Peristiwa Misterius yang Dianggap Sebagai Petanda Kiamat Telah Tiba

3 Peristiwa Misterius yang Dianggap sebagai Petanda Kiamat | ericsweatherlibrary.com

Ngeri juga peristiwa kaya gini.

Kiamat merupakan peristiwa terbesar yang tidak pernah diketahui oleh semua makhluk. Hanya Sang Pencipta pemilik semesta alam ini yang tahu kapan terjadinya peristiwa tersebut. Meski demikian, masih saja ada sekelompok orang yang menganggap telah mengetahui kapan kiamat itu terjadi.

Padahal kenyataannya peristiwa yang mungkin telah mereka anggap sebagai munculnya kiamat merupakan peristiwa alam biasa atau bahkan aktivitias militer seperti yang dilakukan oleh militer Amerika Serikat.

Nah, berikut ini ada beberapa peristiwa besar yang dianggap oleh masyarakat pada zaman dahulu sebagai pertanda telah datangnya hari kiamat. Penasaran? Yuk, kita Keepo bareng!

1.

Fenomena Heat Burst

Fenomena Heat Burst | wikicloudinfo.blogspot.com

Peristiwa pertama dinamakan sebagai Satan’s Storm. Peristiwa ini terjadi di Kota Kopperl pada tanggal 15 Juni 1960 malam. Pada saat itu, suhu terlihat normal meski terdapat beberapa kilatan di langit.

Baca juga: Inilah Kesaksian "Jugun Ianfu" untuk Indonesia yang Sangat Pilu

Namun, tiba-tiba terjadi sapuan angin yang sangat dahsyat hingga mencapai kecepatan 75 mph sehingga membuat toko-toko dan beberapa pohon tumbang. Ngerinya suhu udara tiba-tiba naik hingga mencapai 37 derajat.

Bahkan di beberapa tempat suhu dilaporkan mencapai 60 derajat. Beberapa alat pengukur cuaca pun sampai rusak karena melebihi suhu normal pada umumnya. Orang-orang yang pada saat itu tengah tertidur seketika terbangun dan merasa keadaan panas seperti terbakar.

Mereka pun bergegas keluar rumah karena mengira bahwa rumahnya kebakaran. Namun ternyata ketika berada di luar rumah, suhu malah semakin panas hingga mereka kesulitan untuk bernapas. Kilat di langit pun makin terasa jelas.

Baca juga: Tempat Keramat Ini Jadi Area Semedi Favorit Para Tokoh Nasional, Termasuk Presiden!

Sebagian orang membungkus anak-anaknya dengan menggunakan selimut yang telah dibasahi agar tidak kepanasan. Pada saat itu, suasana benar-benar sangat mencekam. Masyarakat mengira bahwa dunia akan segera berakhir.

Hampir semalam peristiwa tersebut terjadi. Keesokan harinya, para petani menemukan bahwa jagung mereka yang tadinya siap panen mendadak terpanggang dalam tangkainya. Ladang kapas, daun, dan semak belukar pun juga terbakar. Fenomena seperti ini tidak bisa dijelaskan pada saat itu.

Namun, pada hari ini kita tahu bahwa fenomena atau peristiwa yang terjadi pada waktu itu merupakan fenomena alam yang menyebabkan terjadinya angin yang sangat ekstrem, kenaikan suhu udara yang dramatis, dan penurunan kelembaban secara cepat.

Baca juga: Merinding! 5 Hantu Selebritis Dunia Ini Sempat Gegerkan Jagat Media

Hal tersebut terjadi karena udara yang diangkut oleh badai petir tinggi hingga mencapai atmosfer dan secara cepat kembali ke bumi dengan downdraft (hentakan ke bawah). Memang sebagian besar hentakan ini bersuhu dingin karena didinginkan oleh hujan yang menguap.

Akan tetapi, pada saat itu terjadi ledakan panas sehingga tidak terjadi hujan sehingga udara panas pun bergerak dengan cepat. Fenomena ini kemudian disebut dengan fenomena Heat Burst dan tercatat merupakan fenomena ekstrim terburuk dalam catatan sejarah peradaban manusia.

2.

Tunguska Explosion

Tunguska explosion | geocosmicrex.com

Peristiwa ini terjadi pada tanggal 30 Juni 1908. Pada saat itu, kafilah-kafilah yang ada di Gurun Gobi menyaksikan sebuah bola api menyala dan meluncur dengan cepat ke arah langit yang kemudian segera lenyap di sebelah utara tapal batas Mongolia.

