Deretan Kasus Pria Potong Kelamin Sendiri Karena Alasan Sepele
31 Desember 2020 by Ari SetiantoBerbagai macam alasan hingga pria nekat potong kelamin sendiri
Masih ingat dengan pria di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel), berinisial ZD (45), nekat memotong kelaminnya sendiri dengan sabit Saat ditemukan kondisi ZD sudah bersimbah darah. Diduga dia nekat melakukan ini karena gangguan jiwa usai cerai dan ditinggal mantan istri kerja di Malaysia.
"Kalau menurut dokter, dia terpotong itu di batang kemaluannya, kemudian tinggal kulit yang menahan, itu keterangan dari dokter," ujar Kasubag Humas Polres Sinjai AKP Fatahuddin dikutip dari Detik.com.
Namun ternyata, kejadian semacam ini juga pernah terjadi sebelumnya. Bahkan alasannya pun tidak hanya karena stres atau gangguan jiwa, melainkan ada yang cukup absurd!
Pria di Brebes potong kelamin sendiri
Pada bulan November 2018 silam, di Brebes sempat dihebohkan dengan kabar pria yang nekat memotong alat kelaminnya sendiri. Apesnya lagi, penis pria berinisial M ini tak bisa disambung. Namun untungnya, saat dibawa ke Rumah Sakit Bhakti Asih kondisi korban mulai membaik.
Baca juga: Stress Nggak Ada Lawan Main, Pria Sulsel Potong Kelaminnya Sendiri Pakai Sabit
Istri M pun menceritakan kronologi kejadian yang menimpa suaminya ini. Ia mengatakan bahwa kejadian itu dipicu karena suaminya mendapatkan bisikan gaib sehingga nekat untuk memotong alat kelaminnya.
"Yang saya tahu, dia selalu salat tepat waktu dan disambung dengan zikir. Saat ditanya tadi, dia cuma ngomong ada bisikan supaya memotong kelamin," jelasnya di Rumah Sakit Bhakti Asih dikutip dari Detik.com.
Stres gagal nikah, pemuda ini dua kali potong kelamin sendiri
Tak ada yang mau rencana pernikahannya gagal. Tentunya ini bisa sangat menyebalkan sekaligus malu dengan orang-orang sekitar. Tampaknya hal ini bisa menjadi dorongan seorang pemuda yang nekat memotong kelaminnya sendiri.
Baca juga: Sadis! Pria Ini Mengoleksi 21 Potong Alat Kelamin Wanita di Kulkas
Pria berinisial ES, nekat dua kali memotong alat kelaminnya sendiri. Hal ini dikarenakan stres yang dideritanya karena gagal menikahi sang pujaan hati. Ia melakukan aksi ini di rumahnya Jalan Agus Salim, Kisaran, Asahan, Sumut pada 25 Oktober 2017 silam.
ES pun akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Abdul Manan, Kisaran. Ibu ES yakni Yusriani menceritakan kenapa putranya nekat melakukan hal ini. Ia pun mengatakan anaknya stres usai gagal menikah.
"Ya karena itu (gagal menikah) juga," jelas Yusriani.
Baca juga: Dendam Diselingkuhi, Wanita Ini Tega Potong Kemaluan Mantan hingga Menyisakan 1 Cm
Menurutnya keluarga sang perempuan waktu itu tidak menyukai ES. Hal ini karena ES yang merupakan tukang bangunan.
"Mereka minta biaya Rp 10 juta. Anak saya tidak sanggup, karena dia cuma buruh bangunan, dan dia sempat jatuh. Kami pun tidak sanggup," pungkas Yusriani.
Nekat potong kelamin sendiri karena ingin masuk surga
Pada bulan November 2018 yang lalu, muncul kabar seorang tahanan di Rutan Klas II-B Enrekang, Sulsel, telah memotong alat kelaminnya sendiri menggunakan silet. Pria berinisial IS itu mengaku nekat melakukannya karena ingin masuk surga.
"Setelah ketahuan itu potongan kelamin dia. Dia bilang alasannya bahwa dia telah melakukan perintah Tuhan dan untuk masuk surga," kata Kepala Rutan Enrekang, Tubagus M Chadir dikutip dari Detik.com.
