Rasis! Pegawai Ini Tulis ‘Isis’ Pada Cup Starbucks Gadis Muslim, Aksinya Tuai Kecaman
11 Juli 2020 by Ike DewiKalau salah tulis sepertinya tidak mungkin ya!
Jika biasanya para pelanggan Starbucks mengeluhkan nama mereka yang salah tulis pada cup kopi pesanan, yang dialami gadis berjilbab ini adalah “kesalahan” terparah yang mungkin pernah dilakukan barista Starbucks. Pasalnya, alih-alih menuliskan nama ‘Aishah’ pada gelas minuman pelanggannya, sang barista malah menuliskan kata ‘ISIS’, yang mana membuat pelanggan muslim tersebut merasa kesal dan marah.
Mengutip Mirror.co.uk (7/7/2020), gadis muslim berusia 19 tahun itu bernama Aishah. Ia mengaku sangat terkejut ketika minuman dinginnya datang dengan tulisan ‘ISIS’ pada cupnya. Sebagai perempuan muslim yang bukan anggota ISIS, gadis itu merasa dihina. Sebab siapapun tahu bahwa ISIS merupakan kelompok teror sekaligus pembunuh yang sangat berbahaya.
Baca Juga : Barista Starbucks Sering Typo Nulis Nama Pemesan? Ternyata Ada Maksud Tertentu, Lho! Begini Alasannya
Kata yang tertulis pada minuman itu adalah kata yang menghancurkan reputasi Muslim di seluruh dunia, ucap Aishah kepada wartawan dalam Konferensi Pers di Minnesota, Amerika Serikat.
Secara pribadi, atas ulah tak pantas yang dilakukan terhadapnya, Asihah mengecam outlet Starbucks yang bertempat di dalam sebuah toko retail di St Paul, Minnesota, Amerika Serikat tersebut.
Sementara itu, Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) mengatakan bahwa memanggil seorang muslim dengan kata itu (ISIS) sama dengan memanggil seorang pria berkulit hitam dengan kata “N”.
Padahal ketika memesan minuman Aishah sudah mengucapkan namanya sebanyak dua kali. Dengan diwakili oleh juru bicara Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), Aishah memang gadis yang selalu mengenakan hijab sehingga dengan melihatnya saja siapapun bisa tahu dia adalah seorang muslim.
Baca Juga : Rahasia dan Kunci Sukses dari Howard Schultz, Pendiri Starbucks Coffee
Kepada wartawan, gadis 19 tahun itu juga mengatakan ketika ia meminta klarifikasi dari pihak Starbucks, sang pegawai mengatakan ia tak mendengar dengan jelas nama yang diucapkan Aishah sebelumnya. Bahkan Asihah dianggap bertindak berlebihan ketika ia meminta untuk bertemu dengan manager.
Apa masalahnya? Orang-orang juga sering mendapat nama yang salah di cup mereka, ucap sang pegawai.
Atas kejadian itu, Aishah diberi minuman gratis dan kartu hadiah $ 25. Namun karena merasa sakit hati, Aishah merasa itu bukanlah sesuatu yang cukup. Ia ingin pegawai dan managernya dipecat lantaran pelayanan tak menyenangkan yang telah ia terima. Sebagai muslim ia merasa dihina dan diremehkan.
Baca Juga : Nggak Pakai Lama! 2 Pegawai Starbucks yang Intip Payudara Pelanggan Ditangkap Polisi
Barista sengaja salah tulis nama di cup
Di media sosial banyak orang yang membagikan pengalaman “salah tulis nama” di cup Starbucks mereka. Mengingat banyaknya warganet yang mengalami hal serupa, lalu muncul pertanyaan apakah hal itu memang disengaja oleh sang barista?
Ada yang mengatakan kesalahan tulis nama disebabkan oleh bisingnya store yang membuat pegawai menjadi salah dengar. Namun, ada juga yang mengungkapkan adanya unsur kesengajaan dari pihak Starbucks. Mengutip dari detik.com, sebuah video yang diunggah oleh akun YouTube Super Deluxe mengatakan kesalahan pengejaan nama memang disengaja untuk kepentingan Starbucks.
Bukan asal bicara, mereka ternyata telah melakukan penelitian di lima gerai Starbucks yang berbeda. Tiga di antaranya ternyata salah menuliskan nama. Kemudian sang narator menjelaskan, orang-orang yang ejaan namanya ditulis dengn keliru pada cup mereka akan mengunggah foto cup tersebut di media sosial. Apalagi sebagai gerai yang sudah mendunia, pasti banyak sekali pelanggan yang datang dan ketika nama mereka ditulis dengan ejaan yang salah, mereka akan mengunggahnya di media sosial.
Keuntungannya bagi Starbucks? Menurut sang narator, secara tidak sadar orang-orang tersebut membantu Starbucks dengan memberikan iklan gratis berupa postingan foto cup kopi Starbucks di media sosial mereka. Kendati demikian, belum ada penjelasan ilmiah yang bisa membuktikan teori tersebut.