Tak Terima Ditegur, Purnawirawan TNI Tewas Tak Berdaya di Tangan Tukang Becak
12 September 2019 by Mabruri Pudyas SalimMenurut keterangan masyarakat, pelaku pembacok Purnawirawan TNI mengalami gangguan jiwa.
Maksud baik tampaknya tidak selalu mendapatkan tanggapan yang positif. Itulah yang terjadi pada Muhammad Ridwan (58). Purnawirawan TNI AD itu tewas dibacok setelah menegur MA (46), yang mengambil buah kelapa di kebun milik korban tanpa izin.
Terkait kejadian itu, Kasat Reskrim Polres Lhokseumawe, AKP Indra Trinugraha Herlambang, mengungkapkan bahwa sebelum terjadi adegan pembacokan sempat terjadi adu mulut di antara pelaku dan korban.
"Sebelum membacok korban, pelaku sempat ditegur korban karena sering mengambil buah kelapa di kebun milik korban. Saat itu, terjadilah pertengkaran mulut keduanya. Pelaku yang melihat ada parang di sepeda motor korban lantas mengambilnya dan langsung membacok korban di lehernya," ujar Indra, Rabu (11/9/2019) dikutip dari Detik.com.
Baca juga: Wanita Pemilik Cafe di Gresik Ditemukan Tewas Setengah Telanjang
Lebih lanjut Indra menambahkan bahwa setelah membacok, pelaku lantas meninggalkan korban tergeletak di pinggir jalan. Ketika polisi akan melakukan penangkapan, pelaku yang merupakan mantan tukang becak tersebut berteriak dan mengatakan bahwa siapa pun yang masuk rumahnya akan dibacok. Alhasil, polisi terpaksa melepaskan tembakan gas air mata sebanyak tiga kali ke dalam rumah pelaku.
“Sehingga kita putuskan tiga kali tembakan gas air mata ke dalam rumah. Barulah pelaku bisa ditangkap. Dia sembunyi di dalam rumah dengan parang di tangan,” kata Indra.
Petugas kemudian meminta pelaku untuk keluar dari rumahnya, karena dikhawatirkan di tangan pelaku masih ada parang. Setelah keluar rumah, pelaku diminta membuang parang dari tangannya. Lalu, dengan cekatan petugas menangkap pelaku dan selanjutnya diamankan ke Mapolres Lhokseumawe.
Saat ini, polisi masih mendalami motif tersangka membunuh Purnawirawan TNI AD tersebut. Menurut informasi yang didapat dari masyarakat, pelaku memang dikenal memiliki gangguan jiwa. Namun polisi akan terus melakukan pemeriksaan untuk memastikan kondisi kejiwaan pelaku.
"Kita dapat informasi dari masyarakat kawasan Desa Jeulikat. Pelaku mengalami gangguan jiwa. Namun, saat kita periksa gelagatnya masih normal. Untuk memastikannya, kita nanti akan memeriksa kondisi kejiwaannya," sebut Indra.
Sekarang, jenazah korban sudah diserahkan ke pihak keluarga dan sudah dimakamkan. Sementara itu pelaku sudah ditahan di Mapolres Lhokseumawe.
“Pemeriksaan masih kami lakukan. Jenazah sudah dimakamkan, sedangkan pelaku sudah ditahan di Mapolres. Nanti akan kami kabari lagi update hasil penyelidikannya,” pungkas Indra.