Peneliti di Swedia Temukan Batu Kuno Berbentuk Penis. Digunakan untuk Ritual Apa, ya?
11 Desember 2020 by Amadeus Bima
Semoga bukan dijadikan alat pemuas nafsu zaman dulu
Sejarah sebenarnya adalah pelajaran yang menarik karena dengan demikian kita bisa mengetahui kisah-kisah di masa lampau. Kita bisa mendapatkan pengetahuan mengenai teknologi mereka kala itu, apa saja ritual yang mereka gunakan, bagaimana kehidupan sosial mereka, dan bagaimana cara mereka menciptakan bangunan-bangunan menakjubkan.
Ada banyak sekali peninggalan bersejarah di berbagai belahan dunia yang masih meninggalkan misteri sampai sekarang. Mulai dari piramida di mesir, stonehenge, crop circle, dll. Baru-baru ini, para arkeolog di Swedia menemukan sesuatu yang tidak kalah mengejutkan. Mereka menemukan batu yang bentuknya seperti alat kelamin pria atau penis.
Batu ini berukuran 21 inci atau sekitar 53 Cm. Para arkeolog sempat bingung dengan penemuan ini. Apakah ini dulu digunakan sebagai simbol kesuburan, emang cuma mirip aja, atau malah digunakan sebagai alat pemuas nafsu? Namun, para ahli kemudian sepakat kalau batu ini digunakan dalam proses ritual pengorbanan kesuburan.
Baca juga: Arkeolog Temukan Papan Permainan Kuno Berusia 1500 Tahun, Inikah Jumanji di Dunia Nyata?
Soalnya, di sekitar batu yang ditemukan di Rollsbo, dekat Gothenburg ini terdapat banyak tulang binatang. Namun, tidak ada tulang manusia sama sekali. Jadi, peneliti menduga bahwa hewan-hewan dulunya disembelih di atas batu itu sebagai bentuk ritual kesuburan pada periode 1800 sampai 500 SM. Namun, belum diketahui tujuan dari ritualnya itu sendiri.
Apakah sebagai sarana berdoa kepada Yang Maha Kuasa agar diberikan anak, atau malah ingin diberikan kekuatan supaya tahan lama saat berhubungan intim.
Saya menunjukkan gambar batu itu kepada kolega dan kami sepakat bahwa batu ini punya bentuk yang sangat mirip seperti penis. Kami percaya batu digunakan untuk menawarkan pengorbanan, misalnya dalam rangka pemujaan kesuburan," ujar Arkeolog Gisela Ängeby.
Sebagian besar struktur batu ini sudah lapuk karena masalah cuaca, namun masih ada juga struktur yang kuat dan bisa dipelajari. Peneliti akan mempelajari lebih dalam kapan dan bagaimana batu ini digunakan. Setelah mendapatkan data lengkap, batu ini akan dipajang di museum untuk memberi pengetahuan baru kepada masyarakat.
Memang kesannya mesum, ya, tapi pembuatan patung atau ukiran yang berbentuk kelamin bukanlah hal baru di masa silam. Di berbagai peninggalan bersejarah di Indonesia juga ditemukan patung atau ukiran yang menunjukkan kelamin, entah itu wanita atau pria. Mungkin karena ada pengaruh dari kebudayaan Hindu-Buddha di zaman dulu juga. Gimana menurutmu dengan penemuan ini?
