Penyelundupan Artefak Keagamaan, Polisi Turki Sita Taurat Bertulis Emas Berusia 2500 Tahun

Kitab Taurat berusia ribuan tahun
Kitab Taurat berusia ribuan tahun | international.sindonews.com

Penyelundupan benda-benda kuno memang sering terjadi.

Penyelundupan barang-barang kuno sepertinya memang sering terjadi. Sebagaimana yang terjadi di Turki. Mengutip Sindonews.com (29/3/2021), pasukan polisi Turki yang ada di Provinsi Samsun, Turki Utara melakukan pengamanan terkait kitab Taurat kuno yang diberi tulisan emas. Menurut keterangan polisi, informasi tersebut menyatakan bahwa kitab ditulis berabad-abad sebelum Yesus lahir.

Kitab kuno yang disita tersebut diyakini telah berusia sekitar 2.000 sampai 2.500 tahun. Awalnya mereka mencurigai dua kendaraan yang lewat kemudian digeledah, dan ternyata salah satunya membawa Taurat kuno.

BACA JUGA: 10 Tempat Ini Konon Muncul karena Azab Tuhan, Ini Kisahnya!

Kitab Taurat berusia ribuan tahun
Kitab Taurat berusia ribuan tahun | international.sindonews.com

Berdasarkan rekaman video yang beredar, polisi terlihat mengobrak-abrik bagasi salah satu kendaraan. Pemberitaan juga telah ditayangkan oleh beberapa jaringan televisi.

Dalam salah satu video, terlihat seorang petugas yang menemukan 19 halaman Taurat ditulis di atas kulit rusa. Kitab tersebut diletakkan pada kotak dekoratif, lalu dibungkus kantong plastik sederhana yang dijepitkan ke kain tas.

Dari pemberitaan Sputniknews (28/3/2021), lima orang berhasil ditahan dalam operasi tersebut. Otoritas Turki memang aktif dalam melakukan operasi terkait pasar gelap yang menjual artefak keagamaan. Bahkan, tahun lalu polisi juga menyita Alkitab Ibrani yang berharga sekitar USD1 juta.

BACA JUGA: Istri Bermimpi Dikeliling Ular, Pria Ini Temukan Mahkota Logam Berkepala Naga

Kitab Taurat berusia ribuan tahun
Ilustrasi Kitab Taurat | rubrikkristen.com

Alkitab yang dicuri itu diselundupkan dari sebuah museum di Aleppo, Suriah. Kemudian kehilangan tersebut dilaporkan ke Turki. Pada 2018 silam, pasukan keamanan Turki juga menyita Alkitab Ibrani dengan total harga sekitar USD2,5 juta.

Berkali-kali juga pejabat Suriah melayangkan tuduhan terhadap Ankara dan negara-negara Barat yang dikatakan menolak untuk mengembalikan artefak curian yang diselundupkan ke luar negeri oleh para "jihadis" dan pasukan asing selama terjadi konflik sipil dalam satu dekade di negara itu.

BACA JUGA: Minta Biaya Jasa Pemakaian dari Setiap Orang, Wanita Ini Klaim Sebagai Pemilik Matahari dengan Akta Notaris

Kitab Taurat berusia ribuan tahun
George Zaarour | www.cnnindonesia.com

Membahas tentang kitab dan kebudayaan, beberapa orang di Suriah ternyata bisa membaca bahasa Yesus di Kitab Injil, Aramaic. Bahasa tersebut telah ada sejak 2.000 tahun lalu, tepatnya ketika agama Kristen berawal di Timur Tengah pada masa 10 SM. Menurut pengakuan George Zaarour, jika tak ada lagi yang pernah mempraltikannya seperti sekarang, maka ia akan punah dalam 5 hingga 10 tahun.

"Aramaic dalam bahaya," ungkap George sebagaimana dikutip dari CNN Indonesia.

Ternyata Zaarour juga seorang penulis yang telah menerbitkan 30 buku. Kebanyakan bukunya tentang Aramaic dan sejarahnya di Maalula. Ia rutin dalam mendampingi mahasiswa menyelesaikan disertasi di Damaskus. Tahun 2006 lalu ia juga pernah membantu mendirikan pusat mengajar Aramaic di jantung Maalula.

"Saya pikir George Zaarour adalah satu-satunya guru di Suriah yang spesialisasinya adalah bahasa Aramaic," ungkap Elias Thaalab, Wali Kota Maalula.

Artikel Lainnya

George Zaarour merupakan contoh positif sebagai seseorang yang menghormati dan ingin melestarikan kebudayaannya. Seharusnya memang semakin banyak orang yang sadar bahwa kebudayaan kuno harus tetap dilestarikan dengan baik.

Tags :