Baca juga: Ingin Masuk Surga, Tahanan Ini Nekat Potong Alat Kelaminnya Sendiri dan Dibuang di Kloset
Tapi menariknya, saat dirawat di rumah sakit, IS juga suka memberikan ceramah kepada orang-orang yang menjenguknya hingga para petugas medis. Tubagus juga meminta untuk memeriksa kejiwaan IS.
"Mereka diceramahi untuk masuk surga. Ini kan aneh, potong kelamin tapi dia merasa kayak tidak sakit dan dia sering ceramah," terang Tubagus.
Apa yang menjadi dorongan pria nekat melakukan ini?
Jika ditanya dorongannya apa, tentu ini bisa beragam. Apalagi jika itu karena si pria mengalami gangguan kejiwaan, mungkin memang beda ceritanya. Soalnya orang yang mengalami masalah ini tentunya tidak bisa berpikir dengan nalar dan logikanya. Tapi bagaimana dengan stres hingga nekat berbuat seperti itu?
Baca juga: Menolak Berhubungan Intim dan Ditinggal Tidur, Seorang Istri Tega Potong Kemaluan Suami
Ketika seseorang mengalami stres, biasanya mereka tidak bisa berpikir secara realitas. Sehingga ketika melakukan sesuatu hingga memotong kelaminnya, mereka tidak berpikir panjang bagaimana efeknya setelah itu. Jadi terkadang mereka bisa bertindak yang tidak lazim.
“Ketika stres atau tertekan, tiba-tiba korslet, lupa moral, lupa norma, lupa nilai-nilai yan berlaku, yang keluar adalah sisi primitifnya dengan melakukan kanibal,” ujar psikolog Liza Marielly Djaprie dikutip dari Tribunnews.com.
Liza selanjutnya juga mengatakan bahwa rasa stres ini akan parah jika tidak dicarikan solusi. Apalagi hanya dipendam dan pasti itu akan menjadi tekanan. Jadi penting bagi orang yang mengalami stres untuk membuka diri dan berbicara kepada orang yang paling dia percaya.
Baca juga: Dituduh Selingkuh, Istri Ngamuk Injak Kemaluan Suami hingga Pingsan
"Tergantung kasusnya, bisa ke pemuka agama, keluarga yang dapat dipercaya, keluarga yang dekat lalu diajak ngobrol atau juga ke psikolog. Ajak ngobrol dan diingatkan kembali bahwa apa yang dilakukan itu tidak baik," kata Liza Marielly Djaprie.
Penis dipotong ‘masa depan’ pria hilang?
Penis menjadi salah satu bagian paling vital di dalam diri pria. Bahkan pria pun ada yang bangga dengan alat kelaminnya ini. Itulah kenapa, wajib bagi setiap pria untuk merawat dan menjaga kebersihannya dengan baik. Lalu bagaimana kalau penis ini dipotong seperti kasus di atas? Apakah masa depan pria akan hilang?
Jika penis terpotong tentu saja akibatnya akan fatal. Sebab, pasti akan mengganggu sistem kerja penis dan saraf lainnya. Sekalipun penis yang terpotong bisa disambung kembali, itu pun tidak menjamin bisa 100 persen kembali normal.
Baca juga: Kantongi Nama Rumah Sakit Spesialis Operasi Kelamin, Millen Cyrus Langsung Terbang ke Thailand
Mengutip dari laman Live Science, Dr. Andrew Kramer, ahli urologi dan ahli bedah di University of Maryland Medical Center pernah melakukan penyambungan penis yang terpotong. Ia pun mengatakan meski bisa tersambung kembali, fungsi penis tidak akan sepenuhnya kembali normal.
“Itu sangat buruk, tapi itu pilihan terbaik,” katanya.
Penis yang terpotong bisa disambung jika tidak dibiarkan terlalu lama atau tidak lebih dari 24 jam. Kalau sudah terlalu lama dibiarkan, maka pria harus mengikhlaskan penisnya tak bisa kembali disambung. Atau, menggantinya dengan implan penis.
Tampaknya rasa stres yang parah bisa membuat pria menjadi gelap mata hingga melakukan tindakan nekat seperti memotong penisnya. Baiknya, bagi kita yang lagi stres atau orang terdekat kamu mengalami ini, cobalah untuk diajak berbicara.
Sebab membiarkannya memendam masalah itu hanya akan menjadi penyakit bahkan melakukan tindakan yang tidak lazim. Jika perlu pergilah ke profesional seperti psikolog atau psikiater untuk membicarakannya.