Selain itu, dia juga merasa bahwa dia menjadi wanita yang ada di bawah kendali pria. Sekarang dia menjadi sesuatu yang dia inginkan, seorang wanita yang bebas.
Atas bentuk perayaan itu, dengan cepat dia menuai kritik pedas dari netizen dari Arab. Banyak di antara mereka yang mengatakan bahwa Rahaf telah menelanjangi dirinya sendiri.
Meski begitu, Rahaf juga mendapatkan banyak dukungan. Orang-orang yang mendukungnya menganggap bahwa apa yang dilakukan Rahaf merupakan keputusan yang berani dan luar biasa.
Baca juga: Terlalu Sering Titip Absen, Mahasiswa Ini Panik Usai Dijemput Dosennya di Kamar
Dilansir dari Daily Metro (5/2/2020), Rahaf meninggalkan Arab Saudi pada Januari tahun lalu. Dia kemudian hidup di hotel, dan mencari perlindungan dengan mengatakan bahwa dia melarikan diri karena tindak kekerasan dari keluarganya.
Perlu diketahui, bagi wanita Arab Saudi, melarikan diri bisa menjadi masalah hidup dan mati. Banyak di antara mereka melarikan diri karena alasan tidak mau dikendalikan kerabat prianya.
Dalam kolom komentar di fotonya, ada seorang pengikut yang merasa prihatin dengan wanita-wanita yang senasib dengan Rahaf.
Baca juga: Demi Rawat Penderita Virus Corona, Perawat Cantik Ini Rela Botaki Kepalanya
"Saya benar-benar merasa sedih untuk orang-orang seperti kamu, wanita Saudi hidup dalam kebahagiaan, mereka hidup dalam kehidupan normal yang mereka jalani, pergi ke mal dan sekarang mereka bepergian sendirian, ditambah nabi kami, Muhammad mengatakan bahwa perempuan dan laki-laki adalah sama," katanya.
Sementara itu, ada netizen lani yang menduga bahwa apa yang dilakukan oleh wanita Arab ini hanya demi sebuah ketenaran.
"Saya sedang memeriksa posting sebelumnya dan mengetahui bahwa dia benar-benar mendapatkan semua ketenaran ini karena dia melepas jilbab dan mulai mengenakan pakaian seperti pada gambar kedua," katanya.
Baca juga: Agar Tak Tertular Virus Corona, Wanita Ini Kenakan Botol Besar di Kepalanya
Rahaf melarikan diri dari keluarganya saat mereka sedang mengunjungi Kuwait, sebelum kemudian terbang ke Bangkok. Dia ditolak masuk oleh petugas imigrasi dan paspornya disita.
Dia kemudian mem-posting kisah kasusnya ke media sosial dengan menambahkan tagar #SaveRahaf, dan mem-posting video dirinya ketika memblokir pintu hotelnya.
Baca juga: Pria Ini Menangis Ditinggal Istrinya Bertugas Merawat Pasien Virus Corona
Rahaf mengakui bahwa dirinya telah murtad dari Islam dan telah menjadi ateis. Semua itu dia pilih karena sebelumnya dia menjadi korban penganiayaan fisik, emosional dan verbal, serta dikurung di dalam rumah selama berbulan-bulan
"Mereka mengancam akan membunuh saya dan mencegah saya melanjutkan pendidikan saya. Mereka tidak akan membiarkan saya mengemudi atau bepergian. Saya tertindas," kata Rahaf.
"Saya mencintai hidup dan bekerja, dan saya sangat ambisius, tetapi keluarga saya menghalangi saya untuk hidup," lanjutnya.
Atas upayanya tersebut, Rahaf berhasil mendapat perlindungan PBB dan dia memilih untuk terbang ke Kanada setelah mendapat suaka di sana.