Dihantui Rasa Takut, Pembunuh Bocah 8 Tahun di Bak Mandi Menyerahkan Diri

pelaku dan korban
pelaku serahkan diri ke polisi | indonesia.worldtimes.news

Pelaku pembunuh bocah dalam bak mandi akhirnya serahkan diri karena dihantui rasa takut

Pelaku pembunuhan seorang bocah SD dan disimpan di bak mandi akhirnya menyerahkan diri ke kepolisian. Pelaku tak lain adalah penghuni kontrakan yang berprofesi sebagai tukang bubur. Pelaku sempat kabur ke beberapa kota untuk sembunyi dari pihak berwajib.

Malangnya ia justru kecopetan yang membuat dompet dan ponselnya hilang. Tak hanya itu, saat dalam pelarian pelaku mengaku dihantui rasa takut karena telah membunuh bocah berusia 8 tahun tersebut.

Pelaku berinisial H (23) dikenal dekat dan cukup akrab dengan korban. Keluarga korban tak menyangka jika H tega membunuh FAN hanya karena masalah sepele. Keluarga berharap kepada pihak berwajib untuk menghukum mati pelaku.

1.

Pelaku sempat kabur ke beberapa kota

pelaku dan korban
Pelaku kabur ke beberapa kota | regional.kompas.com

Setelah pelaku menyimpan jasad FAN di bak mandi kontrakannya, ia melarikan diri ke beberapa kota. H sempat kabur ke Cirebon, Surabaya lalu berpindah ke Semarang.

Di Semarang, H mengaku kecopetan sehingga ponsel dan dompetnya raib. Setelah kecopetan, pelaku berpikir untuk kembali ke rumahnya di Moga, Pemalang, Jawa Tengah.

“Dari rumahnya pelaku bercerita kepada keluarga bahwa dirinya dihantui perasaan takut karena telah membunuh bocah FA. Akhirnya pelaku menyerahkan diri ke kami,” kata Kapolres Pemalang Kristantanto Yoga Darmawan dilansir dari Kompas.com.

Pelaku datang ke kantor polisi ditemani oleh keluarganya. Saat ini pelaku ditahan di Polres Pemalang dan rencananya akan dibawa ke Polres Bogor untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

Baca juga: Bocah 7 Tahun Ditemukan Tewas Terbungkus Kain di Bak Mandi, Sang Kakek Cium Bau Busuk

2.

Tega bunuh korban karena kesal diganggu usai berdagang

pelaku dan korban
ungkap alasan pelaku tega bunuh korban | www.tribunnews.com

Saat diperiksa oleh Polres Pemalang, korban mengungkapkan alasan mengapa ia sampai tega membunuh FAN. Pelaku mengaku jengkel karena saat pulang berdagang bubur ayam seharian didatangi korban dan mengganggu pelaku yang sedang istirahat.

“Korban merupakan cucu dari pemilik kontrakan, Ia mengaku jengkel dan melakukan tindakan kejinya. Pemicunya karena kesal saat pulang berdagang diganggu oleh korban,” ujar AKP Suhardi dilansir dari Tribunnews.com.

Pelaku mengaku tanpa pikir panjang dan emosi langsung menghabisi nyawa korban dengan menenggelamkan korban ke kolam kontrakan.

Korban memang sering bermain di rumah kakeknya yang merupakan pemilik kontrakan. Keluarga tak menyangka bahwa pelaku tega menghabisi nyawa FAN, karena pelaku dan korban dikenal cukup akrab dan dekat.

3.

Keluarga berharap pelaku dihukum mati

pelaku dan korban
keluarga minta pelaku dihukum mati | regional.kompas.com

Usai diautopsi, jenazah FAN dikebumikan di pemakaman yang tak jauh dari rumahnya. Isak tangis pun mengiringi pemakaman korban. Keluarga berharap pelaku bisa segera ditangkap dan diadili. Keluarga meminta kepada pihak berwajib supaya pelaku bisa dihukum seberat-beratnya.

“Setelah ini kalau pihak berwajib menangkapnya terus dihukum setimpal (mati),” kata Yeni Maryam keluarga FAN, usai pemakaman (3/7).

Selama ini orangtua korban bekerja keras demi membesarkan FAN. Ibu FAN bekerja menjadi TKI di Taiwan sedangkan ayahnya berprofesi sebagai teknisi di sebuah hotel.

“Ibu bapaknya kan kerja keras untuk menghidupi anak itu, ini masalahnya menyangkut nyawa seseorang,” imbuh Yeni.

FAN sempat dilaporkan hilang sejak hari Sabtu (29/6). Keluarga tak menyangka FAN akan ditemukan dalam keadaan tak bernyawa. Ayah FAN histeris dan pingsan saat mengetahui anaknya menjadi korban pembunuhan.

Artikel Lainnya

Kasus ini masih dalam penyelidikan kepolisian sembari menanti pelaku dibawa dari Pemalang ke Bogor untuk penyelidikan lebih lanjut. Keluarga sangat berharap pelaku dapat diberikan hukuman yang setimpal karena telah tega membunuh bocah 8 tahun tersebut.

Tags :