Pramugari Garuda Ungkap Boroknya Ari Askhara, Diminta Temani Karaoke hingga Pelecehan Seksual

Kebijakan tak masuk akal Ari Askhara | hype.grid.id

Kebijakan-kebijakan di bawah kepemimpinan Ari Askhara yang tak masuk akal

Polemik pencopotan Dirut Garuda Indonesia, Ari Askhara terus bergulir. Setelah dicopot karena terbukti menyelundupkan motor dan sepeda mewah di maskapai Garuda, Ari kini diterpa isu perselingkuhan. Tak hanya itu saja, para awak kabin Garuda secara bergilir mengungkap kepemimpinan Ari yang penuh kebobrokan. Kebijakan-kebijakan Ari dan beberapa direksi dirasa tak manusiawi hingga isu adanya pelecehan seksual yang dialami pramugari.

1.

Jam kerja tak manusiawi

Pramugari mengadu ke Kementerian BUMN | www.suara.com

Dilansir dari Suara.com, Senin (9/12/2019), setelah kasus penyelundupan sepeda Brompton dan Harley Davidson di pesawat Garuda Indonesia yang berujung pada pemecatan direktur utama, kebobrokan direksi maskapai pelat merah itu semakin terkuak.

Salah seorang pramugari senior, Hersanti mengaku sejak kepemimpinan Ari Askhara, jam terbang pramugari menjadi sangat tidak manusiawi. Pramugari setiap harinya harus bekerja selama 18 jam. Hersanti menambahkan jika kebijakan baru itu dibuat pada Agustus lalu yang tentunya memberatkan para pramugari.

"Saya yang kemarin baru terbang PP (pulang pergi) Melbourne, itu badan rasanya, ini baru mendarat kemarin dan saya sampaikan ke sini bahwa badan saya tidak enak banget," kata Hersanti saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (9/12/2019) dilansir dari Suara.com.

Baca juga: Usai Dipecat, IKAGI Sebut Dirut Garuda Punya Hubungan Spesial dengan Pramugari

Tak hanya itu saja, menurut Hersanti, banyak terjadi diskriminasi saat Garuda dipimpin Ari Askhara. Salah satunya adalah perihal gaji.

"Banyak diskriminasi yang dilakukan, senior seperti kami pendapatan kami berubah, di bawah standar, junior malah lebih dari kami senior. Saya ke sini agak meriang juga, 18 jam saya harus bekerja buka mata dan lain-lain," ungkap Hersanti.

2.

Kebijakan tak masuk akal

Adanya diskriminasi di antara para pramugari juga diungkapkan oleh Yosephine yang juga seorang pramugari senior. Dalam tayangan YouTube channel Official Inews yang diunggah pada hari Senin (9/12/19) lalu, Yosephine mengungkapkan bedanya perlakuan terhadap pramugari yang memiliki paras cantik.

“Kalau saya untuk diskriminasinya dulu ya. Diskriminasi benar terjadi karena sekelas direktur atau direksi itu bisa masuk ke kelas-kelas di saat siswa sedang belajar,” ujar Yosephine.

Baca juga: Viral Foto Sri Mulyani Diduga Pakai Brompton

Para direksi kemudian memilih pramugari berparas cantik dan bertubuh indah untuk diberi posisi khusus.

“Dan memilih siapa saja yang bisa disekolahkan 777, siapa yang bisa naik jabatan. Memang yang dipilih adalah orang-orang yang mungkin sedikit cantik, sedikit tubuhnya bagus gitu,” imbuhnya.

3.

Diminta menemani karaoke

IKAGI saat mengadu ke BUMN | www.tribunnews.com

Pelecehan seksual juga kerap terjadi di kepemimpinan Ari Askhara. Pernah terjadi kepada salah seorang pramugari yang sudah bersuami dan sang suami sama-sama bekerja di Garuda. Suatu hari pramugari tersebut diminta menemani direksi dalam acara pertemuan kartel di Bali. Ternyata bukan hanya menemani dalam acara tersebut, namun juga diminta menemani karaoke.

“Ada lah salah satu pengurus Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia di mana dia sudah menikah, suami istri menikah di Garuda. Namun saat direksi sedang melakukan pertemuan terkait kartel di Bali, salah satu direksi itu meminta untuk si istri pramugara ini menemani dia di karaoke Bali,” pungkas Yosephine.

Pramugara yang merupakan suami pramugari ini marah besar saat mengetahui sang istri dipaksa menemani direksi untuk karaoke.

Baca juga: Penis Bebek Hiperseks Ini Harus Dipotong karena Kecanduan Kawin

“Akhirnya si teman saya ini ngadu ke suaminya, suaminya marah ke chief, ‘Kita ini kan satu perusahaan dan dia istri saya, bapak atau ibu tahu istri saya? Kenapa bapak jual istri saya',” lanjut Yosephine.

4.

Pramugari benarkan adanya isu mucikari

Dalam channel tersebut, pembawa berita menanyakan kepada Yosephine mengenai top level management yang disebut berperan sebagai mucikari para pramugari. Yosephine membenarkan kabar tersebut.

“Benar itu. Itu sudah banyak keluar omongan dari para junior-junior. Di saat direksi sidak ke crew center atau ke Garuda training center, itu sudah ada pengawalnya yang mencatat nomor telepon. Sampai ada yang bilang di saat pramugari yang tak mau memberikan nomor telepon, pengawal tersebut mengatakan ‘mohon maaf ini perintah dari bapak',” lanjut Yosephine.

Baca juga: Heboh Nelayan Selayar Tangkap Ikan Oarfish, Pertanda Gempa dan Tsunami Dahsyat?

Yosephine sendiri tak habis pikir, pengawal atau pilot yang menjadi suruhan direksi tersebut tega menjerumuskan pramugari junior untuk melakukan perbuatan tak pantas.

“Padahal dia berprofesi sebagai pilot. Untuk itulah kami agak kesel juga kenapa pilot yang satu kerjaan sama kita mau menjerumuskan seperti itu,” kata Yosephine.

Artikel Lainnya

Kebobrokan Ari Askhara saat menjadi pimpinan Garuda Indonesia semakin terkuak. Para awak kabin yang tergabung dalam IKAGI merasa bersyukur Menteri BUMN, Erick Thohir berani mencopot Ari Askhara. Para pegawai pun berharap Erick Thohir bisa membasmi kawan-kawan Ari Askhara yang juga mendukung kebijakan tak masuk akal tersebut.

Tags :