Komsatun Korban Mutilasi Banyumas Dimakamkan, Tinggalkan Pesan Ini Sebelum Meninggal

Komsantun Korban Mutilasi Banyumas Dimakamkan, Tinggalkan Pesan Ini Sebelum Meninggal
Komsantun Korban Mutilasi Banyumas Dimakamkan, Tinggalkan Pesan Ini Sebelum Meninggal | jateng.tribunnews.com

Sebelum meninggal Komsatun telah mengungkapkan keinginan terakhirnya.

Kejadian mengerikan baru saja terjadi di Banyumas. Seorang wanita berusia 51 tahun bernama Komsatun Wachidiah, menjadi korban sebuah tindakan pembunuhan berencana. Lebih parahnya lagi, jasadnya bahkan dimutilasi dan dibakar oleh pelaku yang bernama Deni Prianto (DP).

Dilansir dari Tribunnews, motif pelaku dalam melakukan aksinya tidak sekadar hanya urusan asmara. Laporan tersebut juga menambahkan jika pelaku memang dari awal memiliki niat buruk untuk membunuh korban.

Kanit Reskrim III, Ipda Rizky Adhiansyah Wicaksono, mengatakan bahwa pelaku dan korban saling mengenal melalui Facebook.

"Awal kenalan lewat facebook, dan ternyata yang mana fotonya bukan foto dia. Itu foto editan. Wajahnya asli, tapi badannya bukan," kata Rizky.

Komsantun Korban Mutilasi Banyumas Dimakamkan, Tinggalkan Pesan Ini Sebelum Meninggal
Komsantun Korban Mutilasi Banyumas Dimakamkan, Tinggalkan Pesan Ini Sebelum Meninggal | cdn2.tstatic.net

Lebih lanjut, Rizky mengatakan jika dimulai dari perkenalan itu, timbullah kedekatan di antara keduanya. Bahkan pelaku sampai berani untuk meminjam uang dari korban.

Baca juga: Misteri Temuan Potongan Kepala di Hutan Banyumas

"Ketika korban sudah ada kecocokan dengan pelaku, kemudian dalam perjalanannya dia meminjam duit dengan alasan akan mengembalikan ketika gajian. Pelaku meminjam uang secara bertahap tapi jika di total sekira Rp 20 juta," tambahnya.

Dari kedekatan itu, korban mulai mendesak pelaku untuk menikahinya. Padahal, korban sendiri masih memiliki suami. Merasa tidak jelas dengan status hubungannya dengan korban, pelaku mulai merencanakan aksi kejinya.

Menurut keterangan pelaku, dia mengakhiri hidup korban dengan cara membacok leher korban dengan parang. Namun percobaan pertama pelaku gagal merenggut nyawa korbannya. Sehingga dia mengulangi aksi tersebut hingga kepala korban putus.

Untuk menutupi jejaknya, DP kemudian membawa jasad korban ke Banyumas dan Kebumen untuk dibuang. Dalam perjalanan, pelaku sempat berpikir jika jasad dibuang dalam kondisi utuh, besar kemungkinan dia akan segera ketahuan.

Komsantun Korban Mutilasi Banyumas Dimakamkan, Tinggalkan Pesan Ini Sebelum Meninggal
Komsantun Korban Mutilasi Banyumas | img.inews.id

Oleh karena itu dia kemudian berhenti di tengah perjalanan untuk memotong tubuh korbannya menjadi potongan kecil-kecil. Tindakan mutilasi pelaku lakukan dengan cara menepikan mobilnya sambil menunggu jalanan sepi.

Bahkan menurut keterangannya, sebelum memutilasi jasad korban dan memutilasinya menjadi potongan-potongan kecil, pelaku sempat pulang ke rumahnya yang berlokasi di Kecamatan Susukan Banjarnegara.

Mengenai kasus tersebut, Soib, suami mendiang Komsatun, telah mempercayakan semuanya pada pihak kepolisian dan penegak hukum terkait. Kendati demikian, dia juga berharap jika pelaku bisa mendapatkan hukuman yang setimpal.

"Semua prosesnya kini sudah kami serahkan sepenuhnya ke polisi," kata Soib, di sela-sela pemakaman Komsatun, di Kecamatan Kedu, Sabtu (14/7).

Baca juga: Pelaku Mutilasi Kepala Gosong di Hutan Banyumas Ditangkap

Komsantun Korban Mutilasi Banyumas Dimakamkan, Tinggalkan Pesan Ini Sebelum Meninggal
Korban pernah berpesan ingin dimakamkan di kampung halaman. | img.inews.id

Lebih lanjut, Soib juga mengungkapkan jika korban telah meninggalkan sebuah pesan sebelum dirinya meninggal. Menurut Soib, korban pernah mengatakan jika dirinya meninggal dia ingin dimakamkan di kampung halamannya.

"Ya dulu pernah ngobrol-ngobrol, kalau suatu saat meninggal tolong dimakamkan di Kedu," ujar Soib.

"Dia kan memang dilahirk‎an di sini, dan juga dibesarkan di sini pula," pungkas Soib.

Artikel Lainnya

Kasus pembunuhan mutilasi ini tentunya telah membuat hidup korban berakhir dengan cara yang mengenaskan. Namun, setidaknya harapannya selama dia masih hidup untuk dimakamkan di kampung halamannya ini bisa dipenuhi oleh suaminya.

Tags :