Baca juga: Fenomena Alam Misterius yang Terekam Lensa Kamera

Setelah menghilang, terdengar suara ledakan maha dahsyat di Dataran Tinggi Siberia Tengah, Rusia, tepatnya di dekat Sungai Tunguska. Ledakan tersebut tercatat pada seismograf yang ada di wilayah Irkutsk (880 km ke selatan), Moskow (5000 km ke barat), hingga ke Washington dan Jakarta.

Penduduk di daerah itu melaporkan bahwa muncul tiang api menjulang setinggi langit yang disusul oleh gelombang panas, serangkaian suara gelegar, serta gelombang angin sekencang topan dan turunnya hujan berwarna hitam.

Kuatnya ledakan tersebut mengakibatkan gempa yang cukup besar. Berbagai stasiun meteorology di Eropa mencatat gelombang tekanan seismik pasca-kejadian tersebut. Beberapa surat kabar daerah mengira bahwa telah terjadi aktivitas vulkanis dari sebuah gunung berapi mengingat peristiwa tersebut terjadi belum lama setelah meletusnya Gunung Krakatu pada Agustus 1883.

Baca juga: Kisah Angker Pohon Bunut Bolong di Bali, Pasangan Pengantin Dilarang Lewat!

Peristiwa menghebohkan tersebut kemudian disebut sebagai Ledakan Tunguska. Meski tidak menimbulkan korban jiwa (karena terjadi di wilayah hutan raya), namun ledakan tersebut meratakan sekitar 2.000 kilometer persegi hutan.

3.

Suasana tanpa musim panas

Suasana tanpa musim panas | cimahi65.blogspot.com

Pada tahun 1816 terjadi penyimpangan iklim yang luar biasa di wilayah Amerika, Kanada, dan Eropa. Biasanya pada akhir musim semi dan musim panas, cuaca yang terjadi di ketiga wilayah tersebut stabil. Namun, pada Mei 1816, cuaca terasa sangat dingin.

Temperatur yang pada umumnya 20-25 derajat menyusut drastis menjadi di bawah 5 derajat celcius. Pada saat itu, tanaman rata-rata gagal mengalami gagal panen serta banyak terjadi badai salju sehingga menyebabkan banyak orang yang meninggal karena mati kedinginan.

Baca juga: Saat di Bali, Jangan Macam-Macam Kalau Main di Pantai yang Dianggap Angker Ini!

Tidak ada yang mengetahui peristiwa apa yang tengah terjadi pada saat itu. Suasana benar-benar sangat mencekam. Matahari tidak tampak, kelaparan di mana-mana, hingga lonjakan harga serta iklim yang berubah drastis.

Rumor yang beredar di masyarakat setempat mengatakan matahari akan menghilang dari bumi sehingga sebagian besar orang meyakini bahwa kiamat akan segera tiba. Banyak dari mereka pun tertunduk pasrah dan hanya bisa menunggu kiamat itu tiba.

Peristiwa yang terjadi pada saat itu sebenarnya disebabkan oleh letusan Gunung Tambora yang terjadi pada tanggal 5 April 1815. Letusan Tambora tersebut membentuk tiga lajur api yang mengubah seluruh gunung menjadi aliran lahar.

Baca juga: Wisata Anti-mainstream yang Salah Satunya Bisa Bikin Kamu Tewas di Tempat!

Batuan apung dengan diameter 20 meter kemudian mulai menghujani sisi gunung yang diikuti oleh hujan abu dan mengakibatkan punahnya peradaban di sekitar wilayah tersebut.

Nah, ternyata debu dan partikel yang dilontarkan Gunung Tambora turut memengaruhi iklim di bumi. Selama berbulan-bulan lamanya, abu tertahan di atmosfer sehingga menghalangi sinar matahari. Akibatnya wilayah Eropa dan Amerika menjadi dingin. Jutaan orang pada saat itu hidup dalam kesulitan, mengalami kedinginan dan kelaparan yang luar biasa.

Artikel Lainnya

Itu dia beberapa peristiwa yang dianggap oleh masyarakat pada zaman dahulu sebagai pertanda kiamat telah tiba. Sungguh mengerikan memang jika kita merasakan sendiri pada saat peristiwa tersebut terjadi. Tapi sesungguhnya, bagaimana pun juga tidak ada yang mengetahui kapan kiamat itu terjadi selain Yang Maha Kuasa.

Tags :