Kenapa ya Durasi Berpuasa di Tiap Negara Itu Beda-Beda? Ada yang Hampir 24 Jam, lho!

Kenapa ya Durasi Berpuasa di Tiap Negara Itu Berbeda-Beda? | www.pexels.com

Ada yang tahu jawabannya?

Bulan Ramadan menjadi bulan yang sangat diberkahi di antara kesebelas bulan lainnya. Di bulan ini, seluruh umat Muslim dunia menjalankan perintah untuk berpuasa, yakni menahan lapar dan minum serta hawa nafsu duniawi sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari.

Akan tetapi, tahukah kamu jika durasi berpuasa di setiap negara itu berbeda-beda? Ada negara yang masyarakatnya berpuasa kurang dari 12 jam, tapi ada juga yang masyarakatnya berpuasa hampir selama 24 jam, terutama di negara bagian bumi utara.

Lantas, apa yang menyebabkan durasi puasa tiap-tiap negara itu berbeda? Melansir berbagai sumber, berikut ini ulasan singkatnya untuk kamu semua. Langsung aja kalau gitu kita Keepo bareng-bareng artikelnya.

1.

Waktu puasa tiap negara yang berbeda

Waktu puasa tiap negara yang berbeda | mamikos.com

Sebenarnya dalam Islam, patokan berpuasa bagi umat Muslim adalah sejak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. Sementara kita semua tahu bahwa setiap wilayah atau negara itu geografisnya berbeda-beda, karena dipengaruhi oleh faktor gerak rotasi dan revolusi bumi.

Baca Juga: Catat! Ini Deretan Amalan di Bulan Ramadan yang Bisa Dongkrak Pahala Kamu

Dalam melakukan rotasi dan revolusi sendiri, bumi berputar pada poros yang tidak tegak lurus, yakni berputar pada kemiringan 23,5 derajat terhadap perpotongan bidang ekuator bumi dan bidang orbit bumi terhadap matahari.

Gabungan antara revolusi bumi dengan kemiringan sumbu rotasi inilah yang kemudian menyebabkan adanya perbedaan waktu antara siang dan malam. Hal ini jelas memberi pengaruh terhadap durasi berpuasa di tiap-tiap negara.

2.

Negara dengan durasi terpanjang dan terpendek

Negara dengan durasi terpanjang dan terpendek | www.cnnindonesia.com

Karena perbedaan letak geografis tersebut, maka durasi puasa di tiap-tiap negara menjadi berbeda. Negara-negara di belahan bumi utara misalnya, memiliki waktu puasa paling panjang karena kemiringan sumbu di bagian utara lebih condong ke arah matahari.

Baca Juga: Keimanan dan Profesionalitas, Ini Dilema Pesepak Bola Muslim Eropa di Bulan Ramadan

Sementara di Indonesia sendiri durasi puasa bisa dikatakan seimbang karena terletak di wilayah khatulistiwa.

“Durasi puasa terpanjang bagi kawasan subtropis terjadi pada puncak musim panas, di mana bagi belahan Bumi utara, semakin mendekat ke arah kutub utara, maka durasi puasa akan semakin panjang. Hal yang sama berlaku pula bagi belahan Bumi selatan,” ujar Marufin Sudibyo, salah seorang astronom amatir seperti yang dikutip dari laman Kompas, Sabtu (16/5/2020).

“Sebaliknya durasi puasa terpendek terjadi pada puncak musim dingin, di mana bagi belahan Bumi utara, semakin mendekat ke arah kutub utara, maka durasi puasa akan semakin pendek. Hal yang sama berlaku pula bagi belahan Bumi selatan,” imbuhnya.

Baca Juga: 11 Meme Keburu Imsak Ini Bisa Bikin Kamu Tersenyum Kecut

3.

Indonesia urutan kedua waktu puasa terpendek di Asia

Indonesia urutan kedua waktu puasa terpendek di Asia | sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id

Melansir Phinemo.com, Indonesia berada di peringkat kedua sebagai negara dengan durasi puasa tersingkat di Asia setelah Timor Leste. Rata-rata durasi berpuasa masyarakat Indonesia adalah 13 jam 07 menit. Sementara durasi puasa terpanjang di Asia dipegang oleh Negara Bangladesh, yakni 14 jam 16 menit.

Selandia Baru dinobatkan sebagai negara dengan durasi rata-rata puasa terpendek, yakni 11 jam 11 menit atau lebih singkat 1 jam 51 menit dari Indonesia. Sementara durasi puasa terpanjang tahun ini jatuh kepada Negara Greenland yang mana umat Islam di sana harus berpuasa selama 17 jam 49 menit di hari pertama dan 21 jam 16 menit di hari terakhir puasa.

Artikel Lainnya

Itu dia ulasan singkat tentang alasan kenapa durasi berpuasa di tiap-tiap negara berbeda. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan kamu, ya!

Tags :