Pendeta di Batam Dipastikan Meninggal karena Corona, Puluhan Jemaat Dikarantina

Pendeta S meninggal usai terinfeksi corona
Pendeta S meninggal usai terinfeksi corona | kumparan.com

Keluhkan gejala usai hadiri seminar seluruh gereja di Bogor

Seorang pendeta di Batam dinyatakan meninggal dunia usai terinfeksi corona. Sebelumnya, pendeta yang juga merupakan Ketua Majelis Jemaat GPIB Bahtera Hayat Batam sempat bepergian ke Jakarta dan Yogyakarta.

Sepulang ke Batam, pendeta itu mengeluhkan gejala corona hingga akhirnya meninggal dunia. Untuk mengantisipasi persebaran corona, puluhan jemaat gereja diminta untuk dikarantina.

1.

Ikuti seminar gereja di Bogor

Pendeta S meninggal usai terinfeksi corona
Pendeta S meninggal usai terinfeksi corona | www.batamnews.co.id

Dilansir dari Suara.com, Senin (23/03/20), diketahui Pendeta S merupakan Ketua Majelis Jemaat GPIB Bahtera Hayat, Batam. Dari pelacakan yang dilakukan tim penanganan corona sebelumnya, pendeta S sempat menghadiri seminar GPIB se-Indonesia di Aston Hotel Bogor. Dalam seminar itu dihadiri perwakilan gereja dari beberapa daerah di Indonesia pada 25-28 Februari 2020.

Baca Juga: Sempat Disebut karena Miras, Bule di Bali yang Meninggal di Atas Motor Ternyata Positif Corona!

Kabar peserta seminar dari Lampung dan Jakarta juga dipastikan terinfeksi corona dan kini meninggal dunia. Mendengar laporan tersebut, para peserta seminar gereja itu langsung dikarantina. Beberapa di antaranya kini telah dipastikan positif terinfeksi corona.

Setelah mengikuti seminar di Bogor, pendeta S juga sempat bepergian ke Yogyakarta dan baru kembali ke Batam pada 4 Maret lalu.

2.

Keluhkan gejala corona

Pendeta S meninggal usai terinfeksi corona
Ilustrasi penanganan corona | ikatolik.com

Saat tiba di Batam, pendeta S langsung mengeluhkan beberapa gejala corona. Ia pun langsung periksa ke puskesmas terdekat dan sempat membaik pada 7 Maret lalu.

Baca Juga: Warga Italia Tetap Bepergian Saat Corona, Tim Medis China: Aku Tak Tahu Apa yang Kalian Pikirkan

“Setiba di Batam, lalu pada tanggal 5 maret, pasien mengeluhkan sakit demam, batuk berdahak,” kata Wali Kota Batam Rudi, memberi penjelasan dalam konferensi pers pada Kamis (19/3/2020) lalu.

Pada 10 Maret kondisi pendeta S sempat memburuk hingga pada akhirnya dirawat di RSUD Embung Fatimah. Diperbolehkan pulang pada 13 Maret, keesokan harinya pendeta S kembali memburuk hingga akhirnya dinyatakan positif terinfeksi corona pada Kamis (19/03/20) lalu.

Baca Juga: Salat Jumat Ditiadakan, Massa Geruduk Masjid Raya Bandung Teriak Jihad: Jangan Mau Ditindas!

Pendeta S tak bisa bertahan melawan virus corona hingga akhirnya meninggal dunia pada Minggu (22/03/20).

3.

Puluhan jemaat dikarantina

Pendeta S meninggal usai terinfeksi corona
Jemaat saat dijemput menggunakan bus | www.suara.com

Sebelum dirawat di rumah sakit, Pendeta S sempat melakukan kontak dengan puluhan jemaat GPIB Bahtera Hayat, Sagulung. Dari hasil pelacakan, kini 20 jemaat telah dievakuasi ke Rusunawa Tanjunguncang.

Sementara itu, 25 jemaat lainnya diminta untuk karantina mandiri di rumah. Saat itu, anggota Polresta Barelang menjemput puluhan jemaat tersebut menggunakan bus untuk dievakuasi. Di antara jemaat itu banyak yang menolak karena memiliki balita yang tak bisa ditinggal.

Artikel Lainnya

Diketahui pendeta S adalah pasien pertama di Batam yang terinfeksi corona. Setelah pendeta S dipastikan positif corona, kini pemerintah Batam meminta masyarakat untuk menerapkan social distancing.

Tags :