Pria Ini Ngaku Mendapat 'Bisikan' dari Roh Tentang Khasiat Jus Seledri
18 Maret 2021 by Muchamad Dikdik R. AripiantoDokter menilai klaimnya tentang khasiat seledri dan sayuran lainnya tidak didukung penelitian ilmiah
Pemilik akun Instagram @medicalmedium, Anthony William, mengklaim bahwa jus seledri bisa melawan berbagai penyakit kronis. Atas klaimnya ini, akun yang memiliki sekitar dua juta pengikut itu menjadi perhatian banyak media dan para dokter.
Banyak ahli medis yang kemudian mengkritik pernyataannya tentang khasiat jus seledri. Hal tersebut dianggap tidak didasarkan pada penelitian ilmiah.
Akun @medicalmedium memang rajin menyebar informasi tentang kesehatan, padahal Anthony William bukanlah ahli medis. Dirinya sempat mengaku bahwa ia mendapat informasi tentang khasiat jus seledri itu dari bisiskan roh.
Dilansir dari BBC, para dokter mengkhawatirkan pernyataan Anthony William dalam akun Instagram-nya akan membuat masyarakat menjadi gampang percaya pada informasi-informasi kesehatan yang tidak pernah dibuktikan secara ilmiah. Masyarakat dikhawatirkan akan terbiasa mencari informasi kesehatan dari orang atau sumber yang tidak kompeten.
Baca juga: Konon 5 Makanan Ini Paling Disukai oleh Bangsa Jin dan Lelembut
Seledri memang memiliki manfaat bagi kesehatan. Jus seledri rendah kalori dan mengandung vitamin K serta berbagai vitamin dan mineral lainnya. Namun, akun tersebut dipandang terlalu membesar-besarkan manfaat jus seledri.
Disebutkan bahwa seledri bisa membantu penyembuhan fibromyalgia, yakni penyakit yang menyebabkan nyeri di seluruh tubuh serta mengakibatkan gangguan lainnya seperti susah tidur, gangguan ingatan, atau gampang lelah.
Lebih lanjut, akun itu mengklaim bahwa jus seledri pun ampuh untuk melawan kanker dan diabetes. Tetapi, para ahli medis masih jauh dari kata yakin.
Baca juga: Ngeri! Arwah 4 Tokoh Dunia Ini Konon Masih Gentayangan Setelah Kematiannya
Dr. Austin Chiang, ahli gastroenterologi di Philadelphia, mengatakan kepada BBC bahwa klaim yang dibuat oleh Medical Medium tidak didukung oleh sains, justru berpotensi membahayakan dan menyesatkan.
"Bagi kami para dokter, kami bisa menyaksikan bahwa yang diunggahnya di sana sama sekali tidak berdasarkan bukti apa pun. Kami memandang ini benar-benar meningkatkan kesalahan informasi yang beredar dan kemungkinan dapat merugikan para pasien kami," ujar Dr. Austin, dikutip dari BBC.
Ia menambahkan bahwa terlalu mempercayai anjuran kesehatan dari internet yang sumbernya tidak kompeten merupakan hal yang membahayakan.
Baca juga: Nekat Masuk Menara Saidah, Orang ini Langsung Disambut Kuntilanak Merah
Anthony William mengakui bahwa ia tidak memiliki pelatihan medis sebelumnya. Sebagai gantinya, dia mengatakan bahwa dirinya mendapatkan informasi medis dari 'roh'. Fenomena supranatural ini terjadi sejak ia berusia empat tahun.
Saat itu ia dibisiki oleh roh. Roh itu mengatakan bahwa Anthony adalah roh yang paling tinggi. Tidak ada yang lebih tinggi darinya selain Tuhan. Dengan demikian, ia berani menjamin bahwa ia dapat mengungkap kebenaran tentang berbagai penyakit kronis yang bahkan tidak dapat diketahui oleh para dokter sekalipun. Termasuk khasiat seledri.
Baca juga: Bocornya 5 Rekaman CCTV Ini Memunculkan Penampakan Menakutkan
Untuk 'melawan' sebaran informasi kesehatan yang sulit dipertanggungjawabkan, maka Dr. Austin Chiang mendorong agar lebih banyak profesional yang kompeten untuk menggunakan media sosial secara efektif.
Sebagai pengguna YouTube dan Instagram yang aktif, Dr. Chiang telah membuat gerakan nirlaba untuk memberikan informasi kesehatan secara online, yakni Association for Healthcare Social Media. Upaya ini sebagai bentuk ajakan aktif bagi para dokter untuk mau terlibat dalam percakapan publik tentang kesehatan di media sosial.
Terkait hal ini, Medical Medium tidak menanggapi permintaan wawancara BBC. Sementara itu, pihak Instagram mengatakan bahwa mereka telah bekerjasama dengan para ahli untuk mengatasi informasi kesehatan yang tidak benar.
Jika infromasi tersebut terbukti menyesatkan serta membahayakan bagi kesehatan banyak orang, pihak Instagram akan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi sebaran informasi semacam itu.
Di Indonesia sendiri tentu banyak pula informasi-informasi kesehatan yang beredar dari sumber yang tidak jelas. Seleksi informasi tentu menjadi kewaspadaan yang wajib dibangun di era informasi ini.