Pesepak Bola Liga Inggris Ditangkap Atas Tuduhan Pembunuhan, Faktanya Bikin Geleng Kepala
16 Juni 2020 by Mabruri Pudyas SalimTidak ada permintaan maaf sama sekali.
Ditangkap polisi atas kesalahan yang tidak pernah dilakukan pasti menjadi peristiwa yang sangat menyebalkan. Terlebih lagi jika tuduhan yang dijatuhkan terkait kasus berat, seperti pembunuhan. Akan tetapi itulah yang dialami oleh Arnaut Danjuma, seorang pesepak bola yang merumput di klub Liga Premier Inggris, AFC Bournemouth.
Dilansir dari Mirror.co.uk (14/06/2020), peristiwa itu terjadi beberapa saat sebelum Inggris menerapkan lockdown akibat pandemi Covid-19, yakni pada bulan Maret 2020. Sementara itu, kasus pembunuhan yang dituduhkan terjadi pada 16 Maret 2020.
Kala itu, Danjuma yang bergabung dengan Bournemouth pada musim panas 2019 lalu, tengah berjalan-jalan di pusat kota. Namun ketika asyik berjalan, tiba-tiba seorang polisi datang mendekat dan langsung memborgol kedua tangannya.
Beruntung, pemain asal Belanda itu segera dilepaskan tanpa syarat, usai polisi menyadari bahwa mereka telah menangkap orang yang salah. Mengingat lagi momen itu, Danjuma sampai menggambarkan peristiwa tersebut sebagai kejadian yang sangat memalukan dan membuatnya frustrasi.
Baca Juga: Viral Pria Naik Motor Pakai Helm Rice Cooker, Netizen: Semoga Otak Nggak Jadi Bubur
Terlebih lagi, ketika ditangkap, polisi sama sekali tidak memberikan penjelasan mengenai alasan penangkapannya.
"Saya sedang berjalan-jalan di kota dan pergi ke Hilton untuk makan sesuatu. Tiba-tiba ada mobil polisi di sana dan dua petugas polisi keluar dari sana. Salah satu mengatakan, 'Letakkan tanganmu di pagar!'" kata pesepak bola 23 tahun itu.
Kebingungan dengan apa yang sebenarnya terjadi, Danjuma pun menanyakan maksud dari penangkapan tersebut dan kesalahan apa yang telah dia lakukan.
Baca Juga: Ingin Punya Motor, Suami Tega Jual Istrinya ke Pria Hidung Belang di Medsos
"Saya bertanya, 'Apa yang saya lakukan?' Mereka berkata, 'Taruh tanganmu di pagar, diam!' Lalu saya meletakkan tangan saya di pagar dan bertanya lagi, 'Apa yang saya lakukan?' Mereka mengatakan untuk menunggu petugas lainnya tiba," imbuh Danjuma.
Dalam keadaan tangan terborgol, banyak orang mengerumuni Danjuma dan mempermalukannya dengan cara mengambil foto dirinya.
“Mereka datang dan saya bertanya lagi. Itu memalukan. Orang-orang mengambil foto dan itu membuat saya frustrasi sehingga saya marah pada polisi," lanjut Danjuma.
Baca Juga: Pelajaran Bagi Orangtua! Terjepit Pintu Lift, Bocah 2 Tahun Tertarik ke Atas dan Tergantung
Hingga pada akhirnya, Danjuma mengatakan beberapa hal dan polisi menyadari jika mereka telah menangkap orang yang salah.
"Aku memberitahunya hal-hal yang seharusnya tidak kukatakan. Tetapi saya menjadi frustrasi dan marah dan pada akhirnya dia berkata, 'Kamu bukan orang yang kita cari, kamu bisa pergi'," ujarnya.
Meski telah mengalami peristiwa yang memalukan akibat kesalahan petugas polisi, namun Danjuma sama sekali tidak menerima permintaan maaf. Kendati demikian, Danjuma tidak mengajukan keluhan resmi atau mengeluarkan sebuah pernyataan terkait kejadian memalukan itu.
Lebih lanjut, dia juga menceritakan pengalaman buruk lainnya yang pernah ia alami sebagai ras berkulit hitam.
“Saya telah melalui banyak rasisme dan telah mengembangkan sikap menentangnya," lanjut Danjuma.
“Ada banyak hal yang terjadi secara teratur pada saya. Polisi akan menghentikan saya setiap saat dan bahkan hanya karena saya mengendarai mobil besar. Lalu mereka hanya akan mengatakan itu adalah pemeriksaan, tetapi kamu tahu itu bukan pemeriksaan," pungkasnya.